Tampilkan postingan dengan label USAHA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label USAHA. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 Oktober 2013

Inter Milan Indonesia

Ini Dia Trio Pengusaha Indonesia Pemilik Inter Milan

Ini Dia Trio Pengusaha Indonesia Pemilik Inter MilanTRIBUNnews.com - Ini Dia Trio Pengusaha Indonesia Pemilik Inter MilanTRIBUNNEWS.COM - Trio pengusaha asal Indonesia yakni Erick Thohir, Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo, Selasa (15/10/2013) kemarin diumumkan secara resmi sebagai pemilik baru Internazionale Milano. Mereka bertiga menguasai 70 persen saham I Nerazzurri sedangkan 30 persen masih dipegang  pemilik lama Massimo Moratti. Berikut ini profil tiga pengusaha yang menjadi penguasa baru di klub yang pernah mengangkat 18 gelar juara Serie A itu:

Erick Thohir

Pendiri kelompok usaha Mahaka Group berbasis di Jakarta yang bergerak di bidang media dan hiburan, termasuk televisi, radio, digital dan surat kabar. Erick adalah salah satu pemilik DC United, klub Major League Soccer di Amerika Serikat. Selain itu ikut memiliki Tim Basket NBA setelah ia membeli saham Philadelphia 76ers. Dia juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komite Olimpiade Indonesia dan sebagai Kepala Misi Indonesia untuk Olimpiade 2012.
Rosan Roeslani

Pengusaha dan investor yang berkecimpung pada sektor-sektor strategis termasuk perbankan, keuangan, infrastruktur, properti dan pariwisata. Rosan aktif juga di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menjabat sebagai Wakil Ketua, Perbankan dan Keuangan. Rosan menjabat sebagai Komisaris PT. Mahaka Media Tbk sejak tahun 2008. Saat ini masih aktif sebagai President Direktur Recapital Advisor serta Dewan Komisaris PT. Lativi Mediakarya (TVOne). Dia juga mitra Thohir dalam pembelian klub DC United di MLS. Seperti diberitakan Tribunnews.com, dalam RUPS 7 Maret 2013 Rosan resmi melepaskan jabatan Presiden Direktur PT Berau Coal Energy Tbk.
Handy Soetedjo

Pengusaha Indonesia yang berinvestasi di sektor batu bara, minyak, gas serta properti dan berbagai perusahaan media. Handy juga mitra bisnis dari Thohir di Mahaka Group. Handy Soetedjo adalah lulusan MBA dari The Katz Graduate School of Business di University of Pittsburgh. Dia pun ikut terlibat dalam pembelian Philadelphia 76ers dari NBA pada 2011. (*dari berbagai sumber)

Selasa, 10 September 2013

PILIH SARAN TERBAIK

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Saran-saran terburuk buat pengusaha kecil

Ketika memulai bisnis, Anda mungkin tak kekurangan orang-orang yang semangat beri nasihat. Pil
Ketika Anda memulai bisnis, Anda mungkin tidak kekurangan orang-orang yang bersemangat untuk memberikan nasihat. Tampaknya setiap orang, bahkan seseorang yang baru Anda kenal, memiliki pendapat tentang bagaimana Anda harus mengembangkan produk Anda, menjalankan pemasaran Anda, menangani keuangan Anda dan banyak lagi.
cut-tie
Namun, 5 nasihat di bawah  ini harus Anda hindari karena biasanya akan menjadikan bisnis Anda tidak berjalan lancar :

1 .  Rekrut orang yang Anda kenal 

Mungkin banyak  orang yang memberitahu Anda untuk selalu membuat sebuah tim dengan ” orang yang dikenal ” – contohnya teman, rekan kerja atau mantan karyawan yang Anda kenal dan percaya . Itu tidak sepenuhnya salah, tetapi keputusan terbaik adalah dengan mempekerjakan orang berdasarkan posisi tertentu di saat tertentu. Dengan kata lain, Anda harus menghire orang yang fokus pada keahlian dan keterampilan khusus, daripada mencoba untuk memaksakan orang-orang yang Anda kenal untuk masuk ke dalam posisi yang kurang mereka kuasai.

2 . Tidak ada ruang untuk Anda di pasar

Mungkin banyak orang mengatakan kepada Anda untuk mencoba menemukan ruang baru di pasar karena tidak cukup ruang bagi para pemain baru.
Namun, tahukah Anda kunci keberhasilan bisnis tidak selalu bergantung pada penemuan ruang baru, melainkan bagaimana Anda mendefinisikan perusahaan Anda dan tempatnya di market. Starbucks bukanlah perusahaan pertama yang menjual kopi, tetapi mereka merevolusi kedai kopi dengan mengawinkan experience dan kafein. Namun, banyak kedai kopi bisa membuka kedainya dan berkembang, meskipun ada Starbucks di sudut jalan.
Daripada berjuang dengan ide baru , lihatlah target industri Anda dan cobalah untuk melihat di mana ada kekosongan untuk diisi dengan cara Anda.

3 . Anda harus lebih murah daripada orang lain

Banyak perusahaan yang terkena perangkap harga. Anda mungkin berpikir satu-satunya cara agar bisa bersaing dengan “orang besar ” adalah dengan melawan mereka dari segi harga. Kemudian Anda menjatuhkan harga produk Anda. Tentu bisa saja bisnis Anda tumbuh, pelanggan senang, lebih banyak pelanggan datang, tetapi ngos-ngosan karena margin tips.
Banyak perusahaan muda merasakan tekanan memberikan diskon harga besar-besaran untuk memenangkan bisnis. Akuisisi pelanggan memang penting dan Anda bisa menarik pelanggan dengan tingkat harga yang rendah. Namun, Anda harus belajar untuk bisa melayani dan memberikan nilai lebih kepada pelanggan, dan bukan berarti Anda harus memotong harga Anda. Jika kompetitor Anda menurunkan harga, Anda harus menemukan cara baru untuk berbeda dengan yang lain, dan kemudian bekerja sekeras yang Anda bisa untuk menjadi luar biasa dan berbeda.

4. Media sosial itu gratis 

Untuk memulai usaha kecil saat ini jauh lebih mudah daripada satu dekade yang lalu, karena semua pemasaran bisa dilakukan gratis di Facebook, Twitter dan Yelp . Tentu saja, Anda tidak perlu membayar uang untuk bergabung di Facebook , membuat akun Twitter atau memulai sebuah blog. Namun, untuk membuatnya hidup itu tidak gratis. Mungkin bisa dianalogikan seperti memungut anak anjing. Memang gratis untuk memungutnya, tetapi Anda harus memberi makan, kasih sayang, perawatan dll.
Demikian juga media sosial. Anda butuh darah, keringat dan air mata untuk bisa sukses di sana. Dari membuat konten segar untuk menjaga conversation, media sosial membutuhkan komitmen nonstop setelah Anda mulai .

5 .  Anda harus menghabiskan uang untuk menghasilkan uang

Hal klise ini pasti pernah terjadi pada setiap orang yang memulai bisnis. Tidak sepenuhnya salah,  tetapi Anda harus mempelajari perbedaan antara uang belanja dan berinvestasi dalam bisnis. Tentu saja, dengan uang bisnis akan cepat maju, tapi hanya jika Anda menghabiskan uang pada hal-hal yang menghasilkan bukan dengan membuang-buangnya untuk hal yang tidak penting.

Sumber  : Mashable