Oleh: Marlen Sitompul
nasional - Senin, 28 April 2014 | 18:27 WIB
INILAHCOM,
Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
dinilai dapat mengubah peta koalisi Pilpres 2014 nanti. Pengalaman
menang Pemilu 2009 dan 2014, menjadi modal kekuatannya.
Penilaian itu disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Indonesia, Vishnu Juwono, dalam seminar bertajuk "Mencari Presiden Dambaan Rakyat", di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Menurutnya, wacana SBY yang mempertimbangkan opsi mengajukan calon presiden, tentu saja dapat merubah konstalasi politik saat pemilihan presiden nanti.
"Tentu dapat mengubah peta koalisi partai politik di luar Jokowi. Dengan pengalaman memenangkan dua kali pilpres 2004 dan 2009, tentu langkah politik SBY patut diperhitungkan," kata Vishnu.
Hingga sekarang, peta politik pemilu presiden masih tertuju pada tiga kubu. Yakni kubu Jokowi yang diusung PDIP, kubu Aburizal Bakrie yang diusung Golkar, dan kubu Prabowo Subianto yang diusung Gerindra.
Meski kandidat konvensi capres Partai Demokrat tidak ada yang memiliki elektabilitas setinggi Jokowi dan Prabowo, penjaringan capres itu patut diapresiasi.
"Penyelenggaraan konvensi capres Demokrat sesungguhnya merupakan eksperimen proses demokrasi yang patut dipuji," katanya. [gus]
Penilaian itu disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Indonesia, Vishnu Juwono, dalam seminar bertajuk "Mencari Presiden Dambaan Rakyat", di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Menurutnya, wacana SBY yang mempertimbangkan opsi mengajukan calon presiden, tentu saja dapat merubah konstalasi politik saat pemilihan presiden nanti.
"Tentu dapat mengubah peta koalisi partai politik di luar Jokowi. Dengan pengalaman memenangkan dua kali pilpres 2004 dan 2009, tentu langkah politik SBY patut diperhitungkan," kata Vishnu.
Hingga sekarang, peta politik pemilu presiden masih tertuju pada tiga kubu. Yakni kubu Jokowi yang diusung PDIP, kubu Aburizal Bakrie yang diusung Golkar, dan kubu Prabowo Subianto yang diusung Gerindra.
Meski kandidat konvensi capres Partai Demokrat tidak ada yang memiliki elektabilitas setinggi Jokowi dan Prabowo, penjaringan capres itu patut diapresiasi.
"Penyelenggaraan konvensi capres Demokrat sesungguhnya merupakan eksperimen proses demokrasi yang patut dipuji," katanya. [gus]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar