Jumat, 09 Maret 2018

Sudrajat, Antara Dunia Militer, Diplomat, dan Susi Air

Sudrajat/ARMIN ABDUL JABBAR/PR
BAKAL calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Gerindra, Mayjen TNI (Purn) Sudrajat (tengah) menyampaikan pemaparannya saat melakukan kunjungan ke Kantor Redaksi Pikiran Rakyat, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Rabu 13 Desember 2017. Dalam kunjungan tersebut selain bersilaturahmi juga diisi dengan bahasan seputar Pilgub Jabar 2018. *
PENSIUN dari kemiliteran tahun 2004, tak membuat Sudrajat berhenti melaksanakan tugas negara. Ia pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok serta tetap aktif berorganisasi.
Kiprah Sudrajat di militer termasuk cemerlang. Pria kelahiran Sumedang itu sudah menduduki berbagai jabatan, termasuk Kapuspen TNI Departemen Pertahanan, jabatan terakhirnya di Kementerian Pertahanan adalah Dirjen Strategi Pertahanan.
Sudrajat lulus dari Akademi Militer pada 1971. Ia mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan seperti Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Lemhanas, beberapa pendidikan militer di Australia dan Amerika Serikat. Sudrajat juga memperoleh gelar Master of Public Administration (MPA) dari Harvard University, Amerika Serikat.
Pada saat menjabat Dirjen Strategi Pertahanan, Sudrajat pernah ditugaskan untuk memimpin beberapa konferensi Internasional. Ia menjadi aktor di belakang kerja sama antara Indonesia dengan beberapa negara sahabat meliputi Australia, Amerika, ASEAN, dan Tiongkok.
Sederet penghargaan pun pernah diterima Sudrajat terkait tugasnya sebagai anggota TNI. Ia dianugerahi medali PBB untuk penjaga perdamaian di Mesir serta Legion Merit, AS untuk peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Sudrajat juga pernah bertugas di ranah diplomatik, antara lain menjadi Atase Pertahanan KBRI London di Inggris (1994-1997) serta Atase Pertahanan KBRI Washington di Amerika Serikat (1997-1998).
Puncak karier diplomatik dicapainya saat dia menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Tiongkok pada 2005 hingga 2009.

Berkiprah di Susi Air

Nama Sudrajat tercatat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Maskapai Susi Air. Ia menjabat sebagai CEO usai Susi Pudjiastuti mundur dari jabatan tersebut karena ingin fokus sebagai menteri.
Keberadaan Sudrajat di perusahan maskapai Susi Air tidak tiba-tiba. Pensiunan jenderal bintang dua itu sudah menjadi Presiden Komisaris sejak 2004.
Selain itu, menurut Susi, Susi Air berawal dari kantor atau pavilion di rumah Sudrajat di Kebayoran Baru. Hal tersebut membuat keduanya bersama-sama membangun Susi Air.
Pencalonan Sudrajat untuk maju di Pilgub Jabar 2018, bisa dibilang menjadi lompatan tinggi untuk berkarier di bidang politk. Sebelumnya, ayah dua anak itu memang pernah menjabat Ketua DPW Nasdem Jawa Barat, tetapi ketika itu Nasdem belum menjadi partai politik.***

Tidak ada komentar: