Kamis, 08 Juni 2017

Posisi Din Syamsudin di UKP-PIP Diganti KH. Said Aqil Shiradj, Pertanda Apa?

Presiden Jokowi baru saja melantik Pengarah dan Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila ( UKP-PIP). Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/6/2017).Untuk posisi Kepala UKP-PIP, Jokowi memercayakan kepada Yudi Latif. Sementara, untuk posisi Pengarah, Jokowi memilih 9 orang, dua di antaranya adalah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno.
Selain itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, Ketua Umum PBNU KH. Sa’id Aqil, Ketua Umum MUI KH. Ma’ruf Amin, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Ada pula tokoh Kristen Andreas Annangguru Yewangoe, tokoh yang mewakili agama Hindu Wisnu Bawa Tenaya, dan serta perwakilan agama Budha, Sudhamek.
Ada hal yang menarik dari nama-nama yang dilantik oleh Jokowi. Nama Din Syamsudin tidak lagi termasuk dari anggota UKP-PIP. Posisinya digantikan oleh KH. Said Aqil Shiradj. Simak informasi berikut.
Presiden Jokowi mencabut Din Syamsudin dari daftar dewan pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Din Syamsuddin akhirnya diganti oleh KH. Said Aqil Siradj.
Pencabutan ini dilakukan sebelum Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M/2017 tentang pengangkatan pengarah dan kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila diterbitkan.
Pencabutan nama Din Syamsuddin dibenarkan Ketua UKP-PIP, Yudi Latief. Yudi mengatakan, Din Syamsuddin sengaja dicopot dari daftar dewan pengarah UKP-PIP karena akan mendapat tugas lain dari Kepala Negara yang rencananya juga akan dibentuk lembaga lain kayak Dewan Kerukunan Nasional.
Jika Din Syamsuddin masuk dalam struktur UKP-PIP, maka akan terjadi penumpukan tokoh Islam dari organisasi Muhammadiyah. Sebab selain Din Syamsuddin, Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafi’i Ma’arif juga masuk dalam daftar dewan pengarah UKP-PIP.
“Jadi tokoh agama lain mungkin supaya tidak overlapping. Sebagian di unit ini, sebagian di rencana-rencana yang lain,” terangnya.
Ketika ditanya apakah Din Syamsuddin akan dimasukkan dalam struktur Dewan Kerukunan Nasional, Yudi mengaku belum tahu.
“Belum ada penjelasan, tapi konon ada ini tersendiri lah, tugas tersendiri,” tutupnya.

Tidak ada komentar: