Kamis, 23 November 2017

Belanja Masyarakat Turun, Kepala Bappenas: Beralih untuk Leisure

Reporter:Tempo.co
Editor:Yudono Yanuar
Selasa, 14 November 2017 07:27 WIB
Belanja Masyarakat Turun, Kepala Bappenas: Beralih untuk Leisure
Ilustrasi wisata Umbul Ponggok. Instagram.com/@Umbul_ponggok
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan selama triwulan ketiga 2017 belanja masyarakat turun tipis dari kuartal sebelumnya dari 4,95 persen menjadi 4,93 persen.
Bambang mengatakan alasan pertumbuhan konsumsi rumah tangga melambat dikarenakan adanya kecenderungan masyarakat menahan pembelian barang konsumsi makanan maupun non-makanan yang tidak esensial. Menurut Bambang, masyarakat mengalihkannya untuk pendidikan, kesehatan dan leisure atau jasa.

“Peningkatan pendapatan oleh masyarakat menengah bawah menjadi kelas menengah membuat adanya indikasi beralihnya konsumsi kebutuhan belanja barang sehari-hari menjadi kebutuhan yang sifatnya jasa atau perjalanan,” kata Bambang di kantor Bappenas, Jakarta, Senin, 13 November 2017.
Padatnya jalanan dan tempat-tempat wisata pada long weekend menurut Bambang juga dapat dilihat sebagai indikator untuk melihat meningkatnya konsumsi leisure masyarakat, seperti transportasi, hotel, dan lainnya.
Bambang mengatakan hal ini juga didukung dengan promosi yang dilakukan oleh Indonesia di sektor pariwisata yang tidak hanya berhasil menarik wisatawan luar negeri namun juga dalam negeri.
Merujuk dari data Badan Pusat Statistik (BPS), secara signifikan kebutuhan atas perumahan dan perlengkapan rumah tangga naik tipis dari 4,13 persen menjadi 4,14 persen, kesehatan dan pendidikan naik dari 5,33 persen menjadi 5,38 persen, tranportasi dan komunikasi dari 5,34 persen menjadi 5,86 persen.
Belanja masyarakat seperti konsumsi makanan dan minuman turun dari kuartal sebelumnya 5,24 persen menjadi 5,04 persen. Pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya turun dari 3,47 persen menjadi 2,00 persen. Restoran dan hotel menjadi 5,52 persen dari 5,86 persen.

SATRIA DEWI ANJASWARI | Y TEMPO.CO © 2017

Tidak ada komentar: