Selasa, 12 Juni 2018 04:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto
makin optimistis menatap Pemilu 2019 setelah kakaknya, Siti Hediati
Hariadi atau Titiek Soeharto, bergabung ke partainya. Titiek yang
sebelumnya merupakan politikus senior Partai Golkar menyatakan keluar
dan bergabung dengan Partai Berkarya.
Tommy mengatakan target partainya adalah 80 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat dan tiga kursi untuk DPRD kabupaten/kota.
Lalu, siapa calon presiden yang akan didukung Partai Berkarya pada Pemilu 2019?
"Masih terlalu pagi untuk bicara siapa calon presiden yang akan kami
dukung," ujar Tommy di sela memimpin acara Konsolidasi Pemenangan Partai
Berkarya di Memorial Soeharto di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo,
Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin,
11 Juni 2018.
Tommy menuturkan sikap partainya soal calon presiden yang diusung masih akan menunggu pendaftaran capres-cawapres pada Agustus 2018.
"Partai-partai yang sekarang punya hak untuk mencalonkan presiden saja belum tahu secara persis arah dukungannya," ucapnya.
Tommy melihat arah dukungan partai politik saat ini masih berpotensi berubah-ubah. Bahkan partai penguasa saat ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, juga sampai kini belum menentukan cawapres yang akan mendampingi capres pilihannya, Joko Widodo alias Jokowi.
Tommy pun menilai kriteria partainya dalam memberikan dukungan akan melihat capres mana yang lebih besar mendapatkan dukungan dari rakyat. Termasuk jika yang didukung rakyat adalah capres yang diusung PDIP, Jokowi.
"Kalau rakyat mendukung beliau (Jokowi), kenapa tidak. Tentunya kami akan mencari yang terbaik," ujarnya.
Saat ini, Partai Berkarya lebih memprioritaskan pencapaian target penguasaan kursi di parlemen.
Untuk mencapai target kursi parlemen itu, Tommy Soeharto mengharapkan para pengurus Partai Berkarya di daerah mulai membentuk kelompok relawan guna mengenalkan visi-misi partai. "Ini merupakan tantangan besar partai baru, bukan hal yang mudah untuk dikenal masyarakat," katanya.
Tommy mengatakan target partainya adalah 80 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat dan tiga kursi untuk DPRD kabupaten/kota.
Lalu, siapa calon presiden yang akan didukung Partai Berkarya pada Pemilu 2019?
Tommy menuturkan sikap partainya soal calon presiden yang diusung masih akan menunggu pendaftaran capres-cawapres pada Agustus 2018.
"Partai-partai yang sekarang punya hak untuk mencalonkan presiden saja belum tahu secara persis arah dukungannya," ucapnya.
Tommy melihat arah dukungan partai politik saat ini masih berpotensi berubah-ubah. Bahkan partai penguasa saat ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, juga sampai kini belum menentukan cawapres yang akan mendampingi capres pilihannya, Joko Widodo alias Jokowi.
Tommy pun menilai kriteria partainya dalam memberikan dukungan akan melihat capres mana yang lebih besar mendapatkan dukungan dari rakyat. Termasuk jika yang didukung rakyat adalah capres yang diusung PDIP, Jokowi.
"Kalau rakyat mendukung beliau (Jokowi), kenapa tidak. Tentunya kami akan mencari yang terbaik," ujarnya.
Saat ini, Partai Berkarya lebih memprioritaskan pencapaian target penguasaan kursi di parlemen.
Untuk mencapai target kursi parlemen itu, Tommy Soeharto mengharapkan para pengurus Partai Berkarya di daerah mulai membentuk kelompok relawan guna mengenalkan visi-misi partai. "Ini merupakan tantangan besar partai baru, bukan hal yang mudah untuk dikenal masyarakat," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar