Selasa, 07 Agustus 2012

Menurunkan Risiko Investasi


Sebagai Perencana Keuangan atau Financial Planner / Advisor independen tidak pernah bosan saya mengingatkan bahwa produk investasi mengandung risiko. Ingat istilah High Risk High Return kan? Kira-kira artinya ya semakin tinggi hasil investasi yang kita dapatkan maka semakin tinggi risikonya. Pertanyaanya, kalau gitu apabila kita ingin mendapatkan hasil investasi yang tinggi berarti kita harus menanggung risiko yang tinggi juga donk? Satu hal yang harus selalu kita ingat adalah bahwa tidak ada satu pun investasi yang tidak memiliki risiko 100 persen. Oleh karena adanya risiko inilah, maka dari itu kita harus melakukan analisa sebelum berinvestasi untuk meminimalkan atau menurunkan risiko investasi tersebut (bukan menghilangkan).

Salah satu teori untuk memperkecil risiko yang sering kita dengar dan sering dipergunakan adalah yang disebut dengan diversifikasi. Pasti pernah dengar donkistilah Don’t put Eggs in One Basket? Yang artinya adalah apabila kita memiliki banyak telur jangan menempatkan semua telur tersebut di dalam satu keranjang. Jadi kalau keranjang tersebut jatuh maka telur-telur tersebut tidak akan pecah semua. Sama dengan investasi. Untuk memperkecil risiko jangan menempatkan investasi kita hanya ke satu produk saja.
Investasi bisa dilakukan dengan menggunakan produk-produk investasi yang ditawarkan oleh institusi keuangan atau produk keuangan maupun menggunakan juga produk non-keuangan. Menggunakan kombinasi dari produk-produk tersebut juga ikut mengurangi risiko.

Beberapa produk non-keuangan yang dapat dipergunakan untuk berinvestasi adalah: properti (rumah tinggal, apartemen, ruko, kios, dll), kendaraan bermotor, emas/logam mulia (perhiasan dan emas keping/batangan), diamond dan perhiasan berharga. Selain itu untuk beberapa golongan tertentu menggunakan lukisan, barang antik, dan masih banyak produk lainnya yang dapat dipergunakan sebagai wahana investasi mereka.
Adapun untuk produk keuangan ada banyak macamnya, antara lain produk perbankan seperti tabungan, deposito dan SBI, produk pasar modal seperti saham, surat utang (obligasi), reksadana, valuta asing (mata uang), indeks,future dan banyak lagi produk investasi baik yang ditawarkan secara lokal maupun yang dijual di luar negeri.
Kombinasi dari produk keuangan dan non-keuangan bisa membantu memperkecil risiko. Contoh, bursa turun dan harga saham hancur di bulan Jul–September yang terjadi justru harga emas logam mulia sempat naik cukup tinggi. Meskipun pada akhirnya logam mulia juga ikutan turun, akan tetapi dalam kondisi saham turun total investasi kita saat itu tidak turun terlalu dalam. Itu salah satu contoh keuggulan dari diversifikasi.
Meskipun investor guru Warren Buffett pernah mengatakan bahwa diversifikasi diperlukan untuk orang yang tidak mengerti apa yang mereka lakukan (dalam investasi maksudnya), Dalam skala tertentu, diversifikasi tidak hanya dilakukan dengan menggunakan produk investasi di Indonesia akan tetapi bisa juga dengan menggunakan produk atau investasi di beberapa negara. Akan tetapi kita juga harus berhati-hati, karena penurunan bursa di suatu negara cepat atau lambat akan berdampak di negara lain. Itulah sebabnya kombinasi antara produk keuangan dan non-keuangan sangat disarankan. Sehingga ketika pasar sedang turun sekarang, kita tidak perlu panik lagi.
Aidil Akbar Madjid
AFC Financial Check Up

Tidak ada komentar: