Minggu, 4 Februari 2018 12:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemberontak Suriah menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia
Sukhoi 25 di Provinsi Idlib Barat. Kementerian Pertahanan Rusia
mengkonfirmasi penembakan yang terjadi pada Sabtu, 3 Februari 2018.
Kementerian menyatakan pilot pesawat Sukhoi 25 atau SU 25 dilaporkan menggunakan kursi lompat untuk menyelamatkan diri setelah pesawatnya dihantam rudal pertahanan udara portabel MANPAD, yang dibawa pasukan pemberontak.
Namun, pilot terbunuh dalam adu tembak saat mencoba melawan para pemberontak Suriah, yang berusaha menangkapnya.
"Pilot itu berhasil selamat setelah ditembak jatuh di daerah yang
dikuasai oleh milisi Jabhat al-Nusra, namun kemudian dia meninggal dalam
pertempuran dengan para teroris," demikian pernyataan dari kementerian
Pertahanan Rusia seperti dilansir Al Jazeera pada 4 Februari 2018. Berita ini juga dilansir Reuters dan TASS.
Penembakan
pesawat ini diklaim oleh milisi Hay'et Tahrir al-Sham, yang biasa
dikenal dengan nama Tahrir al-Sham. Kelompok ini dipelopori oleh bekas
anggota Front al-Nusra, yang dulunya merupakan cabang al-Qaeda di
Suriah.
Pemerintah Amerika Serikat membantah telah menyuplai kelompok pemberontak dengan rudal antipesawat terbang MANPAD, yang canggih itu. "Kami sangat prihatin atas kejadian ini," kata Heather Nauert, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan jenazah yang diduga merupakan pilot pesawat tempur Rusia itu.
Tak lama berselang, militer Rusia mengerahkan pesawat tempur untuk melakukan lebih banyak serangan udara di wilayah di mana pesawat itu ditembak jatuh.
Menurut kementerian Pertahanan, setidaknya 30 orang tewas dalam pemboman balasan itu.
Pesawat Rusia ditembak jatuh di atas Provinsi Idlib, yang merupakan salah satu zona de-eskalasi. Zona ini dibentuk di Suriah pada September lalu untuk mengurangi konflik itu.
Namun, pemboman dari pasukan pemerintah Suriah dan sekutu Rusia terus berlanjut.
Rumah sakit, pasar dan toko roti di seluruh Provinsi Idlib, yang diyakini merupakan daerah pemberontak terbesar yang tersisa di Suriah, menjadi target serangan udara pasukan pemerintah Suriah.
Puluhan ribu warga sipil Suriah meninggalkan daerah itu, yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang, yang kebanyakan merupakan mengungsi. Pasukan Rusia dan Suriah kerap menggelar operasi militer di wilayah ini.
Kementerian menyatakan pilot pesawat Sukhoi 25 atau SU 25 dilaporkan menggunakan kursi lompat untuk menyelamatkan diri setelah pesawatnya dihantam rudal pertahanan udara portabel MANPAD, yang dibawa pasukan pemberontak.
Pemerintah Amerika Serikat membantah telah menyuplai kelompok pemberontak dengan rudal antipesawat terbang MANPAD, yang canggih itu. "Kami sangat prihatin atas kejadian ini," kata Heather Nauert, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan jenazah yang diduga merupakan pilot pesawat tempur Rusia itu.
Tak lama berselang, militer Rusia mengerahkan pesawat tempur untuk melakukan lebih banyak serangan udara di wilayah di mana pesawat itu ditembak jatuh.
Menurut kementerian Pertahanan, setidaknya 30 orang tewas dalam pemboman balasan itu.
Pesawat Rusia ditembak jatuh di atas Provinsi Idlib, yang merupakan salah satu zona de-eskalasi. Zona ini dibentuk di Suriah pada September lalu untuk mengurangi konflik itu.
Namun, pemboman dari pasukan pemerintah Suriah dan sekutu Rusia terus berlanjut.
Rumah sakit, pasar dan toko roti di seluruh Provinsi Idlib, yang diyakini merupakan daerah pemberontak terbesar yang tersisa di Suriah, menjadi target serangan udara pasukan pemerintah Suriah.
Puluhan ribu warga sipil Suriah meninggalkan daerah itu, yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang, yang kebanyakan merupakan mengungsi. Pasukan Rusia dan Suriah kerap menggelar operasi militer di wilayah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar