Rabu, 05 Jul 2017 03:15
| editor : Ilham Safutra
JawaPos.com
- Di samping pengobatan medis dari ilmu kedotkeran, sejumlah penyakit
kadang kala perlu mendapatkan terapi khusus agar si penderita penyakit
itu bisa sembuh.
Ada beragam terapi untuk mengangkat penyakit membandel. Di
antaranya ada terapi lintah. Terapi ini diyakini mampu menyembuhkan
berbagai penyakit. Seperti, menormalkan gula darah, menetralisir asam
urat dan mengempiskan bengkak, serta meredakan rasa sakit akibat
pendarahan dan berbagai penyakit lainnya. Lantas seperti apa cara
kerjanya?
Seorang perempuan terlihat berbaring di ruang tengah ruangan.
Di pusar wanita tersebut ada tiga lintah. Dengan telaten, terapis lintah
memindahkan satu lintah dengan lintah lainnya tanpa merasa jijik.
Sementara sang pasien terlihat begitu tenang menjalani terapi lintah
yang dijalaninya.
Pasien
terapi lintah, Lina Andrian, 23, memilih terapi lintah karena
rekomendasi dari temannya. Wajah Lina Andrian berjerawat. Temannya
menyarankan mengikuti terapi lintah. Selama seminggu mengikuti terapi
lintah tersebut, jerawatnya berkurang.
Pasien lainnya, Susi, 37, mencoba terapi lintah agar penyakit gulanya bisa sembuh. Awalnya, dia geli dan takut mencoba terapi lintah tersebut. Tapi setelah terbiasa, tubuhnya terasa ringan dan luka di ujung ibu jari kakinya jadi
mengering.
Nurhayati, pemilik Pengobatan Alternatif Tongkat Minang di Jalan Khatib Sulaiman No 8 A Kota Padang menyebutkan, meskipun jijik dengan lintah, namun sebetulnya lintah membantu manusia. Di dalam air liur lintah mengandung 15 unsur zat aktif yakni putih telur hirudin bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah serta menjadi antibiotik.
Dia memaparkan cara kerja terapi lintah dengan menempatkan lintah pada bagian tubuh yang sakit untuk diobati. Dengan menunggu kurang lebih 1, 5 jam atau sampai lintah jatuh sendiri dari bagian tubuh tersebut. Ini sebagai tanda bahwa lintah telah menyedot darah kotor yang menyebabkan sakit.
Teknik pengobatan ini, biasanya akan membutuhkan waktu paling cepat 3 hari lamanya tergantung respons tubuh pasiennya. Satu lintah alternatif dikenai biaya Rp 25 ribu dan lintah yang digunakan dari jenis lintah kerbau dengan ukurann sedang. (cr24/iil/JPG)
Pasien lainnya, Susi, 37, mencoba terapi lintah agar penyakit gulanya bisa sembuh. Awalnya, dia geli dan takut mencoba terapi lintah tersebut. Tapi setelah terbiasa, tubuhnya terasa ringan dan luka di ujung ibu jari kakinya jadi
mengering.
Nurhayati, pemilik Pengobatan Alternatif Tongkat Minang di Jalan Khatib Sulaiman No 8 A Kota Padang menyebutkan, meskipun jijik dengan lintah, namun sebetulnya lintah membantu manusia. Di dalam air liur lintah mengandung 15 unsur zat aktif yakni putih telur hirudin bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah serta menjadi antibiotik.
Dia memaparkan cara kerja terapi lintah dengan menempatkan lintah pada bagian tubuh yang sakit untuk diobati. Dengan menunggu kurang lebih 1, 5 jam atau sampai lintah jatuh sendiri dari bagian tubuh tersebut. Ini sebagai tanda bahwa lintah telah menyedot darah kotor yang menyebabkan sakit.
Teknik pengobatan ini, biasanya akan membutuhkan waktu paling cepat 3 hari lamanya tergantung respons tubuh pasiennya. Satu lintah alternatif dikenai biaya Rp 25 ribu dan lintah yang digunakan dari jenis lintah kerbau dengan ukurann sedang. (cr24/iil/JPG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar