Selasa, 20 November 2012

Cara Benar Merawat Bahan Kulit


Oleh  | Yahoo! SHE 

Ilustrasi dok: Thinkstock,
 Oleh: Marmi Panti Hidayah
Aksesori berbahan kulit digemari banyak fashionista. Alasannya bukan sekadar keren dan gengsi, tapi juga memang enak dikenakan dan awet. Namun jika cara perawatannya salah, aksesori berbahan kulit malah akan cepat rusak. 

Angela Trihapsari, pemilik produk berbahan kulit Ben n Libby Bags, menekankan bahwa perawatan barang berbahan kulit adalah sangat penting. Wanita ini paham mengenai produk berbahan kulit karena ia punya pengalaman membuat produk tas menggunakan material kulit ular, domba, animal print, hingga kulit kambing dan sapi. Semuanya buatan tangan.

“Karena terbuat dari kulit tentu saja lebih awet. Tas dari kulit bisa bertahan lama, bisa seumur hidup jika tidak terbakar api,” ujarnya.

Tapi belum tentu bentuknya sama dengan saat pertama membeli jika barang berbahan kulit tersebut tidak dirawat dengan baik. Begini tips dari Angela, yang mulai memproduksi tas kulit dari Bali itu.

Pertama-tama, katanya, para pemilik produk dengan bahan kulit harus menyadari bahwa bahan kulit tidak waterproof alias kebal air. “Karena itu jangan sampai terkena air. Jika sampai terjadi, akan muncul jamur atau flek pada permukaan kulit,” tuturnya.
Begitu pun dalam proses pewarnaan, juga jangan sampai terkena air karena bisa luntur. Hindari tas berbahan kulit dari noda tinta pulpen lantaran mudah menyerap.

Untuk mengatasi jika terpaksa kena air, eksportir tas kulit ini menyarankan agar menggunakan lotion khusus kulit yang bisa didapatkan secara mudah di supermarket. Cara penggunaannya seperti ini: “Olesi tas kulit dengan lotion, kemudian lap. Setelah itu diangin-anginkan selama 15 menit. Tapi ingat, jangan sampai terkena sinar matahari. Setelah itu, tas kulit dibungkus plastik lagi,” katanya.

Kata Angela, sebenarnya dalam tas plastik itu idealnya sudah terdapat gel antijamur. Saat ini, dia melanjutkan - termasuk pada produknya – barang-barang atau aksesori berbahan kulit dalam kemasan tersebut sudah disertai gel antijamur.

Sekadar catatan, jamur dan bakteri yang merusak aksesoris berbahan kulit bisa muncul dari tempat penyimpanan tak berpori. Misalnya yang berbahan plastik. Bisa jadi, itu merupakan tempat sempurna untuk merusak aksesori atau tas berbahan kulit.

Aksesori berbahan kulit yang diabaikan alias kurang perawatan juga berpotensi mengalami kerusakan dan menjadi robek. Selain itu, robek juga bisa terjadi akibat adanya tekanan terlalu kuat dan sering pada aksesori berbahan kulit tersebut. Masalahnya, bagaimana jika memang sudah terjadi?

Menurut Angela, ini menjadi masalah besar sebab sifat bahan kulit dengan kain sangat berbeda. Jika berbahan kain, tentu mudah dan bisa langsung ditambal.
Tapi kalau kulit yang robek, kata Angela, “mau tidak mau harus diproses ulang atau diganti kulitnya.”

Mau membuat semir/ lotion Kulit ,kontak  alimatulhanifa@yahoo.com, sugianto.gik256@gmail.com, 081313430785

Tidak ada komentar: