Jumat, 13 September 2013

DIARY MISS WORLD 2013 BALI


Setiap hari kegiatan karantina para kontestan Miss World 2013 selalu berbeda. Kali ini mereka akan saling unjuk bakat dan berkompetisi olahraga secara berkelompok. Uniknya olahraga yang mereka lakukan tidak hanya voli pantai, namun juga tarik tambang dan adu bakiak layaknya lomba 17 Agustus-an di Hotel The Westin, Bali,
video DIARY MISS WORLD 2013
kontestan Miss World 2013

Kontestan Miss World 2013 Belanja Suvenir Bali

Kontestan Miss World 2013 Belanja Suvenir Bali
Kontestan Miss World 2013 asal Wales, Gabrielle Shaw tengah mendengarkan sejarah Pura Besakih dari seorang pemandu seusai bersembahyang di Pura Besakih, Karangasem, Bali (11/9). (TEMPO/Johannes P. Christo)
TEMPO.CO, Nusa Dua - Setelah berbagai aktivitas luar yang dijalani para kontestan Miss World 2013 pada hari Rabu 11 September 2013, malam harinya, pihak hotel membuat bazaar kecil-kecilan di halaman Hotel Westin, Nusa Dua Bali. Para kontestan Miss World 2013 ini tidak mau kehilangan kesempatan membeli pernak-pernik khas Bali di acara itu.

"Saya membeli sebuah gambar unik khas Bali," kata Miss China Taipei, Cinzia Chang, di sela-sela acara bazaar itu kepada Tempo.

Ia sangat suka sekali lukisan berukuran kertas A4 itu. Pada lukisan itu tergambar dewa dan dewi Bali yang terlihat indah sedang menari. "Lukisan ini akan menjadi salah satu kenanganku dari Bali. Aku suka sekali," katanya.

Gadis lain, Miss Malaysia, Melinder Bhullar mengatakan dia telah melihat pernak-pernik aksesori wanita yang bagus-bagus di Bali. Sebagai penyuka perhiasan, ia pun sempat membeli sebuah kalung unik berwarna hijau. "Aku sangat suka perhiasan. Dan tadi kebetulan aku melihat kalung hijau yang indah sekali," kata Melinder.

Tidak seperti para gadis di atas, Miss Kamerun, Denise Valerie Ayena mengaku tidak membeli apapun. "Sepertinya bazaar ini terlalu mahal. Dan kata ibuku, aku tidak perlu terlalu banyak menghabiskan uang," kata wanita berkulit gelap ini.

Denise mendapat kabar bahwa sebenarnya terdapat pasar lain di Bali yang harganya jauh lebih murah. Namun sayang kegiatan karantinanya di Bali tidak memperbolehkannya untuk pergi mengeksplore keindahan Bali lain. Walau tidak membeli apapun ia sangat menikmati bazaar itu. Ia melihat bagaimana seorang pengukir makanan membuat hiasan dari berbagai buah-buahan. "Aku kagum melihat dia mengubah semangka itu menjadi sebuah mawar indah," kata Denise yang juga sempat mencoba mengukirnya.

Berbagai hal tersedia di bazaar itu. Ada yang berjualan ukiran-ukiran kayu berbentuk wanita dan lelaki Bali. Stan lain menawarkan kebaya-kebaya putih Bali yang biasa mereka gunakan untuk acara adat atau pergi ke Pura. Ada pula lukisan-lukisan khas Bali.

Lalu ada pula spa gratis yang menjadi daya tarik para kontestan untuk sebentar melepas lelah. Selain itu, ada juga tawaran untuk menggambarkan diri sendiri melalui sketsa hitam putih.

MITRA TARIGAN

Tidak ada komentar: