Jumat, 21 Jul 2017 06:20
| editor : Dhimas Ginanjar
Abdullah Azwar Anas (kiri) dan Gus Ipul
(Istimewa)
JawaPos.com – Berbagai
survei terus dilakukan untuk memetakan kekuatan calon gubernur maupun
calon wakil gubernur di Pilkada Jatim 2018. Dua nama kuat masih
mendominasi hasil riset. Misalnya, yang dilakukan oleh The Initiative
Institute Wagub Jatim Saifullah Yusuf dan Bupati Banyuwangi Abdullah
Azwar Anas sebagai cagub dan cawagub dengan elektabilitas tertinggi.
Direktur The Initiative Institute Airlangga Pribadi
menjelaksan, sebenarnya ada empat besar nama yang siap bertarung di
Pilkada Jatim 2018. Yakni, Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Mensos Khofifah
Indar Parawansa, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Khusus untuk Abdullah Azwar Anas, dia tidak hanya cocok untuk
cagub tetapi juga cawagub. Saking kuatnya diposisi itu, pertarungan
siapa cagub Jatim nantinya hanya ada di seputar tiga nama. ’’Yaitu Gus
Ipul, Bu Khofifah, dan Bu Risma,’’ kata Airlangga, Kamis (20/7).
Abdullah Azwar Anas
(DOK. JAWA POS)
Hasil
surveinya juga untuk mengukur popularitas empat nama itu. Hasilnya,
Khofifah yang tertinggi dengan level 91,10 persen. Sedangkan Gus Ipul
berada di level 88,40 persen. Untuk pemimpin di daerah yakni Risma dan
Azwar Anas berada di urutan tiga dan empat.
’’Tapi itu wajar. Apalagi dua nama bisa dikatakan berada di level nasional. Sedangkan Risma dan Ana, meski kiprahnya di daerah, tapi gaungnya nasional dan dikenal sebagai kepala daerah berprestasi,” ujarnya.
Urutan itu berbeda jika sudut pandang yang dilihat adalah tingkat elektabilitas. Gus Ipul disebutnya punya tingkatan 44,6 persen, Khofifah 37,3 persen, Risma 18,1 persen, dan Anas 4,4 persen. Sedangkan elektabilitas cawagub, posisi tertinggi dipegang Anas dengan elektabilitas 34,35 persen, lalu Musyaffa Noer dan Budi Sulistyo masing-masing di kisaran 19 persen.
”Di posisi cagub, jarak antara nomor satu dan dua hanya satu digit. Sedangkan di posisi cawagub, marjinnya cukup tebal, sampai tembus dua digit. Artinya, pertarungan cagub bakal sangat ketat, dan variabel cawagub sangat berpengaruh menentukan pemenang Pilgub Jatim mendatang,” jelas Airlangga.
Survei tersebut digelar pada 15-30 Juni 2017 di 114 desa/kelurahan di 38 kabupaten/kota se-Jatim dengan jumlah responden 1140 orang. Tingkat kepercayaan survei 95 persen, dan margin of error 3,2 persen.
(dim/JPC)
’’Tapi itu wajar. Apalagi dua nama bisa dikatakan berada di level nasional. Sedangkan Risma dan Ana, meski kiprahnya di daerah, tapi gaungnya nasional dan dikenal sebagai kepala daerah berprestasi,” ujarnya.
Urutan itu berbeda jika sudut pandang yang dilihat adalah tingkat elektabilitas. Gus Ipul disebutnya punya tingkatan 44,6 persen, Khofifah 37,3 persen, Risma 18,1 persen, dan Anas 4,4 persen. Sedangkan elektabilitas cawagub, posisi tertinggi dipegang Anas dengan elektabilitas 34,35 persen, lalu Musyaffa Noer dan Budi Sulistyo masing-masing di kisaran 19 persen.
”Di posisi cagub, jarak antara nomor satu dan dua hanya satu digit. Sedangkan di posisi cawagub, marjinnya cukup tebal, sampai tembus dua digit. Artinya, pertarungan cagub bakal sangat ketat, dan variabel cawagub sangat berpengaruh menentukan pemenang Pilgub Jatim mendatang,” jelas Airlangga.
Survei tersebut digelar pada 15-30 Juni 2017 di 114 desa/kelurahan di 38 kabupaten/kota se-Jatim dengan jumlah responden 1140 orang. Tingkat kepercayaan survei 95 persen, dan margin of error 3,2 persen.
(dim/JPC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar