Selasa, 16 September 2014

Tanpa modal, Gus Bombong terpilih jadi anggota DPRD Sragen


Gus Bombong, Anggota DPRD yang Kembalikan Gaji ke RakyatReporter : Angga Yudha Pratomo | Senin, 15 September 2014 04:34128
Tanpa modal, Gus Bombong terpilih jadi anggota DPRD Sragen
Bombong Lukito Samudro. ©2014 Merdeka.com/youtube
Merdeka.com - Bagi sebagian kaum muda, dunia politik mungkin dianggap bikin pusing. Mereka malah lebih suka menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama teman-temannya dan membahas sesuatu yang sedang tenar.

Namun, berbeda apa yang dilakukan pemuda berumur 22 tahun di Sragen, Jawa Tengah. Dialah Bombong Lukito Samudro. Gus Bombong, sapaan akrabnya, malah tercebur menjadi politisi dan terpilih menjadi anggota DPRD Sragen periode 2014-2019 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Putra Pengasuh ponpes Nurul Huda Sragen, Abah Syarif Hidayatulloh ini bisa dikatakan beruntung terpilih menjadi anggota DPRD. Pasalnya, tanpa mengeluarkan dana sepeser pun untuk menjadi wakil rakyat.

Bombong menceritakan, sebenarnya dia telah telat dalam mendaftar sebagai caleg DPRD saat ini. Namun, mendadak namanya masuk sebagai caleg dan mendapat nomor urut satu. Menurutnya, pendaftaran ini juga bukan berasal dari inisiatifnya sendiri.

"Saya kan didaftarkan jadi DPRD oleh santri dan relawan ponpes Nurul Huda dan sudah rembukan sama Abah Syarif. Itu sudah telat 1 minggu. Terus saya disuruh ke PKB Sragen, terus dapat nomor urut satu," kata Bombong kepada merdeka.com, Minggu (14/9).

Selama masa kampanye, Bombong mengaku tidak pernah terlibat langsung. "Sebelum pencoblosan, santri pondok Nurul Huda dan relawan yang kampanye. Saya hanya ikut kampanye terbuka. Nggak pernah sama sekali keluarin dana. Buat apa nyalon (jadi caleg) kalau nyogok rakyat. Saya juga biasa saja pas lolos jadi DPRD," jelasnya.

Sementara itu, Abah Syarif mengaku majunya Bombong sebagai caleg DPRD sempat membuat lingkungannya geger. Cibiran kepada anaknya juga banyak dilontarkan.

"(Bombong nyaleg) dibilang aneh sama orang-orang. Tapi akhirnya jadi. kaget semua, ya Kapolres, Dandim, Bupati sekarang hormat. Seribu saja nggak keluarin duit saat kampanye," kata Abah Syarif.

Menurut Abah Syarif, saat ini Bombong tinggal baru lulus dari Universitas Nahdatul Ulama (UNU) dan tinggal menunggu wisuda. Dia sesumbar bahwa putranya ini memang sudah pintar sejak sekolah.

"Kuliahnya di UNU, jurusasn ekonomi. Sekarang tinggal wisuda. Memang dari dulu pas sekolah anak saya pinter, pada rangking 1 semuanya," ujarnya.

Meski putra keduanya ini lolos menjadi wakil rakyat, Abah Syarif menyayangkan gagalnya kakak Bombong, Suro Jogo, malah gagal sebagai DPD RI. "Di daerah Jawa Tengah, di mana-mana menang, tapi nggak lolos. Habis suaranya di pleno kecamatan," terangnya.

Tidak ada komentar: