Cek 3 Manfaat Kesehatan dari Teh Hitam
Senin, 24 November 2014 17:59 by zia92 | 159 hits
DREAMERSRADIO.COM
- Manfaat kesehatan teh hitam sudah terbuksi sejak lama. Menambahkan
teh hitam dalam program diet akan memiliki peran yang besar. Perbedaan
besar antara teh hitam dengan jenis teh lainnya, seperti teh putih dan
hijau adalah bahwa teh hitam lebih teroksidasi.
Akibat dari peningkatan oksidasi inilah yang membuat teh hitam jauh
lebih beraroma dan sarat akan kafein dibandingkan dengan teh lainnya
yang tidak banyak teroksidasi.
Perbedaan lainnya adalah bahwa rasa teh hitam akan bertahan jika
disimpan untuk waktu yang lama, bahkan sampai bertahun-tahun dibanding
jenis teh lainnya. Berikut adalah tiga manfaat kesehatan teh hitam
menurut fitday.com.
1. Rendah sodium, lemak, dan kalori
Jika meminum teh hitam murni dan tanpa tambahan pemanis, berarti
seseorang akan meminum teh yang rendah sodium, lemak, dan kalori.
Merupakan suatu keuntungan bagi seseorang yang ingin menurunkan berat
badan atau hanya sekadar ingin mengendalikan berat badan.
Pada dasarnya, jika seseorang mengganti asupan minuman lain seperti
soda yang tidak sehat dengan teh hitam, orang tersebut telah melakukan
hal besar bagi tubuh dengan mengurangi asupan yang mengandung kalori.
2. Mengurangi masalah Kardiovaskular
Sebuah studi yang dilakukan selama bertahun-tahun menetapkan bahwa ada
hubungan langsung antara peningkatan konsumsi teh hitam dengan penurunan
penyakit kardiovaskular.
Pada tahun 2011, Boston University menemukan dalam sebuah penelitian
bahwa hasil meminum teh hitam dalam jangka pendek dan panjang dapat
membalikkan sesuatu yang disebut disfungsi endotel vasomotor pada pasien
dengan penyakit arteri koroner. Ini adalah disfungsi yang pada dasarnya
berfungsi sebagai prediktor jika koroner lebih serius. Kesimpulan dalam
penelitian ini didukung dengan hubungan sebelumnya antara teh hitam dan
kecenderungan menurunkan masalah kardiovaskular.
3. Kaya Antioksidan
Manfaat lain minum teh hitam adalah kandungan antioksidannya yang
berlimpah. Teh hitam terbuat dari tanaman teh camellia. Manfaat besar
dari tanaman teh ini adalah mengandung sejumlah besar zat kimia yang
dikenal sebagiai polifenol. Zat-zat ini adalah salah satu jenis
antioksidan, dan antioksidan telah dipercaya untuk membantu pengobatan
kasus cidera otak dan gangguan pendengaran, serta penyakit Parkinson.
Teh hitam tidak lagi dianggap dapat melawan penyakit kanker secara
signifikan.
Wah, Ternyata Teh Dapat Kurangi Risiko Kanker Ovarium!
Dreamers Radio – Min, 23 Nov 2014 13:47 WIB
DREAMERSRADIO.COM
- Teh merupakan salah satu minuman yang mudah dan dapat dikonsumsi
sehari-hari. Minuman ini juga terkenal akan banyaknya khasiat yang
terkandung. Baru-baru ini sebuah hasil studi menunjukkan bahwa teh dapat
menurunkan risiko kanker ovarium lho Dreamers.
Dilansir World Tea News, para peneliti di Inggris dan Amerika telah
meneliti lebih dari 170.000 orang untuk menguji dampak dari kandungan
flavonoid dalam teh dengan risiko kanker ovarium.
AedÃn Cassidy, Tianyi Huang, Megan S. Rice, Eric B. Rimm dan Shelley S.
Tworoger mengumpulkan informasi dari para partisipan di Nurses Healthy
Study dan Nurses Healthy Study II. Ada 171.940 subjek penelitian dengan
rentang usia 25 sampai 55 tahun.
Para partisipan tersebut diberikan “kuesioner frekuensi makanan” setiap
empat tahun sekali data-data tersebut dianalisa untuk menghitung bukan
hanya jumlah flavonol yang dikonsumsi, tapi juga kelas flavonoid seperti
flavonon, flavonol, dan antosianis. Hasilnya akan dihubungkan dengan
perkembangan risiko kanker ovarium.
Penelitian ini sudah berlangsung selama 22 tahun dan sebanyak 723
partisipan dilaporkan melalui catatan medis dan didiagnosa dengan kanker
ovarium. Para partisipan dengan konsumsi flavonoid kelas flavonol dan
flavonon tertinggi memiliki risiko kanker yang lebih rendah dibandingkan
dengan partisipan yang hanya sedikit mengkonsumsi flavonoid.
Salah satu teh yang mengandung kadar flavonoid yang tinggi adalah teh
hitam. Peneliti Cassidy melaporkan bahwa meminum beberapa cangkir teh
hitam setiap hari berhubungan dengan 31% penurunan risiko kanker
ovarium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar