Rabu, 12 April 2017

Ini Calon Marquee Player yang Sudah Berkomunikasi dengan Sriwijaya FC

Ini Calon Marquee Player yang Sudah Berkomunikasi dengan Sriwijaya FC
SRIPOKU.COM/CANDRA OKTA DELLA
Presiden klub Sriwijaya FC Dodi Reza Alex saat berkunjung ke markas Barcelona Camp Nou mendapat jearsey atas nama dirinya, Rabu (15/11/2016). 
SRIPOKU.COM-Isu-isu berseliweran tentang sosok Marquee Player yang akan mampir ke Sriwijaya FC.
Nama beken seperti Dimitar Berbatov, Lassana Diara, hingga Antonio Cassano disebut-sebut menjadi incaran Sriwijaya FC.
Bahkan, informasi terpercaya menyebutkan manajemen sudah melakukan komunikasi dengan agen dari ketiga pemain ini.
Namun, Presiden Klub H Dodi Reza Alex membenarkan jika SFC tengah mengkaji secara teliti, apakah Sriwijaya FC benar-benar membutuhkan marquee player atau tetap mengandalkan tiga pemain asingnya.
Seperti diketahui, tiga pemain asing SFC yakni, Hilton Moreira, Alberto Goncalves, dan Yu Hyun Ko.
"Tentang Marquee Player akan kita lihat kebutuhan, terutama apakah efektif untuk tim ke depannya," ujar Dodi, Selasa (1/4).
Menurut politisi Golkar ini, MP direkrut jika mampu menutupi kebutuhan SFC baik secara teknis mapun non teknis, terutama terkait pemasukan.
"MP direkrut jika mampu menutupi kebutuhan tim dan masuk dalam proyeksi budget," ujar Dodi.
Lassana Diara masuk dalam radar SFC
Lassana Diarra
Lassana Diarra (Istimewa)
Sebelumnya, Sekretaris Tim Ahmad Haris menyebutkan bahwa ada beberapa nama yang masuk dalam incaran SFC.
Dia memberikan sedikit bocoran mengenai sosok marquee player yang bakal direkrut tim Laskar Wong Kito.
“Dia pernah turun di Piala Dunia 2006, serta ikut Piala Dunia tahun 2010, tapi batal karena sakit malaria,” kata Achmad Haris.
Jika melihat hal tersebut, pemain yang absen di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan hanyalah Lassana Diarra. Mantan pemain Real Madrid itu absen membela Tim Nasional (Timnas) Prancis karena mengalami masalah pada kesehatannya.
Saat itu memang ada beberapa versi yang menyebabkan pemain yang kini berumur 32 tahun itu harus absen. Mulai dari malaria sampai ada gangguan usus. Masalah kesehatan Diarra sudah diketahui sejak menjalankan latihan intensif bersama Timnas Prancis jelang Piala Dunia 2010 silam.
Perekrutan Diarra semakin diperkuat dengan komentar pelatih Sriwijaya FC, Oswaldo Lessa. Ia juga memberikan bocoran yang menguatkan marquee player Sriwijaya FC adalah Diarra yang merupakan pemain di posisi gelandang serang.
“Pemain marquee player kita posisi gelandang serang,” tegasnya.
Sekarang di umurnya yang ke 32 tahun, ia berstatus free agent pasca dilepas oleh Marseille musim lalu. Memang, harga pasar dari Diarra ini masih cukup tinggi yaitu €5 juta atau sekitar Rp70 miliar. Namun, proses tawar menawar mungkin saja bisa terjadi mengingat ia mungkin masih kesulitan untuk mencari pelabuhan baru di karier sepakbolanya.
Dimitar Berbatov
Striker baru AS Monaco, Dimitar Berbatov, resmi dipinjam dari Fulham sampai musim 2013-14 berakhir.
Striker baru AS Monaco, Dimitar Berbatov, resmi dipinjam dari Fulham sampai musim 2013-14 berakhir. (DOK. AS MONACO)
Sementara itu, kabar tentang Dimitar Berbatov justru muncul dari salah satu situs terkemuka luar negeri yang berada di Indonesia. Bahkan striker 36 tahun itu diminati dan ada negosiasi dengan SFC.
Bila merekrut Bertatov, Sriwijaya harus merogoh kocek hingga 1 juta euro atau Rp 14,2 miliar untuk menggajinya. Namun, harga itu bisa saja berkurang bila Berbatov tertarik bermain di Indonesia dengan harga yang lebih murah.
Muncul pula nama Raul Meireles, Meireles yang merupakan seorang gelandang bisa dijadikan playmaker oleh Persija. Peluang mantan rekan setim Cristiano Ronaldo di Portugal itu sedang tidak punya klub setelah kontraknya habis bersama Fenerbahce.
Menurut Transfermarkt, pemain berusia 34 tahun itu bisa digaji dengan mahar 600 ribu euro atau setara dengan Rp 8,5 miliar per musim.
Namun SFC harus bersaing dengan Persija Jakarta. Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cuggura Teco selalu mengatakan, timnya butuh seorang playmaker kelas dunia. Raul Meireles pun dikabarkan menjadi incaran Persija.
Kemudian Joe Cole masuk dalam incaran SFC.
Joe Cole.
Joe Cole. (www.theguardian.com)
Kelincahan dalam menyisir sektor penyerangan sayap dari Joe Cole memang cukup terkenal di masanya. Saat berkarier bersama Chelsea dan Liverpool, ia merupakan pemain yang cukup sering merepotkan pertahanan lawan. Kemampuannya dalam mencetak gol juga patut diwaspadai.
Kini, ia hanya berlaga di Tampa Bay Rowdies, salah satu klub di NASL (North American Soccer League). Harga pasaran dari Cole ini pun tak terlalu tinggi. Angka €400.000 euro atau RP5,6 miliar seharusnya bisa dijangkau bila salah satu klub Indonesia meminati mantan punggawa The Three Lions ini.

Tidak ada komentar: