| ||
Saya cinta negeri ini. Saya orang yang menghargai kemanusiaan. Demi Allah, saya tidak serendah itu.... Sesuai prosedur semua sudah saya laporkan pada atasan. (Prabowo Subianto, tentang kasus penculikan) Di sini dibutuhkan kejujuran Prabowo. Siapa yang memerintah dia? Tujuan operasi itu apa? Berarti harus ada orang di belakang dia. (Mayjen TNI (Purn) Syamsir Siregar, mantan Kepala BIA) Saya sedih. Saya tahu Bowo.... Dia itu kan hanya menjalankan perintah. Sebagai militer, sulit saya untuk sepenuhnya menyalahkan dia. Kalau dia seorang sipil, jelas dia telah melanggar hak asasi manusia. (Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo) Pengakuan Prabowo melalui DKP membuktikan bahwa Prabowo memang terlibat dalam penculikan para aktivis. Bahwa dia dijadikan kambing hitam atas keterlibatan pihak lain, saya kira kemungkinan ke arah itu masih ada.(Adam Schwarz, penulis buku A Nation in Waiting: Indonesia in The 1990s) Halaman : 200 halaman Penerbit : Mediakita Penulis : Erros Djarot, dkk ISBN : 979-794-036-5
Sign in to see your friends' reviews:
Sintong & Prabowo
by
A. Pambudi
Sintong Panjaitan dan
Prabowo Subianto banyak punya kesamaan. Sama-sama prajurit komando,
pangkat mereka terhenti sebagai jenderal bintang tiga. Karier militer
mereka pun berakhir oleh keputusan Dewan Kehormatan Perwira.
Pertanyaannya, apakah kelompok Prabowo menjatuhkan Sintong dalam Insiden
Santa Cruz tahun 1991? Benarkah Sintong balas dendam pada Mei 1998
ketika ia jadi Penasehat Presiden Habibie? Apakah Letjen Prabowo dicopot
Habibie dari jabatan Pangkostrad gara-gara bisikan Sintong? Lalu
bagaimana peran mantan Presiden Soeharto dan Jenderal Wiranto?(less)
|
KOTAK PERSON : Sugianto email: sugianto.gik256@gmail.com,phone:0813-1343-0785, whatsapp 0813-1343-0785
Jumat, 25 Oktober 2013
Resensi buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar