Kamis, 27 Juli 2017

Pilgub Kalbar, PDIP Mau Calonkan Karolin Margret Natasa?

Karolin
PROKAL.CO, PONTIANAK- Sejumlah nama tenar di Kalbar yang berambisi dan diisukan bakal ikut berkompetisi untuk merengkuh kursi yang kini diduduki gubernur dua periode, Cornelis. Ada Walikota Pontianak Sutarmidji yang telah mendeklarasikan diri.
Kemudian Bupati Mempawah Ria Norsan yang belum lama ini meraih pucuk pimpinan Partai Golkar Kalbar, hingga Karolin Margret Natasa yang baru saja terpilih sebagai Bupati Landak. Tak hanya itu, jauh hari sebelumnya, rumors Bupati Kapuas Hulu AM Nasir berpasangan dengan Wakil Bupati Sambas Hairiah juga mencuat di ranah publik.
Selain PDIP, partai lainnya harus berkoalisasi untuk mengusung pasangan calon KB 1. Mendekati kekuasaan partai berlambang banteng itu, ada dua parpol, Demokrat dan Golkar yang punya 9 kursi. Tiga partai ini memang kerap mendominasi perpolitikan Kalbar.
Pun ada partai level menengah, Gerindra 7 kursi, PAN 6 kursi, dan Nasdem 5 kursi, yang mengintai para tiga besar tersebut. By the way, jangan lupakan lima partai terbawah, PPP, Hanura, PKPI, PKB dan PKS, yang tak bisa dianggap remeh jika mereka berkoalisi.
Ketua Fraksi PDIP Kalbar, M. Jimmi mengakui kekuatan pihaknya ini. “Kita punya senjata, punya kekuatan sendiri, tidak perlu mengemis dengan partai lain untuk mencukupi syarat pencalonan,” tegasnya.  Karena itu, dari PDIP pasti ada yang dicalonkan. “Soal siapa dari internal yang akan dipilih, itu nanti akan diputuskan,” ujar Jimmi.
Kendati bisa mengusung sendiri, ia menyatakan, kalau ada partai yang ingin bergabung untuk mengusung calon gubernur, pihaknya tetap terbuka. “Kita tidak berkoalisi bisa.Tapi jika ada yang ingin berkoalisi sah-sah saja. Yang terpenting satu visi dan satu misi dan beritikad untuk membangun Kalbar semakin baik,” paparnya. Imbuh dia, “Jadi kita bukan meminta (koalisi). Karena kita  sudah ada tabungan 15 kursi”.
Apakah mungkin PDIP akan memajukan Karolin Margret Natasa yang juga peraih suara terbanyak se-Indonesia dari Dapil Kalbar pada Pemilu 2014 lalu, ia memilih jawaban diplomatis. “Politik itu dinamis, jadi tunggu saja. Mungkin saja dari eksternal. Finalisasi siapa yang dicalonkan dari PDIP kan  bulan Juli 2017 nanti,” urai Jimmi. Lagipula, kata dia, komunikasi dengan partai lain belum intesns. “Masih say hello saja,” tandasnya.
Sementara itu, Partai Demokrat yang punya 9 kursi menyatakan bisa berkoalisasi dengan siapa pun memenangkan Pilgub Kalbar 2018 mendatang. Saat ini, Demokrat mulai menampung aspirasi.  “Kami terbuka saja, kita memberikan kesempatan bagi partai lain untuk berkoalisi,” terang Plt. Ketua DPD Demokrat Kalbar, Albert Yaputra. Sayang, Fraksi Golkar yang diketuai H. Mulyadi H. Yamin masih enggan blak-blakan soal persiapan partainya yang memiliki 9 kursi di DPRD Kalbar.
Beda dengan Golkar, Partai Gerindra saat ini sudah melakukan langkah-langkah persiapan. Hal ini diungkapkan langsung oleh kadernya yang menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Kalbar, Ir. H. Suryansyah.
Kata dia, DPP Gerindra sendiri telah membuat strategi dan kebijakan makro untuk menghadapi Pilkada untuk menyambut konstelasi politik nasional kedepan. “Karena kemenangan dalam pilkada berhubungan langsung dengan kemenangan dalam pemilu legislatif dan pilpres. Kami bermaksud memenangkan (Ketua Umum DPP Gerindra) Prabowo Subianto dalam pilpres mendatang,” ungkapnya.
Walau kursinya tak sampai setengah dari kursi PDIP di DPRD Kalbar, Gerindra optimis kader internalnya bisa maju Pilgub Kalbar sebagai orang nomor 1. “Kita kini dalam proses simulasi untuk mengkaji dan memantapkan keputusan memilih calon mitra koalisi. Setelah itu tentunya menyusun rencana strategi pemenangan, dan seterusnya. Sesuai tahapan Pilkada Gubernur, termasuk bupati/walikota di lima kabupaten/kota,” beber Suryansyah. Imbuh dia, “Ada tiga partai yang kita akan jadikan koalisi, termasuk sejumlah calon”.
Di sisi lain, statement mengejutkan terlontar dari bibir Retno Pramudya, Ketua DPW PPP Kalbar versi Muhammad Rohmahurmuziy alias Romy. Walau Wali Kota Pontianak Sutarmidji merupakan kader PPP di barisan Djan Faridz, ia tetap menyebut Sutarmidji sebagai kader PPP yang harus diprioritaskan oleh partai.
“Ya. Termasuk Pak Sutarmidji, kemudian kader kita lainya juga ada M.Nasir Bupati Kapuas Hulu dan Hariah Wakil Bupati Sambas. Kita akan usahakan semaksimal mungkin memprioritaskan kader kita. Tentunya kader yang tebaik akan kita usulkan,” tutur Retno.
Untuk itu, saat ini PPP Kalbar sedang melakukan komunikasi-komunikasi intens dengan sejumlah partai. “Kursi kita di DPRD Provinsi hanya 4 saja. Tidak cukup dan sangat jauh,” akunya . Tak perlu dirahasiakan, Retno menyebut partai-partai yang sangat intens berkomunikasi dengan PPP dalam menghadapi Pilgub. Diantaranya PAN, Nasdem, PKB, dan PKS.   “Tinggal menunggu last minute-nya nanti,” pungkas Retno.
(Iman Santosa, Achmad Mundzirin, Zainudin, Rizka Nanda)

Tidak ada komentar: