19 Mei 2014 - 16:03 WIB
Partai Golongan Karya akhirnya
memilih berkoalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya sekaligus
mendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil
presiden Hatta Rajasa.
Keputusan koalisi Golkar dengan Gerindra
dikemukakan Sekretaris Partai Golkar, Idrus Marham, dalam deklarasi
Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Senin
(19/05).“ARB (Aburizal Bakrie) bertemu Prabowo guna mendiskusikan tantangan bangsa yang sangat pelik. Mereka sepakat bahwa tantangan tersebut hanya bisa diatasi oleh kepemimpinan yang hebat. ARB berpandangan bahwa kepemimpinan yang kuat ada pada diri Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa,” kata Idrus, sebagaimana dilaporkan wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan.
Sokongan Golkar juga ditegaskan Prabowo dalam kesempatan yang sama.
“Dia (Aburizal Bakrie) mendukung saya sebagai presiden. Ini, saya kira, adalah sesuatu yang tidak dibayangkan pengamat-pengamat politik yang terhebat sekalipun. Golkar mungkin datangnya di pengujung, tapi Golkar akhirnya menjadi kingmaker. Golkar menjadi penentu masa depan bangsa Indonesia,” kata Prabowo.
Prabowo mengaku tidak ada pembicaraan mengenai pembagian kursi menteri di antara partai-partai koalisi, yang meliputi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), serta Golkar.
“Kita tidak hitung-hitungan partai mana dapat berapa (kursi). Tiada ketua partai yang mengangkat hal itu,” kata Prabowo.
Jalan kaki
"Golkar akhirnya menjadi kingmaker"
Prabowo Subianto
Menurut Hatta, mereka akan berjalan kaki menuju kantor KPU setelah terlebih dulu melaksanakan salat zuhur di Masjid Cut Meutia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Masa pendaftaran bakal capres-cawapres dibuka sejak 18 Mei hingga 20 Mei mendatang.
Ditambah Golkar, koalisi Gerindra, PAN, PPP, PKS, dan PBB memiliki total 48,93% suara dalam pemilihan legislatif lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar