Kamis, 27 Juli 2017

SBY dan Prabowo Akan Bertemu, Demokrat Yakin Ada Keputusan Bagus

Rakhmat Nur Hakim
Kompas.com - 26/07/2017, 18:37 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, capres Prabowo Subianto dan capres Joko Widodo pada acara buka bersama pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/7) petang.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, capres Prabowo Subianto dan capres Joko Widodo pada acara buka bersama pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/7) petang. (rusman/presidenri.go.id)
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menilai pertemuan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan menghasilkam suatu keputusan yang baik bagi kedua partai.
Apalagi, kata Agus, SBY merupakan senior bagi Prabowo dalam hal mengelola negara, karena telah menjadi Presiden RI selama dua periode.
"Sehingga kalau Pak Prabowo sebagai warga negara yang ingin menjadi presiden rasanya bagus ketemu dengan senior, negarawan yang sudah menjadi presiden dua kali berturut-turut," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2017).
"Dan Pak Prabowo juga bisa mendapat hal terbaik itu kan tentu juga menjadi hal yang bagus," lanjut dia.

Namun, ia menambahkan pertemuan tersebut belum bisa diartikan sebagai rencana koalisi antara Demokrat dan Gerindra untuk pemilu 2019. Demokrat baru akan menentukan capres dan cawapres setelah melihat hasil survei elektabilitas.
"Kita lihat peta politik atau koalisi. Kita lihat survei masyarakat soal elektabilitas. Itu yang jadi patokan. Koalisi hasil akhirnya melihat survey," tutur dia.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang diwacanakan akan bertemu dalam waktu dekat. Pertemuan keduanya akan membahas soal persiapan Pemilu 2019.
"Pak Prabowo dengan Pak SBY masih terus mencocokkan waktu karena ketum kan memiliki agenda-agenda yang sangat padat. Insya Allah dalam waktu dekat ini beliau akan ketemu pada waktu yang cocok," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Muzani belum dapat memastikan kapan pertemuan dua ketua umum partai non-pemerintah itu akan dilakukan. Namun, pertemuan antar-elite politik, menurut dia, amat penting. Pasalnya, Indonesia memiliki model politik patron, di mana kesamaan mudah terbangun jika antar-parpol rutin berdiskusi.
"Sehingga kalau pemimpinnya sering bertemu, membicarakan persoalan-persoalan bangsa maka perbedaan-perbedaan pandangan bisa lebih cepat diselesaikan," kata Muzani.

Tidak ada komentar: