Selasa, 29 April 2014

Ganjar Pranowo (Gebernur) Jateng Marah

Video Ganjar Marahi Petugas Jembatan Timbang Beredar

Senin, 28 April 2014 | 22:35 WIB
Tribun Jateng/Humas Pemprov Jateng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo marah saat menangkap basah para sopir memberikan uang pungli ke petugas jembatan timbang di Batang, Minggu (27/4) malam.
SEMARANG, KOMPAS.com — Sebuah video berisi rekaman Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo marah ketika menemukan adanya pungutan liar di jembatan timbang di Subah, Batang, Jawa Tengah, beredar di Youtube, Senin (28/4/2014). Dalam tayangan berdurasi 4 menit 6 detik itu, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut tengah berbicara dengan petugas di kantor jembatan timbang. "Sudah biasa ya kayak begini?" hardik Ganjar kepada seorang petugas di kantor jembatan timbang tersebut. Petugas tersebut tampak memberikan penjelasan. Namun, Ganjar tidak puas dengan jawaban petugas tersebut.

"Sudah sampean ngaku, aku seneng," tambah Ganjar. Namun, petugas tersebut tampak terus memberikan penjelasan. Seperti diberitakan, saat sidak tersebut, Ganjar mengaku melihat langsung beberapa kernet memberikan uang Rp 10.000 hingga Rp 20.000 atau di bawah denda resmi tertinggi sebesar Rp 60.000 kepada petugas. "Uang itu tidak masuk ke kas kita, duit dilempar ke meja terus pergi, itu saya lihat berkali-kali," ujarnya geram.
Lihat Langsung Pungli di Jembatan Timbang, Ganjar "Meradang"
Senin, 28 April 2014 | 13:44 WIB
KOMPAS.com/PUJI UTAMI Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan pertemuan dengan jajaran Dishubkominfo Jawa Tengah terkait pungutan liar di jembatan timbang di Kantor Dishubkominfo Jawa Tengah, Senin (28/4/2014)

SEMARANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemukan adanya praktik pungutan liar (pungli) di jembatan timbang. Hal itu membuatnya meradang dan meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah untuk membereskan hal ini dalam waktu satu minggu.

"Saya mendapatkan komplain banyak dari masyarakat soal pungli di jembatan timbang. Setelah saya masuk ke sana, saya menemukannya secara sempurna," ujar Ganjar seusai menggelar pertemuan dengan jajaran Dishubkominfo Jateng, Senin (28/4/2014).

Dia menemukan adanya praktik pungli tersebut saat melakukan inpeksi mendadak di UPT jembatan timbang Subah, Kabupaten Batang, Minggu (27/4/2014) malam. Saat sidak tersebut, Ganjar mengaku melihat langsung beberapa kernet memberikan uang Rp 10.000 hingga Rp 20.000 atau di bawah denda resmi tertinggi sebesar Rp 60.000 kepada petugas. "Uang itu tidak masuk ke kas kita, duit dilempar ke meja terus pergi, itu saya lihat berkali-kali," ujarnya geram. Selain itu, dia juga menanyakan pada sejumlah sopir dan kernet angkutan berat terkait hal itu. "Sebagian besar mereka menjawab, memang sudah biasa begini dan tidak menerima bukti pembayaran," katanya.

Sebab itu, dia meminta Dishubkominfo segera membereskan kondisi ini pada 16 jembatan timbang yang ada di Jawa Tengah. Ia meminta tidak ada lagi pungli dan uang denda itu harus masuk ke kas daerah. Ganjar juga mengatakan akan melakukan evaluasi pada peraturan daerah (Perda) yang dinilainya sungguh tidak sempurna dilihat dari dampaknya. Ia juga berencana membahas hal ini dengan anggota dewan serta beberapa daerah lain yang terkait sebab truk-truk yang lewat juga berasal dari provinsi lain.

"Kan jadi gimana kalau infrastruktur dibuat bagus tapi mudah rusak karena banyaknya truk yang melebihi tonase, penghasilan dari sini Rp 40 miliar seperti target, tapi untuk perbaikan jalan lebih dari itu malah bisa sampai ratusan miliar ya rugi, gimana jalan mau awet," ujarnya.

Menurutnya, penghentian pungli jelas akan meningkatkan pendapatan daerah karena uang denda akan masuk kas daerah. Pada pertemuan itu juga sempat diputarkan rekaman video melalui LCD saat Ganjar melakukan sidak.

Dalam rekaman tersebut, Ganjar terlihat marah-marah melihat kernet truk memberikan uang pungli kepada petugas di jembatan timbang yang ternyata jelas-jelas tidak masuk kas. Ganjar juga menemukan amplop berisi uang di meja yang diduga akan disetorkan ke sejumlah pejabat Dishubkominfo.

Petugas itu, lanjutnya, mendapatkan uang sekitar Rp 100.000 hingga Rp 350.000 setiap harinya yang masuk kantong pribadi. Hal itu sesuai dengan pengakuan para petugas. Terkait hal itu, Ganjar mengaku akan bertindak tegas.

"Kalau ada yang masih bandel, ya lebih tegas lagi," ujarnya.

Penulis: Kontributor Semarang, Puji Utami
Editor : Caroline Damanik


Editor : Hindra Liauw
Sumber: Tribun Jateng

Tidak ada komentar: