Selasa, 16 Oktober 2012

Ketika Pekerjaan Memengaruhi Gairah Seksual

Oleh Doctissimo
 Ilustrasi dok: Thinkstock
Kunci kehidupan seks yang sehat
Cabinet Technologia di Prancis membuat studi pada Maret dengan hasil mengejutkan. Sebanyak 66,6 persen peserta menjadi stres saat bekerja berefek negatif pada libido mereka, sementara 72 persen masalah di kamar tidur berasal dari stres saat kerja. Bagaimana mengartikannya dan apa yang bisa dipelajari dari studi tersebut?

Dr. Mimoun tidak terkejut dengan hasilnya, "Kita harus ingat, demi kehidupan seks yang sehat, kedua pasangan harus nyaman dan santai." Tidak heran jika pekerjaan bisa merusak kehidupan seks kita. Perasaan tidak aman saat bekerja adalah yang harus disalahkan. Perasaan tidak aman yang diperparah media dan bahkan ada saat kita pulang. Pekerjaan tidak boleh memenuhi pikiran kita sepanjang waktu.

Untuk kelelahan, sepertinya seirama dengan pekerjaan. Lelah, nyeri dan sakit, dan efek negatif lain adalah efek pekerjaan di belakang meja yang menjadi keseharian. Kelelahan juga punya efek signifikan pada tubuh dan pikiran, membuat Anda tidak tertarik dengan seks dan mengganggu kemampuan untuk  terangsang.

Stres dan dorongan seks

Kita semua bisa stres. Tapi stres juga bisa menambah libido bagi beberapa orang. Banyak ahli mempelajari hubungan kekuatan (penyebab utama stres) dan seks. kekuatan adalah penting dalam tempat kerja dan politik kelas atas. "Semua tergantung bentuk stres, apakah baik atau buruk." ujar Dr  Mimoun. Stres buruk adalah ketika tekanan dan pekerjaan bertumpuk dan membuat gelisah yang berakhir dengan berhentinya gairah seks Anda.

Selain itu, stres bisa menjadi pendorong, "Jika stres bisa diatur dan menjadi tantangan, stres bisa memberi dorongan dalam hidup — termasuk seks." kesenangan yang intens datang dengan dorongan yang memberi efek positif untuk libido.

Kesamaan gender

Pria dan wanita juga terpengaruh fenomena tersebut, tapi ada perbedaan dalam mengalaminya, 84 persen wanita mengaku kehidupan seks mereka kadang menderita sebagai efek samping pekerjaan, sedangkan pria hanya 64,5 persen. "Pria menjadikan seks sebagai sarana untuk rileks, namun tidak bagi wanita. Mereka butuh mood dan atmosfer yang tepat untuk terangsang," ujar Dr Mimoun.

Wanita lebih mudah tenggelam dalam kesibukan pekerjaan. Ketika ada masalah, mereka menjadi sibuk dan tidak ada waktu senang-senang sesudahnya. Sebaliknya, jika pria kewalahan saat bekerja, mereka akan mengalihkan perhatian dengan seks agar bisa melupakan masalah yang membuat mereka stres. Menikmati seks di akhir hari yang panjang membantu pria mengatasi stres dengan lebih baik.

Singkatnya, pekerjaan menghasilkan stres dan kelelahan yang mengganggu kehidupan seks wanita dengan menguras energi mereka dan menjauhkan wanita dari gairah seks. Pria yang kelelahan saat bekerja, menggunakan gairah seksnya untuk relaksasi dan memastikan stres mereka tidak bertambah parah.

Bagaimana membuatnya seimbang

Intinya, mengatasi stres adalah prioritas utama. Hal ini berlaku bagi pria dan wanita, hal ini penting agar stres tidak menjadi kronis. Ambil tindakan pada awal tanda kelelahan agar tidak menjadi parah. Energi adalah kebutuhan, bukan kemewahan. Menjauhkan diri dari pekerjaan saat Anda di rumah juga sangat penting, dan harus dibiasakan.

Jika Anda bisa menguasai ketiga hal di atas, yang perlu Anda lakukan adalah memastikan pasangan Anda melakukan hal yang sama. Mengapa tidak pergi makan malam romantis atau menunjukkan jika Anda juga bisa santai? Membuat kehidupan seks Anda terpenuhi butuh waktu dan usaha — semua tentang tubuh dan pikiran.

Sumber: Cabinet Technologia, Studi efek negatif pekerjaan profesional pada kehidupan seks, Maret 2012.

Tidak ada komentar: