Ini Dia Calon Suami Bella Saphira
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Teka-teki siapa calon suami aktris Bella Saphira (40) terkuak. Perempuan bernama panjang Bella Saphira Veronica Simanjuntak ini kabarnya akan dinikahi oleh Mayor Jenderal Agus Surya Bakti (52) yang kini menjabat sebagai Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).
Bella dan Agus akan melangsungkan pernikahan yang rencananya digelar di Binjai, Sumatera Utara, tepat pada hari perayaan kemerdekaan 17 Agustus.
Kota Binjai adalah kampung halaman jenderal bintang dua tersebut. Mereka akan menikah di rumah orang tua Agus. Menurut sebuah sumber yang dikutip Tribunnews.com dari Harian Warta Kota, resepsi akan digelar akhir Agustus 2013.
Sebenarnya, ketika Bella menyatakan sebagai muslimah di Masjid Istiqlal pada 26 Juli 2013, Agus yang bertubuh tegap, berpeci, dan mengenakan baju koko warna putih mendampingi Bella.
Pria lulusan Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 1984 itu berada di seberang Bella, ketika calon istrinya itu mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal ini luput dari perhatian media.
Prof Dr KH Ali Musthafa Yakub waktu itu mengatakan, ada seorang yang menghubungi dirinya. "Kebetulan saya kan bergabung di BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) dan ada pihak dari sana yang meminta saya. Permintaan itu dilakukan di sini pada hari Jumat, sejak Senin pada 22 Juli lalu," kata Ali seperti dikutip Tempo.co, Selasa (30/7).
Ali saat itu mengelak Bella didampingi calon suaminya, yang diketahui belakangan bernama Agus Surya Bakti. "Yang jelas, perempuan tadi didampingi oleh beberapa keluarganya yang muslimah. Tapi saya tidak tahu persis," kata Ali.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Teka-teki siapa calon suami aktris Bella Saphira (40) terkuak. Perempuan bernama panjang Bella Saphira Veronica Simanjuntak ini kabarnya akan dinikahi oleh Mayor Jenderal Agus Surya Bakti (52) yang kini menjabat sebagai Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).
Bella dan Agus akan melangsungkan pernikahan yang rencananya digelar di Binjai, Sumatera Utara, tepat pada hari perayaan kemerdekaan 17 Agustus.
Kota Binjai adalah kampung halaman jenderal bintang dua tersebut. Mereka akan menikah di rumah orang tua Agus. Menurut sebuah sumber yang dikutip Tribunnews.com dari Harian Warta Kota, resepsi akan digelar akhir Agustus 2013.
Sebenarnya, ketika Bella menyatakan sebagai muslimah di Masjid Istiqlal pada 26 Juli 2013, Agus yang bertubuh tegap, berpeci, dan mengenakan baju koko warna putih mendampingi Bella.
Pria lulusan Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 1984 itu berada di seberang Bella, ketika calon istrinya itu mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal ini luput dari perhatian media.
Prof Dr KH Ali Musthafa Yakub waktu itu mengatakan, ada seorang yang menghubungi dirinya. "Kebetulan saya kan bergabung di BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) dan ada pihak dari sana yang meminta saya. Permintaan itu dilakukan di sini pada hari Jumat, sejak Senin pada 22 Juli lalu," kata Ali seperti dikutip Tempo.co, Selasa (30/7).
Ali saat itu mengelak Bella didampingi calon suaminya, yang diketahui belakangan bernama Agus Surya Bakti. "Yang jelas, perempuan tadi didampingi oleh beberapa keluarganya yang muslimah. Tapi saya tidak tahu persis," kata Ali.
Bella Saphira Ucapkan Dua Kalimat Syahadat Tanpa Paksaan
Tepat pukul 10.00 wib, Bella masuk ke ruang utama
masjid termegah di Asia Tenggara itu. Bella mengenakan pakaian muslim
berwarna hijau muda lengkap dengan kerudung yang menutupi kepalanya.
Dengan lantang,Bella mengucap dua kalimat syahadat menirukan ucapan sang ustaz. Dengan tegas pula, Bella membacakan artinya."Insya Allah saya siap. Bukan karena paksaan," tandas Bella. (Okki/Tabloidnova.com)
Bella Saphira
Dian Sastro
Tamara Blezinski
"Keinginan saya untuk masuk Islam saya sampaikan kepada mama.
Keputusan itu membuat mama bahagia. Mama menyambut baik keputusan
saya itu. Papa pun tak menghambat niat baik saya itu. Beliau memahami
keputusan saya. Keluarga kami memang sangat demokratis.
Walaupun papa seorang Katolik, toh ia sudah tinggal di Indonesia
selama 40 tahun, dan memahami budaya kaum muslim. Papa sering
menyumbang untuk pembangunan masjid, dan pada bulan puasa papa suka
menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa. Hal inilah yang
membuat saya bangga kepada papa. Singkat cerita, pada tahun 1995 lalu
saya mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat.
Selanjutnya, dalam proses perpindahan agama, awalnya saya akui cukup
berat melakukan penyesuaian dengan agama baru itu. Berbagai cara saya
lakukan untuk mempelajari Islam, terutama shalat. Antara lain membaca
berbagai buku yang berisi tuntunan shalat.
Saya juga menggunakan kaset penduan shalat. Mula-mula saya shalat
memakai earphone, sambil mendengarkan petunjuk dari tape recorder.
Tak sampai satu bulan saya sudah hafat semua bacaan dan gerakan
shalat. Alhamdulillah, saya sudah dapat menjalankan shalat lima waktu.
Setelah masuk Islam saya merasakan berbagai perubahan yang mencolok
dalam hidup saya. Pikiran saya lebih tenang dan terbuka, karena saya
punya pedoman dalam menilai yang benar dan salah, yang haram dan
halal, juga yang baik dan yang buruk.”
Begitulah jawaban Tamara saat ditanya mengenai pindah agama-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar