Selasa, 24 Juni 2014

Tokoh PDIP Magetan, Rustriningsih Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, bupati Banjarnegara Dukung Prabowo - Hatta


Ganjar kaget Rustriningsih & bupati Banjarnegara dukung Prabowo

Reporter : Parwito | Minggu, 29 Juni 2014 03:03
Ganjar kaget Rustriningsih & bupati Banjarnegara dukung Prabowo
Ganjar blusukan . ©2013 Merdeka.com/parwito
Merdeka.com - Ketua Tim Relawan Jokowi- JK Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku terkejut dengan langkah Bupati Banjarnegara Tejo Slamet Utomo. Bupati yang diusung PDIP bersama Wakil Bupatinya Hadi Supeno itu membelot dengan mendukung pasangan calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.

"Saya benar-benar terkejut atas sikap pak Tejo yang mendukung pasangan capres nomor urut satu, padahal setahu saya dia itu kader PDI-Perjuangan," kata Ganjar Pranowo, usai acara Ngobrol Santai Bareng Media di O'Jack Coffee Semarang, Jumat (27/6) malam.

Ganjar mengaku tak begitu mempersoalkan pilihan politik orang nomor satu di Banjarnegara itu. Namun Ganjar meminta sebaiknya Tejo mendeklarasikan secara terbuka agar publik tahu sikap pemimpinnya. "Ya bagusnya Pak Tejo declare, terima kasih pada PDI Perjuangan tapi hari ini saya mendukung ini, terbuka kan enak," katanya.

Ganjar menegaskan selama ini bupati Banjarnegara itu juga ikut aktif dalam rapat-rapat di PDI Perjuangan. Ganjar tidak mengetahui apa yang menyebabkan Tejo menyeberang.

"Kalau memang tidak cocok dengan PDI Perjuangan silakan keluar, dan berikan keterangan secara transparan," tegasnya.

Pernyataan yang sama juga disampaikan Ganjar mengenai mantan Wagub Jateng Rustriningsih yang juga kader PDI Perjuangan yang santer diberitakan condong ke Prabowo - Hatta. Ganjar pun tetap mempersilakan Rustri menentukan pilihannya secara terbuka.

"Silakan Bu Rustri kalau mau dukung pasangan nomor urut satu, tapi jangan main sembunyi, dibuka saja ndak papa kok. Jangan seperti waktu di pilgub gitu. Saya 6 kali minta untuk ketemu," kata Gubernur Jawa Tengah ini.

Ganjar menekankan bila ada sifat gentle yang dilakukan oleh Rustriningsih, maka akan menjadi sebuah pendidikan politik bagi masyarakat.

"Kalau terbuka, gentle dan lebih mendidik itu pilihan. Itu mendidik masyarakat melihat politik behaviour orang saja," ungkapnya.

Secara jujur Ganjar mengetahui keterlibatan Rustriningsih mendukung Prabowo berdasarkan laporan dari beberapa kader PDI Perjuangan di Kebumen. Sehingga dirinya tegas menyatakan supaya Rustriningsih untuk bermain politik secara fair.

"Saya banyak dapat sms dari teman-teman Kebumen. Kemarin saja waktu acara kampanye saja saya juga dapat laporan. Temen-temen Kebumen ada acara kampanye di Gombong kemudian bersamaan ada acara kampanye tim Prabowo di alun-alun. Dari cerita mereka, Mbak Rustri juga di sana. Ndak apa-apa kalau dibuka saja fair-fairan," tegasnya.

Tindakan bupati Banjarnegara ini sedang diselidiki Panwaslu setempat di bawah pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah (Jateng). Sebab ada laporan Tejo melakukan pengerahan birokrasi, baik pejabat struktural, PNS, maupun kepala desa.

Divisi Pengawasan Bawaslu Jateng Teguh Purnomo mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Panwas Banjarnegara untuk pengumpulan bukti dan keterangan.

"Jika bukti dinilai cukup dan ada indikasi kuat pelanggaran, maka bupati bisa dijerat dengan pasal pidana pemilu," katanya.

Di saat yang sama, Bawaslu Jateng juga tengah menyoroti Wali Kota Salatiga Yuliyanto yang ikut berkampanye aktif di luar masa cuti. Menurut Teguh, kepala daerah hanya boleh kampanye dengan dua syarat. Yakni masuk dalam tim kampanye dan mengantongi izin cuti.

"Panwas Salatiga sedang melakukan penyelidikan. Kalau ini sanksinya administratif, dilakukan pembinaan," tegasnya.

Tim Sukses Prabowo - Hatta Jateng Agus Priyadi juga meminta Bawaslu Jateng adil dalam memproses pelanggaran pemilu. Jika bupati Banjarnegara dan wali kota Salatiga diperiksa, maka hal yang sama harus dilakukan terhadap kepala daerah yang lain.

"Bawaslu harus adil, kalau ada di pihak kami ada yang melanggar silakan diproses. Sebaliknya, kalau dari pasangan Jokowi - JK melanggar dalam kasus yang sama juga harus diproses. Jangan tebang pilih," katanya.

Agus menyatakan dirinya mendukung penegakan hukum terkait kampanye pilpres. Dari pengawasan timnya, sejumlah bupati juga terpantau mengerahkan kepala desa untuk pasangan Jokowi - JK.

Tunda Deklarasi Prabowo-Hatta, Rustriningsih Pergi Nyekar

28 Jun 2014 12:47

Prabowo Subianto dan Rustriningsih (Antara Foto)

Liputan6.com, Semarang - Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP Rustriningsih diketahui tengah berziarah ke makam keluarganya. Padahal, dia dikabarkan bakal mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta), Jumat 27 Juni 2014 kemarin.

Saat dihubungi melalui telepon, Rustriningsih menjelaskan bahwa ia dan keluarganya sedang berlibur di kampung halamannya, Kebumen, Jawa Tengah.

"Saya sedang nyekar, Mas. Kebetulan anak-anak juga libur sekolah jadi mungkin agak lama di sini," kata Rustriningsih, Sabtu (28/6/2014) pagi.

Disinggung soal hubungannya dengan PDIP, Rustri mengaku sudah lama tak dilibatkan dalam berbagai kegiatan PDIP. Tercatat sejak maju dalam pemilihan Ketua DPD PDIP Jateng, ia tidak bisa berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP yang sebelumnya memiliki hubungan amat dekat.

Sementara itu, Sujarwadi salah satu tokoh pendukung Rustri menyebutkan bahwa pihaknya memang berencana menggelar deklarasi mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Deklarasi itu mengatasnamakan Paguyuban Pendukung Setia Rustriningsih.

"Ini murni gerakan dari pendukung. Inisiatif juga dari pendukung," kata Sujarwadi.

Menurutnya, pengalihan dukungan dari PDIP ini tak lepas dari dinamika politik pasca-Pilgub Jateng. Di mana saat itu Rustri tidak diberi rekomendasi oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.

"Sampai di situ kami tidak masalah. Namun ketika Sonny Nooryatno suaminya juga dirampok haknya menjadi anggota DPR menggantikan Ganjar Pranowo, kami mulai tahu bahwa Pak Sonny diam-diam sudah dipecat tanpa kesalahan," kata Sujarwadi.

Sujarwadi mengaku menemani Sonny saat mengurus persyaratan menjalani pergantian antar-waktu (PAW). Ia menyaksikan sendiri setelah persyaratan lengkap, ternyata sesampai di KPU persyaratan tersebut ditolak dengan alasan DPP PDIP sudah mengirim surat pemecatan terhadap Sonny.

"Kalau hak suaminya saja dirampok, mestinya Bu Rustriningsih juga sudah dipecat. Apalagi hasil komunikasi saya, beliau merasa tidak pernah melanggar AD/ART PDIP maupun korupsi. Itu sebabnya kami memilih setia kepada Bu Rustri daripada PDIP," tambah Sujarwadi.

Rustriningsih sendiri tidak memberi penjelasan seputar gerakan pendukungnya. Ia juga tak bersedia menjelaskan isu pemecatan dirinya.

"Yang pasti saat ini saya masih di Kebumen dan menemani anak-anak. Rasanya ayem bisa kumpul sama anak-anak," pungkasnya. (Riz)
(Rinaldo)
Selasa, 24 Juni 2014 11:33 WIB
Tokoh PDIP Magetan Dukung Prabowo - Hatta
Warta Kota/Henry Lopulalan
Capres nomor urut satu Prabowo Subianto mengangkat tangan didampingi cawapres Hatta Rajasa menyapa simpatisan ketika kampanye akbar di Gelora Utama Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (22/4/2014). Prabowo mengajak ribuan simpatisan yang hadir untuk menggunakan hak pilih pada pilpres mendatang guna memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
TRIBUNNEWS.COM,MAGETAN - Tokoh dan penyandang dana PDIP Kabupaten Magetan Suryo Bintoro warga Kelurahan/Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan menyatakan diri mendukung Prabowo dan Hatta.

Tidak tanggung-tanggung untuk dukungannya itu, Ambing menyumbang sejumlah mobil ambulan baru untuk posko relawan Prabowo - Hatta di seluruh wilayah Kabupaten Magetan.

"Saya bukan tokoh PDIP, saya hanya simpatisan dan pensupport aja tidak lebih,"kata Suryo Bintoro atau populer dipanggil Ambing merendah kepada Surya (Tribunnews.com Network) , Selasa (24/6).

Menurut Ambing, pemberian dukunganya kepada Prabowo - Hatta ini merupakan panggilan hati dan dia juga sudah minta izin kepada teman-temannya yang selama ini didukungnya, termasuk kepada Ketua DPC PDIP Kabupaten Magetan.

"Ini masalah bangsa dan negara, saya juga tidak tahu ini panggilan hati,"jelas pengusaha pemilik sejumlah usaha di Kelurahan/Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan ini.

Pembelotan Ambing untuk mendukung Prabowo - Hatta ini konon juga akan mengajak serta karyawannya yang seluruhnya berjumlah lebih dari 1000 pekerja itu.

"Saya juga akan mengkoordinir teman-teman pengusaha, khususnya di Kabupaten Magetan juga dulur-dulur (istilah Perguruan Setia Hati Terate/PSHT), paling tidak seangkatan saya,"kata Koordinator Lapangan (Koorlap) PSHT Kabupaten Magetan ini.

Bahkan untuk membuktikan keseguhannya itu, Ambing menyumbang sejumlah ambulan baru untuk membantu rakyat yang membutuhkan. Ambulan baru itu seluruhnya sudah di branding dengan gambar Pravowo - Haata.

"Bukan apa-apa, saya memang belum pernah memberikan ambulan untuk kepentingan relawan pendukung Prabowo - Hatta. Ini sebagian kecil bentuk kesungguhan dukungan saya,"ujar Ambing.

Dukungan Ambing ke Capres - Cawapres Prabowo - Hatta ini tergolong mendadak, sehingga di Posko Relawan Prabowo - Hatta namanya tidak tercantum dijajaran Tim Sukses (Timses) mantan Danjen Kopassus itu.

"Saya malah tidak usah di struktur Timses, tapi saya tetap berusaha keras untuk mensukseskan Prabowo - Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden di Republik ini,"ujar Ambing sambil mengatakan, untuk bangsa dan negara kalau dia beda dengan sebelumnya itu lumrah dan harus diperjuangkan.

"Ini menyangkut nasib republik ini kedepan dan ini tidak bisa untuk main-main,"kata Ambing, untuk menandai dukungannya ini, dia akan menggelar wayang kulit dan dangdut di lingkungannya.

Dikatakan Ambing, untuk memimpin republik ini dibutuhkan figur yang sudah benar-benar mengenal wilayah Indonesia yang memiliki ribuan pulau.

"Kalau Prabowo nasionalismenya sudah teruji dan terbukti. Tidak hanya itu, dia juga selama ini dikenal dekat dengan kaum petani dan nelayan, tidak heran kalau dia dijadikan Ketua HKTI,"katanya.

Karenanya, tambah pria bertubuh gempal ini, akan mengajak para pendekar di Kabupaten Magetan bergabung untuk kesuksesan Capres dan Cawapres Prabowo - Hatta.

"Ini dulur-dulur sudah pada telepon dan bertekad memenangkan Prabowo - Hatta demi kelangsungan negara dan bangsa,"tandas Ambing.

Tidak ada komentar: