MALANG
- Menangani klub kampung halaman ternyata membawa perubahan besar bagi
Aji Santoso. Pelatih yang semula diragukan bisa meraih gelar, kini mulai
menunjukkan kesuksesan sejak menangani Arema FC.
Dua trofi telah direngkuh Aji bersama Arema sebelum musim 2017 dimulai, yakni Trofeo Bhayangkara 2017 dan Piala Presiden 2017. Titel Piala Presiden menjadi torehan terbesar pria kelahiran 1970 tersebut sejak menjadi pelatih di level klub.
Sekilas Aji berjodoh dengan tim yang membesarkan namanya saat menjadi pemain. Bukan tidak mungkin Arema dapat mengkilapkan karirnya sebagai pelatih hingga sejajar dengan pelatih-pelatih Indonesia yang bergelimang trofi.
Paling tidak, dua trofi yang dipersembahkannya untuk Arema membuat Aji semakin berambisi untuk mencatat sukses lainnya. Pelatih kelahiran Kepanjen, Kabupaten Malang, itu ingin terbang lebih tinggi lagi dan sasarannya sudah jelas, yakni menjuarai Liga 1 2017.
"Saya senang bisa membawa Arema FC juara Piala Presiden 2017 yang merupakan event terbesar di pra-musim kali ini. Tapi, bagi saya ini jelas belum cukup, karena saya membangun tim untuk kompetisi Liga 1. Di sana tujuan Arema," tutur Aji.
Aji memberikan apresiasi kepada Arema karena menunjukkan daya juang luar biasa meski kompetisi resmi belum dimulai. Menurutnya spirit yang ditunjukkan Arema sudah memenuhi ekspektasi, walau sempat harus bekerja keras menyatukan pemain baru dan lama.
"Arema menunjukkan keseragaman. Para pemain memiliki tekad dan semangat yang sama. Sejauh ini kami bisa menghadapi persoalan dengan tekad yang kuat. Ini menggembirakan dan saya berharap semua lebih baik lagi ketika memasuki kompetisi," lanjut Aji.
Sejumlah rekrutmen yang dilakukannya juga telah menunjukkan progres positif bagi Arema. Adam Alis menjadi pemain terbaik Piala Presiden 2017. Tidak bisa dilupakan performa Nasir, Hanif Syahbandi, Arthur Cunha, yang langsung menjawab kepercayaan sang pelatih.
Menurut Aji keseimbangan tim jadi aspek penting dan terbukti Arema bisa melakukannya dengan baik. "Saya tak mau takabur dulu. Yang jelas saya mensyukuri pencapaian Arema sejauh ini dan akan bekerja lebih keras agar datang kesuksesan yang lebih besar," tandasnya.
Tak lupa Aji menyampaikan pujiannya untuk supporter Aremania yang tidak kenal lelah memberikan dukungan kepada Singo Edan. Dia menilai dukungan terhadap Arema turut menjadi aspek krusial yang melatari soliditas dan daya juang tim selama ini dan ke depannya. (mir)
Dua trofi telah direngkuh Aji bersama Arema sebelum musim 2017 dimulai, yakni Trofeo Bhayangkara 2017 dan Piala Presiden 2017. Titel Piala Presiden menjadi torehan terbesar pria kelahiran 1970 tersebut sejak menjadi pelatih di level klub.
Sekilas Aji berjodoh dengan tim yang membesarkan namanya saat menjadi pemain. Bukan tidak mungkin Arema dapat mengkilapkan karirnya sebagai pelatih hingga sejajar dengan pelatih-pelatih Indonesia yang bergelimang trofi.
Paling tidak, dua trofi yang dipersembahkannya untuk Arema membuat Aji semakin berambisi untuk mencatat sukses lainnya. Pelatih kelahiran Kepanjen, Kabupaten Malang, itu ingin terbang lebih tinggi lagi dan sasarannya sudah jelas, yakni menjuarai Liga 1 2017.
"Saya senang bisa membawa Arema FC juara Piala Presiden 2017 yang merupakan event terbesar di pra-musim kali ini. Tapi, bagi saya ini jelas belum cukup, karena saya membangun tim untuk kompetisi Liga 1. Di sana tujuan Arema," tutur Aji.
Aji memberikan apresiasi kepada Arema karena menunjukkan daya juang luar biasa meski kompetisi resmi belum dimulai. Menurutnya spirit yang ditunjukkan Arema sudah memenuhi ekspektasi, walau sempat harus bekerja keras menyatukan pemain baru dan lama.
"Arema menunjukkan keseragaman. Para pemain memiliki tekad dan semangat yang sama. Sejauh ini kami bisa menghadapi persoalan dengan tekad yang kuat. Ini menggembirakan dan saya berharap semua lebih baik lagi ketika memasuki kompetisi," lanjut Aji.
Sejumlah rekrutmen yang dilakukannya juga telah menunjukkan progres positif bagi Arema. Adam Alis menjadi pemain terbaik Piala Presiden 2017. Tidak bisa dilupakan performa Nasir, Hanif Syahbandi, Arthur Cunha, yang langsung menjawab kepercayaan sang pelatih.
Menurut Aji keseimbangan tim jadi aspek penting dan terbukti Arema bisa melakukannya dengan baik. "Saya tak mau takabur dulu. Yang jelas saya mensyukuri pencapaian Arema sejauh ini dan akan bekerja lebih keras agar datang kesuksesan yang lebih besar," tandasnya.
Tak lupa Aji menyampaikan pujiannya untuk supporter Aremania yang tidak kenal lelah memberikan dukungan kepada Singo Edan. Dia menilai dukungan terhadap Arema turut menjadi aspek krusial yang melatari soliditas dan daya juang tim selama ini dan ke depannya. (mir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar