Tampilkan postingan dengan label surve pilkada jatim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label surve pilkada jatim. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Agustus 2017

Survei: Gus Ipul 40,90 persen, Khofifah 34,20 Persen

Kontributor Surabaya, Achmad Faizal
Kompas.com - 20/07/2017, 19:16 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.(KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL/KRISTIANTO PURNOMO)
SURABAYA, KOMPAS.com - Meski berstatus petahana, posisi Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai cagub Jatim pada pilkada 2018 disebut belum aman. Survei elektabilitas pada Juni 2017 oleh The Initiative Institute menyebutkan, elektabilitas Gus Ipul masih 44,6 persen.
Dalam simulasi survei terbuka tentang siapa cagub yang dipilih jika Pilkada Jatim digelar saat pelaksanaan survei, Gus Ipul memang meraih angka tertinggi, yakni 40,90 persen, di posisi kedua ada Khofifah Indar Parawansah dengan 34,20 persen, sementara Tri Rismaharini mengumpulkan 16,60 persen. Sebanyak 8,30 persen memilih calon lain.
"Petahana harusnya sudah di atas 50 persen, kalau di bawah 50 persen berarti belum aman," kata CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi, Kamis (20/7/2017).
Angka yang diperoleh Gus Ipul juga tidak menyentuh di atas 50 persen saat simulasi survei dilakukan tertutup dengan menyodorkan tiga nama, yakni Gus Ipul, Khofifah, dan Risma.


Hasil survei dengan simulasi 3 nama tersebut menyebut Gus Ipul masih mengumpulkan skor tertinggi, yakni 44,6 persen, Khofifah Indar Parawansah 37,3 persen, dan Tri Rismaharini 18,10 persen.
Fakta hasil survei itu menurut Airlangga, membuktikan bahwa Gus Ipul harus lebih aktif turun untuk bersosialisasi ke daerah-daerah, dan bukan hanya tampil melalui media.
Survei The Initiative Institute itu digelar pada 15 hingga 30 Juni 2017. Mengambil sampel 1140 responden, survei digelar di 114 desa dan kelurahan yang tersebar di 38 kabupaten dan kota se-Jatim secara sampling.
Responden yang dipilih berasal dari berbagai suku baik laki-laki maupun perempuan dengan usia minimal 17 tahun.


Nama yang sering disebut-sebut masuk bursa kandidat calon Gubernur Jawa Timur adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.(Kompas TV)

PenulisKontributor Surabaya, Achmad Faizal
EditorErlangga Djumena

Selasa, 18 Juli 2017

Suami Arumi Bachsin Bersyukur Namanya Masuk Survei Pilkada Jatim

Kontributor Surabaya, Achmad Faizal
Kompas.com - 16/07/2017, 16:39 WIB
Emil Dardak bersama istrinya, artis peran Arumi Bachsin dalam wawancara di Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2014) malam.
Emil Dardak bersama istrinya, artis peran Arumi Bachsin dalam wawancara di Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2014) malam.(KOMPAS.com/IRFAN MAULLANA)
SURABAYA, KOMPAS.com - Nama Emil Eliatyanto Dardak, Bupati Trenggalek, kerap disebut dalam survei cawagub Jatim jelang Pilkada Jatim 2018. Suami artis Arumi Bachsin itupun bersyukur karena kerjanya membangun Trenggalek diapresiasi.
"Itu artinya ada apresiasi atas pembangunan Trenggalek selama ini, saya bersyukur," katanya di Surabaya, Minggu (16/7/2017).
Survei terakhir yang digelar Surabaya Survei Center (SSC), popularitas Emil mencapai 16.60 persen, akseptabilitas 10,60 persen, dan elektabilitas 0,30 persen.
Emil sendiri mengaku tidak begitu memerhatikan mengenai Pilkada Jatim. Karena selama ini sebut dia, fokus bekerja untuk pembangunan Trenggalek.


"Hasil survei itu bagi saya adalah trend positif untuk Trenggalek. Bahwa Trenggalek adalah daerah yang berpotensi, bukan lagi daerah yang diasumsikan miskin dan tertinggal," ucapnya.
Dalam waktu dekat, dia menargetkan Kabupaten Trenggalek harus menjadi penggerak ekonomi Jawa Timur di bagian selatan.
"Dan ini sangat bagus kalau bersinergis dengan level propinsi," ujar dia.
Selain nama Emil Dardak, sejumlah nama cawagub yang elektabilitasnya unggul dalam hasil survei SSC, antara lain,
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mencapai 12,90 persen, Kusnadi (Ketua PDIP Jatim) 7,5 persen, La Nyalla Mattilitti (Ketua Kadin Jatim) 7,4 persen, Halim Iskandar (Ketua DPRD Jatim) 6 persen, Imam Nahrawi (Menpora) 5,8 persen, dan Nurhayati Assegaf (Waketum Demokrat) 5,5 persen.

Rabu, 14 Juni 2017

Survei Pilkada Jatim: Gus Ipul 32,29 Persen, Risma 27,08 persen


Kristian ErdiantoKompas.com - 11/06/2017, 18:59 WIB
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat peluncuran hasil survei Menakar Kandidat Potensial Pilkada Jawa Timur 2018, di bilangan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (11/6/2017). (KOMPAS.com/Kristian Erdianto)
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 19-25 Mei 2017, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul, memiliki elektabilitas tertinggi pada Pilkada Jawa Timur 2018.
Menurut Hanta, elektabilitas Gus Ipul mencapai 32,29 persen. Sementara tiga kandidat lainnya yakni Tri Rismaharini di urutan kedua dengan 27,08 persen, Khofifah Indar Parawansa 19,11 persen dan Abdullah Azwar Anas 8,47 persen.
"Jika Pilkada Jawa Timur dilaksanakan sekarang, maka Saifullah Yusuf berpotensi unggul menjadi gubernur," ujar Hanta saat peluncuran hasil survei 'Menakar Kandidat Potensial Pilkada Jawa Timur 2018', di bilangan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (11/6/2017).
Saifullah Yusuf, Tri Rismaharini, dan Khofifah Indar Parawansa merupakan figur-figur yang berpotensi menjadi kandidat kuat gubernur dalam Pilkada Jatim.


Hanta mengatakan, Saifullah Yusuf menjadi figur kandidat yang paling dipersepsikan responden mampu memimpin Jawa Timur dan dinilai relijius.
Sementara Tri Rismaharini dipersepsikan sebagai pemimpin yang peduli, merakyat, jujur, antikorupsi, berani dan berprestasi. Selain itu, menurut survei, Saifullah mendapat penilaian kinerja cukup baik sebagai wakil gubernur.
"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Gus Ipul sebagai wakil gubernur mencapai 59 persen. Hanya beda 1 persen dengan Gubernur Soekarwo, yakni 60 persen," kata Hanta.

Meski demikian, Hanta mengingatkan bahwa potensi terjadinya pergeseran pemilih sangat mungkin terjadi. Mengingat jadwal pelaksanaan Pilkada Jatim masih menyisakan satu tahun lagi.


Peta politik Jawa Timur dinilai masih sangat cair sebab persentase swing voters di Jawa Timur mencapai 43,80 persen.
"Berdasarkan fakta politik, pergeseran dukungan publik masih sangat mungkin berubah," ujar Hanta.
Survei Poltracking Indonesia melibatkan 800 responden dan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Kualitas kontrol dilakukan secara ketat melalui spotcheck, call back seluruh responden, double entry melalui website dan input data kuesioner melalui desktop.