Minggu, 15 April 2018

Serangan udara Suriah di wilayah pemberontak dilaporkan gunakan 'klorin'

6 Februari 2018
Hasil gambar untuk serangan rusia pemberontak suriah
Berbagai laporan dari Suriah utara menyebutkan setidaknya 20 orang meninggal dunia dalam serangan di wilayah yang dikuasai pemberontak di Provinsi Idlib.
Beberapa sumber mengatakan gas beracun kemungkinan digunakan dalam serangan.
Di antara sumber itu terdapat seorang dokter yang berhubungan langsung dengan para petugas medis dalam menangani para pasien korban serangan di Saraqeb, Idlib.
"Helikopter menjatuhkan bom yang mengandung klorin di Saraqeb dan 15 warga sipil terkena racun. Kami mendapat foto-foto ini dari rumah sejumlah rumah sakit yang ada di sekitarnya dan dari Helm Putih," kata dr Jad (bukan nama sebenarnya).Helm Putih adalah kelompok relawan Pertahanan Sipil Suriah.

Pemerintah bantah

Ditambahkannya tiga anggota Helm Putih juga terpapar racun dan mengalami gangguan pernafasan, sama dengan penduduk sipil yang dibawa ke rumah sakit.
"Badan mereka berbau klorin dan mereka menunjukkan gejala-gejala seperti gatal pada mata dan agitasi," jelasnya.
Sejumlah warga setempat menuturkan bahwa bom yang dijatuhkan dari helikopter mengeluarkan bau yang menyengat.
Pemerintah Suriah membantah tudingan bahwa pasukannya menggunakan senjata kimia dalam serangan ini.
Dalam tempo satu malam (04/02), pasukan pemerintah melancarkan puluhan serangan udara di Idlib.
Sebuah rumah sakit di Kafranbel dilaporkan digempur beberapa kali. Serangan kali ini dilancarkan sehari setelah pemberontak menembak jatuh pesawat tempur Rusia, Su-25, dan menyebabkan pilotnya meninggal dunia.
Pemerintah Suriah berusaha merebut kebali wilayah Provinsi Idlib, salah satu wilayah utama yang masih dikendalikan oleh kubu pemberontak.

Tidak ada komentar: