Liputan6.com, Surabaya- Kemenangan perdana Persebaya Surabaya
sedikit terkotori dengan adanya penyalaan dan pelemparan flare ke
tengah lapangan. Ini membuat Persebaya terancam sanksi dari komisi
disiplin (komdis) PSSI.
Ditengarai flare tersebut dilemparkan dari Tribun Gelora Bung Tomo sebelah Timur. Pelemparan terjadi setelah gol pertama Persebaya yang diciptakan melalui pemain barunya Mardiono pada menit 16.
Pertandingan sempat terhenti karena ulah salah satu oknum suporter Persebaya, Bonekmania tersebut. Namun setelah flare dipadamkan oleh petugas panitia penyelenggara (panpel), prrtandingan kembali dilanjutkan.
Hal itu sempat disayangkan oleh Pelatih Persepam Madura Utama, Rudy Wiliam Keltjes. Dia sempat mengancam jika ada 'mercon' ia menyuruh pemainnya untuk keluar lapangan.
"Padahal saya beri ultimatum jika ada api dari mercon atau flare, para pemain saya tarik keluar dari lapangan. Namun karena saya menghormati Persebaya, jadi saya suruh teruskan bermain," ujarnya, Kamis (11/5/2017) malam, di Gelora Bung Tomo Surabaya.
Ditengarai flare tersebut dilemparkan dari Tribun Gelora Bung Tomo sebelah Timur. Pelemparan terjadi setelah gol pertama Persebaya yang diciptakan melalui pemain barunya Mardiono pada menit 16.
Pertandingan sempat terhenti karena ulah salah satu oknum suporter Persebaya, Bonekmania tersebut. Namun setelah flare dipadamkan oleh petugas panitia penyelenggara (panpel), prrtandingan kembali dilanjutkan.
Hal itu sempat disayangkan oleh Pelatih Persepam Madura Utama, Rudy Wiliam Keltjes. Dia sempat mengancam jika ada 'mercon' ia menyuruh pemainnya untuk keluar lapangan.
"Padahal saya beri ultimatum jika ada api dari mercon atau flare, para pemain saya tarik keluar dari lapangan. Namun karena saya menghormati Persebaya, jadi saya suruh teruskan bermain," ujarnya, Kamis (11/5/2017) malam, di Gelora Bung Tomo Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar