Selasa, 24 Juni 2014

Survei: Elektabilitas Prabowo Melejit, Jokowi Melempem. Survei LSN: Elektabilitas Prabowo-Hatta 46,6 Persen, Jokowi-JK 39,9 Persen

Survei LSN: Elektabilitas Prabowo-Hatta 46,6 Persen, Jokowi-JK 39,9 Persen

Minggu, 29 Juni 2014 | 18:55 WIB
TRIBUNNEWS/HERUDIN Pasangan capres dan cawapres, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK mengucapkan salam perpisahan usai mengikuti acara debat di Jakarta Selatan, Senin (9/6/2014). Debat akan dilakukan sebanyak lima kali selama masa kampanye.

JAKARTA, KOMPAS.com
- Hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) menyimpulkan bahwa elektabilitas calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berada di atas pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla. Elektabilitas Prabowo-Hatta disebut mencapai 46,6 persen dan Jokowi-JK sebesar 39,9 persen. Sebanyak 13,5 persen responden mengaku belum mengambil keputusan.
Peneliti LSN, Gema Nusantara mengatakan, survei itu dilakukan pada 23-26 Juni 2014 terhadap 1070 responden yang tersebar di 34 provinsi. Margin of error atau simpangan kesalahan sebesar 3 persen.
Dia mengatakan, sebagian besar responden memilih Prabowo-Hatta karena menilai pasangan tersebut sebagai sosok yang tegas. Responden yang mempertimbangkan ketegasan Prabowo-Hatta sekitar 62,2 persen.
"Kemudian 12,5 persen menilai visi dan misinya; 6,1 persen menganggap cerdas; 5,2 persen kepribadiannya bagus; 3,6 persen berharap perubahan; 2,6 persen mengatakan leadershipnya bagus; 1,1 persen berpengalaman memimpin; 1,1 persen merakyat; 1,1 persen jujur; 2,6 faktor lainnya; 1,9 persen menjawab tidak tahu," kata Gema saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (29/6/2014).
Adapun responden yang memilih Jokowi-Kalla, menurut Gema, sebagian besar beralasan Jokowi-Kalla sebagai sosok yang merakyat. Sebanyak 42,1 persen responden menilai keduanya sebagai sosok pemimpin yang merakyat. Hanya 2,2 persen yang menganggap keduanya tegas.
"Sebanyak 17,4 persen (menilai) sederhana; 8,9 persen visinya bagus; jujur 7,1 persen; berpengalaman memimpin 5,4; tertarik kepribadiannya 4,4; kesamaan asal daerah 3,5; ingin perubahan 1,9; faktor lain, 4,5; lalu tidak tahu atau tidak menjawab 2,6 persen," tuturnya.
Menurut dia, suara Prabowo-Hatta tersebar di wilayah yang berpenduduk padat, misalnya Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Sedangkan Jokowi-Kalla menuai suara di Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Maluku.
"Karena Prabowo-Hatta unggul di wilayah penduduk besar, maka elektabilitas Prabowo-Hatta di atas Jokowi-Kalla," ucapnya.
Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry mengatakan, Prabowo-Hatta cenderung memperoleh dukungan dari kalangan petani. Sementara Jokowi-Kalla lebih mendapat dukungan dari kalangan buruh.
Menurut Umar, kalangan petani cenderung mendukung Prabowo karena Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu diidentikan dengan tokoh yang peduli pertanian.
Mengenai pembiayaan survei, Umar mengaku bahwa survei ini dibiayai dengan dana pribadi LSN. Biaya survei, menurut Umar, cukup murah, yakni sekitar Rp 40 juta-an karena survei ini berjenis quick survei, bukan field survei atau survei lapangan.
"Untuk Rp 40 jutaan, LSN masih mampu biayai dengan duit sendiri. Kita bisa bikin setiap minggu quick survei karena dananya kecil, beda dengan survei lapangan yang minimal Rp 600 juta, itu butuh dukungan dana dari sponsor kalau Rp 600 juta," ujarnya.
Hasil survei itu berbeda dengan hasil survei lembaga lain. Survei Indo Barometer menunjukkan, pasangan Jokowi-JK masih unggul dengan elektabilitas sebesar 46,0 persen. Sementara pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 42,6 persen. Sisanya, sebanyak 8,3 persen belum memutuskan pilihan.
Survei Lingkaran Survei Indonesia, pasangan Jokowi-JK masih berada di posisi teratas dengan tingkat dukungan 45 persen. Sementara Prabowo-Hatta mendapat dukungan 38,7 persen.
Adapun survei Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI), elektabilitas Jokowi-JK unggul dengan 43 persen, sementara Prabowo-Hatta mendapat 34 persen.
Senin, 23 Juni 2014 - 15:43 wib | Fahmi Firdaus - Okezone
Survei: Elektabilitas Prabowo Melejit, Jokowi Melempem Prabowo-Hatta (Foto: Heru/Okezone) JAKARTA - Institut Survei Indonesia (ISI) merilis hasil riset terkait elektabilitas capres dan cawapres 2014. Dalam risetnya, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengungguli pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Setelah kami memetakan tingkat polularitas dan elektabilitas dari masing-masing capres, kami telah menemukan hasilnya yaitu tingkat elektabilitas Prabowo-Hatta melejit dari waktu-waktu sebelumnya ketimbang tingkat elektabilitas Jokowi-Jusuf Kalla," kata Direktur Institut Survei Indonesia (ISI), Haris Baginda, di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/6/2014).

Haris memaparkan, riset yang dilakukannya 18-24 Mei, tingkat elektabilitas Jokowi-JK tertingggi dan mencapai 52,73 persen sedangkan Prabowo-Hatta 47,27 persen, lalu pada 7 Juni tingkat elektabilitas Jokowi-JK turun drastis hanya mendapatkan 49,75 persen sedangkan Prabowo-Hatta meningkat mencapai 50,25 persen.

"Dan dalam riset 15-21 Juni tingkat elektabilitas Jokowi-JK hanya mencapai 48,82 persen, sedangkan Prabowo-Hatta terus naik mencapai 51,18 persen, dan di prediksi pada bulan Juli nanti tingkat elektabilitas Prabowo-Hatta melonjak hingga 54,25 persen sedangkan Jokowi-JK hanya 45,75 persen," paparnya.

Riset ini juga membahas terkait sifat capres yang diinginkan rakyat dalam konteks religius dan amanah. "Prabowo-Hatta mendapatkan 29,81 persen, sedangkan Jokowi-JK mendapatkan 28,75 persen. Sedangkan dalam konteks adil dan jujur, Prabowo-Hatta mendapatkan 23,73 persen sedangkan Jokowi-JK 22,39 persen," tuturnya.

Sedangkan dalam kategori tegas dan bijaksana Prabowo-Hatta mendapatkan 18,46 persen, Jokowi-JK 15,52 persen. "Dan untuk kategori Sederhana dan Simpatik, Prabowo-Hatta hanya mendapatkan 12,34 persen dan Jokowi-JK mendapatkan 14,23 persen," tukasnya.

Riset ISI dilakukan pada 15-21 Juni 2014 di 33 provinsi secara proporsional baik dalam DPT maupun jumlah publik di Indonesia. Dengan metode wawancara langsung kepada calon responden yang berjumlah 999 orang. Survei tersebut dilakukan dengan sampel acak berjenjang atau Multistage Random Sampling, dengan margin of error sebesar 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (sus)

Tidak ada komentar: