Lagi, bekas aktivis jadi caleg Gerindra
Aan Rusdianto, mantan aktivis PRD yang diculik tahun 1998, coba mengikuti jejak 2 orang lainnya.
Dikritik
MERDEKA.COM. Satu lagi korban penculikan aktivis
pada 1998 mencalonkan diri sebagai anggota DPR lewat Partai Gerindra.
Dia adalah Aan Rusdianto, mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD).
Aan maju di Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX dengan nomor urut 2. Jika
Aan lolos ke Senayan, ini akan menambah daftar para korban penculikan
masuk Gerindra. Sebelumnya, sudah ada Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang dan Desmond J Mahesa.Sama dengan pencalegan Pius dan Desmond pada Pemilu 2009, langkah Aan menjajal peruntungan ke Senayan lewat Gerindra juga menuai banyak kritik. Sebab, mereka masuk partai yang dibina oleh Prabowo Subianto.
Pada 1999, mantan Danjen Kopassus itu dipecat dari kedinasan militer karena terlibat dalam penculikan dan penghilangan paksa terhadap sejumlah aktivis pro-demokrasi. Sebelas anggota Tim Mawar, sebutan tentara penculik itu, sudah diadili dalam kasus ini, sementara Mahkamah Militer tidak pernah menyentuh mantan menantu Soeharto itu.
"Nitip tanyain dong, di mana Bimo Petrus, Herman dkk," kata mantan aktivis PRD, Dhyta Caturani, menyindir pencalegan Aan via Twitter, beberapa waktu lalu.
Bimo Petrus Anugrah dan Herman Hendrawan adalah mantan aktivis PRD yang masih hilang hingga kini, bersama dengan 11 aktivis lainnya yang tidak kunjung jelas nasibnya. Pengusutan pelanggaran HAM terhadap penculikan dan penghilangan 13 aktivis itu belum dilakukan pemerintah meski DPR sudah lama mengeluarkan rekomendasi.
Hingga kini, Aan belum berbicara soal pencalegannya di Gerindra, meski sudah di-mention oleh banyak pihak lewat Twitter. Saat merdeka.com mencoba menkonfirmasi, ponsel Aan juga tidak aktif.
"Menunggu @AanRus bicara terbuka ttg pencalegan dr Gerindra. Mbok ngomong an. Sing wangun ngono lho. Wani to? Wani to?" kata Lilik HS, bekas aktivis PRD, via Twitter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar