Sabtu, 19 April 2014

Ayo .....Caleg menuju Senayan 2014, Jabar PDIP 20 , Sumut

situsberita2terbaru.blogspot.com - FOTO: 15 Caleg Terseksi Versi Living in Indonesia (BB17++)Inggrid Kansil Mark-up Banggar Rp20,3 Miliar Tetap Harus Diusut

Gerindra Jabar Klaim 12 Caleg ke Senayan

Oleh: Dadi Haryadi,Selasa, 22 April 2014 | 19:10 WIB

istimewa
INILAH.COM, Bandung - Wakil Sekjen DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Ginandjar Daradjat mengklaim pihaknya memperoleh 12 kursi DPR RI dari Jawa Barat. Angka ini lebih tinggi dibandingkan perolehan suara pada Pemilu 2009 yang hanya 8 kursi.

"Ada 12 kursi DPR RI dari Jabar. Itu berdasarkan data hasil rekapitulasi di kabupaten/kota yang masuk ke kita," ujar Ginandjar kepada wartawan, Selasa (22/4/2014).

Dia menjelaskan, artis Rachel Maryam diperkirakan kembali duduk di Senayan.
Perempuan ini berada di daerah pemilihan (dapil) Jabar II, yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Selain Rachel, yang diprediksi lolos dari Gerindra di antaranya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Ferry Juliantono, Ariza Patria, Nuroji, dan Puti Sari.

Menurutnya, keberhasilan ini berkat kerja keras struktur partai yang melakukan kampanye secara habis-habisan. Jajaran partai berlambang burung garuda ini pun cukup puas dengan raihan ini.

"Hasil suara ini akan jadi bekal kuat untuk memenangkan pilpres nanti di Jabar," pungkasnya. [hus]
Suasana rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6).
20 Caleg PDIP di Jabar Diprediksi Lolos ke Senayan
Oleh: Dadi Haryadi
Nasional - Selasa, 22 April 2014 | 14:09 WIB

antarafoto.com
INILAH.COM, Bandung - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berjaya di Jabar. Dengan demikian, sekitar 19-20 caleg DPR dari partai berlambang Banteng ini melenggang menuju ke Senayan.

"Untuk DPR RI, kemungkinan kita dapat 19-20 kursi," ujar Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Waras Wasisto kepada wartawan pada sela-sela Rapat Pleno Terbuka, Rekapitulasi Perolehan Suara di kantor KPU Jabar, Selasa (22/4/2014).

Dia menjelaskan, partai bernomor urut 4 ini diperkirakan memperoleh sekitar 23% suara. Daerah yang dikuasai mencapai 19 kabupaten/kota, antara lain Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, dan Kota Cimahi.

"Sedangkan daerah yang gagal di antaranya Kota Tasikmalaya, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur," ucapnya.

Tokoh-tokoh yang diprediksi lolos ke DPR RI antara lain TB Hasanudin, Maruarar Sirait, Ribka Ciptaning, Jalaludin Rahmat, Yadi SM, Niko Siaahan, serta Puti Guntur Soekarno Putri. [rni]
Senin, 14 April 2014 , 08:08:00
CIREBON - Perebutan kursi sementara DPR RI Dapil Jabar VIII Cirebon dan Indramayu tampaknya semakin sengit. Antar caleg internal partai bakal bersaing ketat untuk memperebutkan kursi panas itu.
Keterangan yang dihimpun Radar Cirebon (Grup JPNN) menyebutkan, Yuddy Crisnandi caleg DPR RI Partai Hanura dikabarkan menyodok posisi Miryam S Haryani. Yuddy dikabarkan mengungguli Miryam di beberapa wilayah di Cirebon.
Yuddy  dianggap memiliki basis massa yang cukup loyal sejak dia menduduki kursi anggota DPR RI dari Partai Golkar (sebelum pindah ke Hanura).
Begitu juga dengan Gerindra, Herry Ardianto dikabarkan mampu mengungguli Ferry Joko Juliantono. Herry selama ini termasuk rival berat Ferry di internal Gerindra. Posisi Herry Ardianto sebagai pengurus DPP Partai Gerindra dianggap layak meraih tiket ke Senayan dibandingkan Ferry J Juliantono yang menjabat ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat.
Partai Golkar di internal juga bersaing. Daniel Muttaqin yang diprediksi bakal unggul jauh justru malah kalah suaranya dengan pendatang baru Dave Akbarshah Fikarno di basis Golkar wilayah Cirebon dan Indramayu.
Keunggulan putra Menko Kesra Agung Laksono atas Daniel di luar prediksi internal Golkar. Di lain pihak caleg Golkar lainnya, mantan  artis, Tetty Kadi Bawono dikabarkan suaranya terus merangkak naik dan bisa menyalip caleg lainnya.
Sedangkan caleg PDIP, Anwar Asmali dikabarkan juga menyalip posisi Ono Surono yang selama ini diunggulkan  bersama Yoseph Umarhadi. Ketua APTRI ini memperoleh dukungan suara yang signifikan khususnya pemilih di wilayah Cirebon.  Sedangkan PKS suaranya cenderung stabil di Dapil Cirebon Indramayu, meskipun belum diketahui secara pasti siapa yang unggul dari internal PKS.
Tidak hanya itu, PKB untuk kursi DPR RI Dedi Wahidi dikabarkan kalah bersaing dengan KH Ali Murtadlo. Ketua PC NU Kabupaten Cirebon ini meraih dukungan suara yang signifikan dibandingkan Dedi Wahidi caleg incumbent PKB DPR RI. Ali dianggap lebih mewakili kepentingan NU kultural  dibandingkan Dedi Wahidi yang lebih banyak berkecimpung di struktural partai.
Ketua Tim Tabulasi Murtadlo Center, H Abu Tolhah Nawawi mengatakan, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh relawan di Kota/Kabupaten Cirebon dan Indramayu menyimpulkan, perolehan suara mayoritas Dedi Wahidi ada di Kabupaten Indramayu dan Ali Murtadlo memenangi Kabupaten Cirebon.
Namun, masih dimungkinkan ada perubahan lantaran baru 600 TPS yang dihitung. “Ali Murtadlo 14.994, (51,14 persen) dari 29.320 perolehan suara PKB yang diperoleh dari 600 TPS. Total suara yang masuk 212.019 di Dapil Jabar VIII Cirebon dan Indramayu,” kata Tolhah, dalam rilisnya, kepada Radar, Minggu (13/4).
Dikatakannya, tabulasi ini murni dari seluruh relawan yang tersebar secara acak di Cirebon dan Indramayu, jadi bukan dari tabulasi OMNI. Hanya saja, hasilnya agak mirip dengan hasil survei yang dilakukan OMNI pada 4 April lalu. “Maka dengan ini kami meminta maaf kepada pihak OMNI atas kesalahan kami,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, selama ini pihaknya berkeyakinan bahwa KPU tetap bekerja sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku. "Kami jug sampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang telah menggunakan hak piliihnya dan kami minta maaf bila dalam sosialisasi banyak kesalahan dan kekhilafan," tuturnya.
Ditambakan Tolhah, pihaknya meminta agar Ketua Tanfidz DPC PKB Kabupaten Cirebon, Fahrurozi bersikap netral, artinya jangan memihak kepada salah satu caleg. (abd/sam)
Inilah Caleg DPR RI Dapil Jabar VIII yang Diprediksi Lolos
 1.    Murtadlo (PKB)
2.    Dave Akbarsyah Fikarno (Golkar)
3.    Daniel Mutaqien (Golkar)
4.    Herman Khaeron (Demokrat)
5.    Herry Ardianto (Gerindra)
6.    Yuddy Chrisnandi (Hanura)
7.    Agus Alwafier (Nasdem)
8.    Yoseph Umarhadi (PDIP)
9.    Ono Surono (PDIP)
10.    Mahfudz Siddik (PKS)


Inilah Prediksi Nama-nama Caleg Dapil Sumut yang Lolos ke Senayan


PEMILU 20014 cenderung menjadi titik balik bangkitnya kembali kekuatan berciri politik nasionalis. Wilayah-wilayah yang dulunya merupakan kantong wilayah 'kuning' dan 'merah' kembali menemukan oase politiknya.
Menguatnya kekuatan nasionalis di Sumut bisa terlihat dari kemenangan Golkar dan PDIP dalam sejumlah hasil survei pra-Pemilu 9 April dan quick count per provinsi. Dalam quick count LSI di Sumut, Partai Golkar dan PDIP adalah dua parpol yang meraih suara terbesar dengan prediksi masing-masing di atas 17 persen pada Pemilu 2014.
Panen suara dua parpol mapan ini diperkirakan berbagi suara terutama dari wilayah bagian utara, timur, dan barat Sumut, seperti Karo, Toba Samosir, Simalungun, serta Nias. Di wilayah-wilayah 'padat pemilih' seperti Medan, Deliserdang, dan Langkat, baik Golkar maupun PDIP juga terlihat saling kejar dalam hitung cepat yang ditabulasi LSI.

Kalah dalam Pemilu 2009 tak membuat Golkar Sumut beringsut. Sebaliknya, konsolidasi para kader dan caleg di bawah kepemimpinan Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ajib Shah diperkirakan akan mendudukan Golkar kembali memimpin perolehan suara pada Pemilu 2014.
Mengacu hasil quick count LSI, dari 33 kabupaten dan kota se-Sumut, Golkar tercatat berhasil menguasai 25 kabupaten/kota. Kemampuan Golkar menembus sekat-sekat agama dan suku dengan ideologi dan wajah 'baru' membuatnya mampu merebut suara di wilayah yang dimenangi Partai Demokrat dan PDIP pada pemilu sebelumnya.
Sementara itu, PDIP hanya mampu mempertahankan perolehan suaranya di wilayah yang merupakan basis fanatik kaum nasionalis sejak Pemilu 1955, yaitu Nias Barat, Tapanuli Utara, Karo, dan Deli Serdang. Saat ini, hasil Pemilu Legislatif 2014 menunjukkan kondisi peta politik Sumut kembali berubah. Perubahan dramatis terjadi dengan munculnya Partai Gerindra sebagai kekuatan baru dalam percaturan politik di Sumut.
Partai yang mengusung Prabowo Subianto sebagai presiden tersebut diperkirakan berhasil meraup suara yang cukup merata di 33 kabupaten/kota dengan raihan suara di atas 12 persen yang meliputi tiga daerah pemilihan (dapil ) DPR. Ada di urutan ketiga di bawah Golkar dan PDIP, partai berlambang burung Garuda ini diprediksi merebut posisi ketiga berimpit dengan Demokrat yang ditinggalkan pemilihnya pada Pemilu tahun ini.
Satu partai lagi yang mencuri perhatian publik pemilih, dan ikut mewarnai peta perpolitikan di Sumut adalah Partai Nasdem. Dalam hasil real count yang diturunkan oleh tim IT PDIP sejak hari pencoblosan 9 April, partai besutan pengusaha media Surya Paloh ini konsisten mengumpulkan suara 8-9 persen.
Jika mengacu hasil tabulasi anggota DPR yang dikombinasikan Sumut Pos dari hasil quick count LSI dan real count lokal, komposisi kemenangan Golkar diperkirakan bakal menghasilkan masing-masing 9 kursi dari 30 kursi DPR yang diperebutkan untuk wilayah Sumut. Sisa kursi diraih PDIP (8 kursi), Gerindra (4 kursi), Demokrat (3 kursi), Nasdem (2 kursi), PAN, PKB, PPP dan Hanura (masing-masing 1 kursi).
Modal politik dimana perolehan kursi Partai Golkar meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan Pemilu 2009 itu tentunya menjadi sebuah lembaran baru wajah nasionalisme di wilayah Sumut.
Dari hasil simulasi perhitungan, tampak hanya dua nama, apakah itu dari Golkar atau PDIP dari Dapil  Sumut 1 yang mampu menembus angka bilangan pembagi pemilih (BPP) dengan perolehan suara di atas 190.000 (BPP Pemilu 2009, Red).
Golkar dan PDIP memperoleh banyak dukungan dari pemilih di inti Kota Medan. Dukungan suara dari kota ini juga banyak didulang caleg DPR dari Gerindra dan Nasdem yang ramai-ramai 'menggergaji' suara Partai Demokrat yang pesta besar di Pemilu 2009 silam.
Caleg Gerindra nomor urut 1, yang juga mantan cawagubsu, HR Muhammad Syafi'i atau akrab disapa Romo atau caleg Gerindra nomor urut 10 Posma Sitompul yang giat menyosialisasikan dirinya kepada pemilih, serta caleg Nasdem nomor urut 1 Prananda Surya Paloh diperkirakan bakal lolos ke Senayan menyusul dukungan pemilih Kota Medan dan Deliserdang kepada partai baru ini.
Beberapa caleg incumbent juga diprediksi akan melenggang dari dapil ini, termasuk caleg nomor urut 1 PKS yang juga Menkominfo Tifatul Sembiring, caleg nomor urut 1 dari Hanura Nurdin Tampubolon, caleg nomor urut 1 PPP, Hasrul Azwar, serta caleg nomor urut 1 Partai Demokrat, Ruhut Sitompul. Pengacara eksentrik yang dikenal sebagai juru bicara partai besutan Presiden SBY ini diperkirakan satu-satunya caleg Demokrat yang bakal menembus Senayan dari Dapil Sumut I dengan memanfaatkan kekuatan suara di Medan dan Langkat.
Ada pun Partai Golkar dan PDIP diprediksi akan meloloskan sedikitnya dua caleg ke Senayan dengan dukungan suara terbesar dari Medan, Langkat, dan Deliserdang. Satu kursi hampir dipastikan kepada caleg nomor urut 1 yang juga Koorwil Golkar Sumut, Leo Nababan. Ada pun
Meutya Hafid, kader Partai Golkar nomor urut 2 dari Dapil Sumut I, diperkirakan bakal mewarnai komposisi wakil rakyat Sumut kali ini. Meutya adalah caleg incumbent dari Partai Golkar setelah menjadi anggota DPR Pengganti Antar-waktu (PAW) periode 2009-2014 menggantikan tokoh senior Golkar Sumut Burhanuddin Napitupulu yang meninggal dunia.
Jika Meutya terpilih, kondisi ini sedikit lebih maju daripada pemilu-pemilu sebelumnya yang jarang sekali mendudukkan perempuan sebagai legislator Senayan. Selama ini kursi wakil rakyat Sumut di DPR masih lebih banyak diwakili kaum Adam. Dominasi laki-laki tetap mewarnai sosok wakil rakyat dalam Pemilu 2014 meskipun kini dari 30 anggota DPR dari tiga dapil di Sumut kemungkinan besar akan ada satu perempuan yang duduk di Senayan.
Selain itu, beberapa nama tokoh politik yang merupakan 'wajah lama' juga bakal masih menjadi wakil rakyat dari wilayah ini. Prediksi dua kursi PDIP untuk DPR dari Dapil 1 kemungkinan besar diraih oleh anggota DPR periode sebelumnya Irmadi Lubis, tokoh pendidikan Sofyan Tan, atau politisi senior Firman Jaya Daeli. Kendati maju dengan nomor urut 5, kemampuan mantan anggota DPR periode 2004-2009 ini dalam menggalang akar rumput  tak perlu diragukan. Firman adalah politisi yang cukup cair sekaligus dikenal sebagai kader militan PDIP.     
Dilihat dari latar belakang profesi dan tingkat pendidikan, wakil rakyat dari Dapil Sumut I cenderung didominasi oleh swasta dan politisi yang berpendidikan S-1 dan S-2.
Litbang Sumut Pos mencoba memprediksi calon peraih kursi DPR RI dari Dapil  Sumut II, yang meliputi 19 kabupaten/kota dengan alokasi 10 kursi berdasarkan hasil quick count LSI dan analisis hasil Pemilu 2009. Aspek lainnya adalah popularitas, jaringan, dan kapital para caleg yang bertanding.
Dapil  Sumut II terdiri atas Labuhanbatu, Labusel, Labura, Tapsel, Padangsidimpuan, Mandina, Nias, Nisel, Nias Utara, Nias Barat, Gunungsitoli, Sibolga, Tapteng, Taput, Humbahas, Tobasa, Samosir, Paluta, dan Padanglawas.
Dari analisis Sumut Pos, perolehan 10 kursi parpol pada Dapil Sumut II hanya memperebutkan kursi Demokrat pada Pemilu 2009. Prediksinya, PDIP dua kursi, Golkar dua kursi, PDIP masing-masing dua kursi, sementara Demokrat, PAN, PKS, Hanura, Gerindra, PKB, dan Nasdem mendapat jatah satu kursi. Dari Golkar, kemungkinan besar yang duduk di Senayan adalah caleg nomor urut 1 Rambe Kamarul Zaman, dan caleg nomor urut 2 Neil Iskandar Daulay. Keduanya adalah juga anggota DPR periode 2009-2014 dari wilayah ini. Akan halnya PDIP, diprediksi meloloskan caleg incumbent Trimedya Panjaitan dan Yasonna Hamonangan Laoly yang masing-masing tercatat sebagai caleg nomor urut 1 dan 2. Boleh dibilang pertarungan kursi DPR di dapil Sumut II merupakan kompetisi antar-caleg incumbent, terutama diantara  Golkar, PDIP, dan Demokrat.   
Satu-satunya caleg Demokrat yang diprediksi lolos ke Senayan dari dapil ini cuma Jhoni Allen Marbun. Lima kursi lainnya akan terbagi secara merata. Mantan cagubsu Gus Irawan Pasaribu, caleg incumbent PKS Iskan Qolba Lubis, dan caleg PKB Marwan Dasopang akan menjadi caleg-caleg  nomor urut 1 yang meloloskan diri ke Senayan. Dua kursi lagi yang menjadi jatah Nasdem dan Hanura belum tentu direbut oleh caleg nomor urut teratas.
Meskipun Martin Manurung tercatat caleg nomor urut satu Nasdem di Dapil Sumut II, namun popularitas Edward Sihombing yang berada di bawahnya tak bisa dianggap remeh. Di wilayah ini, Edward memiliki jaringan massa yang cukup kokoh. Edward dikenal caleg yang rajin turun ke bawah dan gemar menyosialisasikan diri lewat media massa.
Begitu pula Hanura. Kendati ada nama Armyn Gulton di nomor urut satu, namun Herry Lontung Siregar adalah sosok politisi yang memiliki kapital dan jejaring yang luas di wilayah. Entah apa penyebabnya, anggota DPR periode 2009-2014 oleh partainya  diposisikan sebagai caleg nomor urut 5 dalam Pemilu 2014.
Hasil quick count LSI juga menjadi acuan Sumut Pos dalam melihat peta caleg di Dapil Sumut III. Sejauh pantauan, pertarungan di wilayah ini tergolong sengit. Keunggulan masing-masing caleg dapat dilihat dari kemampuan dan antusiasme mereka dalam 'menggarap' massa. Sama dengan dua dapil sebelumnya, wilayah dapil yang mencakup Langkat, Kota Binjai, Tanahkaro, Dairi, Pakpak Bharat, Siantar, Simalungun, Batubara, Asahan, dan Tanjungbalai ini juga punya kuota 10 kursi DPR.
Estimasi kasar Sumut Pos dari hasil quick count LSI dan real count tim TI PDIP, di dapil ini Golkar akan merebut kursi mayoritas yakni tiga kursi, disusul PDIP dengan dua kursi. Lima kursi sisa akan dibagi secara merata kepada Demokrat, Gerindra, Nasdem, Hanura, dan PAN. Kemenangan Golkar di wilayah ini disokong oleh kerja keras Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ajib Shah yang rajin berkeliling seluruh wilayah Sumut, terutama kantong-kantong suara Golkar di Siantar, Simalungun, Batubara, Asahan, dan Tanjungbalai.
Ajib sendiri tercatat sebagai caleg DPRD Provinsi dari dapil Sumut 10 yang mencakup wilayah Simalungun dan kota Pematangsiantar. ''Saya ingin mengembalikan kejayaan Golkar di masa lalu. Banyak simpatisan yang menjadi apatis lantaran partai ini lama tak diurus,'' ujar Ajib kepada Sumut Pos dalam percakapan menjelang hari pencoblosan. Wajar Ajib bertekad keras mengembalikan suara yang terserak mengingat Golkar punya historis yang kuat dalam mengiringi  perjalanan pemerintahan Sumut dari masa ke masa.   
Dalam pemilu 2014 ini, tiga kursi Golkar di Dapil Sumut III kemungkinan besar akan diraih caleg incumbent yang duduk di nomor urut satu yakni Anthon Sihombing dan caleg nomor urut 2 Ahmad Doli Kurnia. Satu kursi lagi untuk partai beringin ini diperkirakan jatuh kepada Ali Wongso Sinaga. Meskipun berada di nomor urut 4, Ali Wongso adalah caleg incumbent yang memiliki jejaring kuat di Langkat, Binjai, Siantar, dan Simalungun. Dia juga sosok yang rajin 'blusukan' semasa menjabat wakil rakyat, disamping giat menyosialisasikan diri lewat media massa.
Di dapil ini dua kursi PDIP diprediksi akan dimenangkan oleh caleg nomor urut satu caleg incumbent yang juga mantan cagubsu Tritamtomo, sementara satu kursi lagi kemungkinan diperebutkan secara sengit oleh caleg nomor urut 2 Sudirman Tarigan dan caleg nomor urut 4 Junimart Girsang. Kedua caleg itu memiliki basis massa di wilayah tersebut. Sudirman adalah politisi berdarah Karo yang punya jejaring di Tanahkaro dan Langkat, sedangkan kiprah Junimart sebagai pengacara terkenal tentulah tak bisa diremehkan.
Meskipun baru terjun di dunia politik, lelaki berdarah Simalungun ini punya modal sosial yang kuat karena bertarung di kampung halaman sendiri. Kursi sisa di dapil Sumut III tampaknya menjadi ajang pertarungan 'antar kawan' bagi para caleg Demokrat, Nasdem, dan PKS. Satu kursi yang relatif aman hanya milik caleg incumbent yang duduk di nomor urut satu Gerindra, Marthin Hutabarat dan caleg incumbent  yang juga mendapat nomor urut satu PAN, Nasril Bahar. Nasril dikenal punya basis massa kuat di wilayah Langkat dan Binjai.
Di kubu Demokrat, pertarungan berebut satu kursi antara caleg nomor urut 1 Eddy Ramli Sitanggang dan caleg nomor urut 2 Hinca Panjaitan tak terhindarkan. Tapi diprediksi Eddy akan lolos ke Senayan lantaran diuntungkan nomor urut dan namanya yang telanjur dikenal sebagai anggota DPR periode 2009-2014. Perebutan kursi juga diprediksi akan terjadi di PKS yang mendudukkan Anshory Siregar dan Sigit Pramono Asri. Anshory adalah caleg incumbent yang dijatah nomor urut 1, sementara di bawahnya ada Sigit yang kemampuan menggalang massanya tak perlu diragukan. Sigit juga tercatat beberapa kali menjadi anggota DPRD Sumut, dan terakhir menjabat wakil ketua DPRD Sumut.
Namun diperkirakan Sigit tak akan mampu melawan jejaring Anshory yang lebih dulu mapan di wilayah ini. Di dapil ini hasil mengejutkan mungkin terjadi di Nasdem. Pertarungan antara caleg nomor 1 Ali Umri dan caleg nomor 2 Elam Saragih akan berlangsung tajam dan keras. Ali Umri adalah mantan Wali Kota Binjai yang punya basis massa kuat di kota rambutan itu, sedangkan Elman yang mantan pemimpin redaksi Metro TV adalah putera asli Simalungun.
Ali Umri  dan Elman Saragih akan berebut suara massa kultural di wilayah andalan mereka masing-masing. Boleh jadi Elman mengungguli Ali Umri secara riil, namun posisi Ali Umri diuntungkan oleh nomor urut dan marwah partai karena jabatannya sebagai ketua DPD Partai Nasdem Sumut. Satu suara DPR di Dapil III untuk Nasdem kemungkinan besar akan jatuh ke tangan Ali Umri. (valdesz)
Prediksi Anggota DPR  Periode 2014-2019
Dapil Sumut I
1. Leo Nababan                 (Golkar)
2. Meutya Hafid                 (Golkar)
3. Irmadi Lubis                     (PDIP)
4. Sofyan Tan                     (PDIP)
5. HR Muh. Syafi'i / Posma Sitompul         (Gerindra)
6. Prananda Surya Paloh             (Nasdem)
7. Nurdin Tampubolon                 (Hanura)
8. Tifatul Sembiring                 (PKS)
9. Hasrul Azwar                 (PPP)
10. Ruhut Sitompul                 (Demokrat)
Dapil Sumut II
1. Rambe Kamarul Zaman             (Golkar)
2. Neil Iskandar Daulay                 (Golkar)
3. Trimedya Panjaitan                 (PDIP)
4. Yasonna H. Laoly                 (PDIP)
5. Jhoni Allen Marbun                 (Demokrat)
6. Gus Irawan Pasaribu                 (Gerindra)
7. Iskan Qolba Lubis                 (PKS)
8. Marwan Dasopang                 (PKB)
9. Martin Manurung / Edward Sihombing     (Nasdem)
10. Armyn Gulton / Herry Lontung Siregar     (Hanura)
Dapil Sumut III
1. Anthon Sihombing                 (Golkar)
2. Ahmad Doli Kurnia                 (Golkar)
3. Ali Wongso Sinaga                 (Golkar)
4. Tritamtomo                     (PDIP)
5. Sudirman Tarigan/Junimart Girsang         (PDIP)
6. Marthin Hutabarat                 (Gerindra)
7. Nasril Bahar                     (PAN)
8. Eddy Ramli Sitanggang/Hinca Panjaitan     (Demokrat)
9. Anshory Siregar / Sigit Pramono Asri     (PKS)
10. Ali Umri / Elman Saragih             (Nasdem)

Anggota DPR periode 2009-2014
Dapil Sumut I
1. Nurdin Tampubolon         (Hanura)
2. M. Idris Luthfi         (PKS)
3. Ibrahim Sakty Batubara     (PAN)
4. Meutya Hafid         (Golkar)
5. Hasrul Azwar         (PPP)
6. Irmadi Lubis         (PDIP)
7. Abdul Wahab Dalimunthe     (Demokrat)
8. Sutan Bhatoegana         (Demokrat)
9. Sri Novida             (Demokrat)
10. Jafar Nainggolan         (Demokrat)
Dapil Sumut II
1. Herry Lontung Siregar     (Hanura)
2. Iskan Qolba Lubis        (PKS)
3. Yahdil Abdi Harahap        (PAN)
4. Chairuman Harahap        (Golkar)
5. Neil Iskandar Daulay        (Golkar)
6. Trimedya Panjaitan         (PDIP)
7. Yassonna H. Laoly         (PDIP)
8. Jhoni Allen Marbun         (Demokrat)
9. Saidi Butar-Butar         (Demokrat)
10. Jonny Buyung Saragih     (Demokrat)
Dapil Sumut III
1. Martin Hutabarat         (Gerindra)
2. Ansory Siregar         (PKS)
3. Nasril Bahar             (PAN)
4. Ali Wongso Sinaga         (Golkar)
5. Anthon Sihombing        (Golkar)
6. Maiyasyak Johan         (PPP)
7. Tri Tamtomo            (PDIP)
8. Ruhut Sitompul         (Demokrat)
9. Edi Ramli Sitanggang    (Demokrat)
10. Imran Muchtar        (Demokrat)

Tidak ada komentar: