Senin, 21 Juli 2014 | 08:14 WIB
"Ini kan apabila ini tetap dilaksanakan, kita melihat perkembangan sampai besok (hari ini). Ketika besok (hari ini) (rekapitulasi nasional) masih dilakukan, baru kita ambil action," kata anggota tim hukum Prabowo Hatta, Alamsyah, seusai pertemuan Prabowo dengan sejumlah elite Koalisi Merah Putih di Hotel Four Seasons Jakarta, Minggu (20/7/2014) siang.
Sebelumnya, anggota tim sukses pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Didi Supriyanto, meminta kepada Komisi Pemilihan Umum untuk menunda rekapitulasi suara pemilu presiden di tingkat nasional. Menurut dia, proses rekapitulasi di daerah-daerah masih bermasalah. (Baca: Kubu Prabowo-Hatta Minta KPU Tunda Rekapitulasi Nasional)
"Kami harap rekapitulasi suara nasional dapat ditunda sampai selesai rekapitulasi di tiap-tiap daerah," kata Didi kepada wartawan di Polonia Media Center, Cipinang Cempedak, Jakarta, Sabtu (19/7/2014).
Menurut dia, masalah ini harus mendapat perhatian karena menyangkut kualitas demokrasi. Didi meminta KPU mengambil langkah bijak untuk menunda, kecuali seluruh masalah rekapitulasi di daerah sudah selesai.
Menanggapi permintaa penundaan, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan KPU tetap akan melanjutkan rekapitulasi nasional sesuai aturan. (Baca: Prabowo Minta Rekapitulasi Nasional Ditunda, Ini Jawaban KPU)
Sementara itu, hingga Senin dini hari, KPU telah menyelesaikan penghitungan di 15 provinsi. Berdasarkan rekapitulasi sementara, pasangan nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla, unggul di 9 provinsi, yakni Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, DIY, Bengkulu, Sulawesi Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Adapun Prabowo-Hatta unggul di NTB, Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Gorontalo, dan Sumatera Barat. (Baca: Rekapitulasi Sementara: Jokowi-JK Unggul di 9 Provinsi, Prabowo-Hatta 6 Provinsi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar