Sabtu, 30 Agustus 2014 11:34 wib | Selfiani Hasanah - Okezone
JAKARTA - Partai Demokrat pada Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan tidak menyetujui kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, kenaikan tersebut akan memberikan dampak pada masyarakat berpenghasilan rendah.
"Yang mengonsumsi BBM memang rakyat menengah ke atas, tetapi ketika harga BBM tersebut dinaikkan 70-75 persen, yang kena imbasnya adalah menengah ke bawah," jelas Juru Bicara Partai Demokrat Ikhsan Modjo dalam diskusi Polemik Sindo di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (30/8/2014).
Dia mengatakan, hal inilah yang menjadi pertimbangan SBY, sehingga tidak melakukan kenaikan harga BBM dalam waktu dekat. "Sampai di akhir masa pemerintahan SBY 20 Oktober 2014 tidak akan ada kenaikan harga BBM," jelas dia.
Menurutnya, dalam pertemuan SBY dengan Jokowi di Nusa Dua, Bali, ada beberapa pembicaraan seperti ruang fiskal, dan dampak sosial yang terjadi karena kenaikan BBM.
"Jadi ini (kenaikan BBM) tidak pada konteks 2014 tapi 2015, tapi media yang membuat harus naik 2014, padahal persoalan dalam masalah migas, masalah bauran energi, masalah goverment atau masalah hubungan institusi itu juga banyak, masa semuanya fokus pada BBM," tutur dia.
"Kenapa tidak menyusun cara untuk pindah ke gas dan lain-lain, ini yang harus dipikirkan bersama jangan semata-mata selalu kenaikan harga BBM," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar