Minggu, 15 April 2018

Pemberontak Suriah Tembak Jatuh Jet Sukhoi 25 Rusia Pakai MANPAD

Reporter:Yon Yoseph
Editor:Budi Riza
Pesawat Sukhoi 25 milik militer Rusia ditembak jatuh di Provinsi Idblib oleh pemberontak Suriah menggunakan rudal antipesawat terbang portabel MANPAD -- Reuters.
TEMPO.CO, Jakarta - Pemberontak Suriah menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia Sukhoi 25 di Provinsi Idlib Barat. Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi penembakan yang terjadi pada Sabtu, 3 Februari 2018.
Kementerian menyatakan pilot pesawat Sukhoi 25 atau SU 25 dilaporkan menggunakan kursi lompat untuk menyelamatkan diri setelah pesawatnya dihantam rudal pertahanan udara portabel MANPAD, yang dibawa pasukan pemberontak.
 
Namun, pilot terbunuh dalam adu tembak saat mencoba melawan para pemberontak Suriah, yang berusaha menangkapnya.
"Pilot itu berhasil selamat setelah ditembak jatuh di daerah yang dikuasai oleh milisi Jabhat al-Nusra, namun kemudian dia meninggal dalam pertempuran dengan para teroris," demikian pernyataan dari kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir Al Jazeera pada 4 Februari 2018. Berita ini juga dilansir Reuters dan TASS.
 
Penembakan pesawat ini diklaim oleh milisi Hay'et Tahrir al-Sham, yang biasa dikenal dengan nama Tahrir al-Sham. Kelompok ini dipelopori oleh bekas anggota Front al-Nusra, yang dulunya merupakan cabang al-Qaeda di Suriah.
Pemerintah Amerika Serikat membantah telah menyuplai kelompok pemberontak dengan rudal antipesawat terbang MANPAD, yang canggih itu. "Kami sangat prihatin atas kejadian ini," kata Heather Nauert, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan jenazah yang diduga merupakan pilot pesawat tempur Rusia itu.
Tak lama berselang, militer Rusia mengerahkan pesawat tempur untuk melakukan lebih banyak serangan udara di wilayah di mana pesawat itu ditembak jatuh.
Menurut kementerian Pertahanan, setidaknya 30 orang tewas dalam pemboman balasan itu.
Pesawat Rusia ditembak jatuh di atas Provinsi Idlib, yang merupakan salah satu zona de-eskalasi. Zona ini dibentuk di Suriah pada September lalu untuk mengurangi konflik itu.
Namun, pemboman dari pasukan pemerintah Suriah dan sekutu Rusia terus berlanjut.
Rumah sakit, pasar dan toko roti di seluruh Provinsi Idlib, yang diyakini merupakan daerah pemberontak terbesar yang tersisa di Suriah, menjadi target serangan udara pasukan pemerintah Suriah.
Puluhan ribu warga sipil Suriah meninggalkan daerah itu, yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang, yang kebanyakan merupakan mengungsi. Pasukan Rusia dan Suriah kerap menggelar operasi militer di wilayah ini.

Tidak ada komentar: