Sepakbola.com, London – Antonio Conte berhasil
memastikan Chelsea meraih gelar Premier League musim 2016/17 meski ini
adalah musim debutnya di kompetisi tersebut.
Pada musim sebelumnya Chelsea mengalami keterpurukan dan hanya mampu mengakhiri musim di peringkat ke-10. Conte datang dengan tangan dinginnya untuk mengembalikan kejayaan The Blues.
Namun ia bukan satu-satunya manajer debutan Premier League yang mampu membawa timnya merengkuh gelar juara di akhir musim. Berikut adalah empat manajer yang mampu langsung menjadi kampiun di musim debutnya di Premier League.
José Mourinho didatangkan oleh Chelsea dari klub Portugal FC Porto setelah mampu membawa klub tersebut meraih gelar Liga Champions. Dan keputusan tersebut berbuah manis, karena Mourinho berhasil membawa Chelsea memenangkan gelar Premier League dan Piala Liga. Itu merupakan gelar liga pertama mereka dalam 50 tahun.
Chelsea menjalani musim itu dengan luar biasa di mana mereka menciptakan beberapa rekor. Di antaranya kemenangan tandang terbanyak (15 kemenangan), torehan clean sheet terbanyak (25 clean sheet). Lalu kebobolan paling sedikit di pertandingan tandang (9 gol), kemenangan terbanyak (29 kemenangan), kemenangan tandang beruntun terbanyak (9 kemenangan). Kemudian kebobolan paling sedikit (15 gol) dan poin terbanyak dalam satu musim (95 poin).
Keberhasilan The Blues meraih gelar juga terbantu berkat strategi transfer yang baik. Mereka mendatangkan beberapa pemain penting seperti striker Didier Drogba dari Marseille, bek Ricardo Carvalho dari Porto dan juga Paulo Ferreira dari Porto.
Chelsea mendatangkan manajer asal Italia Carlo Ancelotti untuk kembali membawa mereka menjadi yang terbaik di liga. Meskipun kecewa disingkirkan Inter Milan di babak 16 besar Liga Champions, Chelsea memiliki salah satu musim paling sukses dalam sejarah. The Blues memenangkan Premier League untuk ketiga kalinya dan mempertahankan Piala FA untuk pertama kalinya. Serta menjadi klub Inggris ketujuh yang mengakhiri musim dengan dua gelar itu.
Chelsea juga terkenal karena sepakbola menyerang yang mereka tampilkan di musim tersebut. Pasukan Ancelotti memecahkan beberapa rekor dan statistik Premier League termasuk gol terbanyak yang dicetak dalam satu musim (103 gol), gol terbanyak di kandang dalam satu musim (68 gol) dan selisih gol terbanyak dalam satu musim (71 gol).
Manuel Pellegrini tiba ke Premier League dengan langsung menciptakan sejarah. Manajer asal Chile itu membawa Mancheser City meraih trofi Premier League. Dalam masanya, City juga menciptakan beberapa rekor. The Citizens pun berkembang menjadi mesin gol yang sangat mematikan di bawah asuhan manajer asal Chili itu.
Pada 18 Januari 2014 melawan Cardiff City, Manchester City menjadi klub tercepat dalam sejarah Premier League yang mencetak 100 gol di semua kompetisi. Mereka kemudian mencetak 156 gol di semua kompetisi dan memecahkan rekor sebelumnya yang ditorehkan oleh Manchester United dengan 143 gol pada musim 1956-57.
Jumlah 102 gol yang dicetak oleh Manchester City di liga pada saat itu merupakan yang kedua tertinggi di sepanjang sejarah Premier League. Itu hanya tertinggal satu gol dari rekor yang ditorehkan oleh Chelsea pada musim 2009-10. Juga merupakan musim pertama di Premier League, di mana sebuah tim memiliki tiga pemain yang masing-masing mencetak lebih dari 15 gol liga (Yaya Touré, Sergio Aguero dan Edin Dzeko).
Antonio Conte tiba ke Chelsea pada awal musim ini dengan kondisi tim bermental lesu setelah mengakhiri musim lalu di posisi ke-10. Conte pun tidak mengawali musim ini dengan mulus, di mana ia harus melihat timnya mengalami kekalahan telak atas Liverpool dan Arsenal.
Conte pun menyadari bahwa formasi bawaan dari musim lalu yang diterapkan oleh Chelsea tak lagi bekerja dengan baik kali ini. Ia mulai mengenalkan formasi tiga bek yang memang sudah menjadi andalannya sejak ia menangani Juventus dan tim nasional Italia.
Hasilnya, Chelsea melambung tinggi dan berhasil kembali membusungkan dada sebagai tim terbaik di Inggris musim ini. Tangan dingin Conte mampu membuat performa pemain bintang seperti Eden Hazard dan Diego Costa kembali meningkat. The Blues pun masih berpeluang untuk mengakhiri musim ini dengan lebih baik lagi, jika mampu mengalahkan Arsenal di babak final Piala FA.
Penulis: Andrie Widyantoro/Editor: Setyo Bagus Kiswanto
Pada musim sebelumnya Chelsea mengalami keterpurukan dan hanya mampu mengakhiri musim di peringkat ke-10. Conte datang dengan tangan dinginnya untuk mengembalikan kejayaan The Blues.
Namun ia bukan satu-satunya manajer debutan Premier League yang mampu membawa timnya merengkuh gelar juara di akhir musim. Berikut adalah empat manajer yang mampu langsung menjadi kampiun di musim debutnya di Premier League.
Jose Mourinho – Chelsea (musim 2004/05)
José Mourinho didatangkan oleh Chelsea dari klub Portugal FC Porto setelah mampu membawa klub tersebut meraih gelar Liga Champions. Dan keputusan tersebut berbuah manis, karena Mourinho berhasil membawa Chelsea memenangkan gelar Premier League dan Piala Liga. Itu merupakan gelar liga pertama mereka dalam 50 tahun.
Chelsea menjalani musim itu dengan luar biasa di mana mereka menciptakan beberapa rekor. Di antaranya kemenangan tandang terbanyak (15 kemenangan), torehan clean sheet terbanyak (25 clean sheet). Lalu kebobolan paling sedikit di pertandingan tandang (9 gol), kemenangan terbanyak (29 kemenangan), kemenangan tandang beruntun terbanyak (9 kemenangan). Kemudian kebobolan paling sedikit (15 gol) dan poin terbanyak dalam satu musim (95 poin).
Keberhasilan The Blues meraih gelar juga terbantu berkat strategi transfer yang baik. Mereka mendatangkan beberapa pemain penting seperti striker Didier Drogba dari Marseille, bek Ricardo Carvalho dari Porto dan juga Paulo Ferreira dari Porto.
Carlo Ancelotti – Chelsea (musim 2009/10)
Chelsea mendatangkan manajer asal Italia Carlo Ancelotti untuk kembali membawa mereka menjadi yang terbaik di liga. Meskipun kecewa disingkirkan Inter Milan di babak 16 besar Liga Champions, Chelsea memiliki salah satu musim paling sukses dalam sejarah. The Blues memenangkan Premier League untuk ketiga kalinya dan mempertahankan Piala FA untuk pertama kalinya. Serta menjadi klub Inggris ketujuh yang mengakhiri musim dengan dua gelar itu.
Chelsea juga terkenal karena sepakbola menyerang yang mereka tampilkan di musim tersebut. Pasukan Ancelotti memecahkan beberapa rekor dan statistik Premier League termasuk gol terbanyak yang dicetak dalam satu musim (103 gol), gol terbanyak di kandang dalam satu musim (68 gol) dan selisih gol terbanyak dalam satu musim (71 gol).
Manuel Pellegrini – Manchester City (musim 2013/14)
Manuel Pellegrini tiba ke Premier League dengan langsung menciptakan sejarah. Manajer asal Chile itu membawa Mancheser City meraih trofi Premier League. Dalam masanya, City juga menciptakan beberapa rekor. The Citizens pun berkembang menjadi mesin gol yang sangat mematikan di bawah asuhan manajer asal Chili itu.
Pada 18 Januari 2014 melawan Cardiff City, Manchester City menjadi klub tercepat dalam sejarah Premier League yang mencetak 100 gol di semua kompetisi. Mereka kemudian mencetak 156 gol di semua kompetisi dan memecahkan rekor sebelumnya yang ditorehkan oleh Manchester United dengan 143 gol pada musim 1956-57.
Jumlah 102 gol yang dicetak oleh Manchester City di liga pada saat itu merupakan yang kedua tertinggi di sepanjang sejarah Premier League. Itu hanya tertinggal satu gol dari rekor yang ditorehkan oleh Chelsea pada musim 2009-10. Juga merupakan musim pertama di Premier League, di mana sebuah tim memiliki tiga pemain yang masing-masing mencetak lebih dari 15 gol liga (Yaya Touré, Sergio Aguero dan Edin Dzeko).
Antonio Conte – Chelsea (musim 2016/17)
Antonio Conte tiba ke Chelsea pada awal musim ini dengan kondisi tim bermental lesu setelah mengakhiri musim lalu di posisi ke-10. Conte pun tidak mengawali musim ini dengan mulus, di mana ia harus melihat timnya mengalami kekalahan telak atas Liverpool dan Arsenal.
Conte pun menyadari bahwa formasi bawaan dari musim lalu yang diterapkan oleh Chelsea tak lagi bekerja dengan baik kali ini. Ia mulai mengenalkan formasi tiga bek yang memang sudah menjadi andalannya sejak ia menangani Juventus dan tim nasional Italia.
Hasilnya, Chelsea melambung tinggi dan berhasil kembali membusungkan dada sebagai tim terbaik di Inggris musim ini. Tangan dingin Conte mampu membuat performa pemain bintang seperti Eden Hazard dan Diego Costa kembali meningkat. The Blues pun masih berpeluang untuk mengakhiri musim ini dengan lebih baik lagi, jika mampu mengalahkan Arsenal di babak final Piala FA.
Penulis: Andrie Widyantoro/Editor: Setyo Bagus Kiswanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar