Kamis, 28 Mei 2015

Blunder sepakbola Indonesia "Bila daun ada ulatnya.....tak perlu menebang pohon!" banyak cara yang lebih terhormat

PSSI: Kalau Kami Korupsi Seperti FIFA, Tangkap!

PSSI: Kalau Kami Korupsi Seperti FIFA, Tangkap! Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, mengatakan bahwa ia menyambut baik proses penegakan hukum di tubuh FIFA. (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Hukum Persatuan Sepak-bola Seluruh Indonesia (PSSI), Aristo Pangaribuan, tidak keberatan jika suatu saat salah satu anggota PSSI ditangkap jika terbukti korupsi seperti petinggi-petinggi FIFA.


Saat dihubungi CNN Indonesia (28/5), Aristo pun menyambut baik jika Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi hendak menangkap pihak-pihak yang melanggar aturan di dalam PSSI dan melakukan proses penegakan hukum. Ia kemudian mengkritik dan menganggap salah cara yang dilakukan Imam dalam membenahi olahraga.

"Sebenarnya, kalau ada pelaku korupsi ditangkap itu menyelamatkan sepak bola. Kami sambut baik penegakan hukum," kata Aristo. "Oknum merusak harus ditangkap dan diadili.

"Kalau Menpora melihat ada koruptor PSSI, ya tangkap saja orangnya, jangan matikan organisasinya. Langsung gitu lho kalau memang dari dulu begitu, tangkap saja. Ketika orangnya ditangkap tentu kepercayaan publik turun, tapi jangan tangkap kalau tidak ada bukti," tutur Aristo.

Meski demikian, Aristo mewanti-wanti bahwa dalam kasus FIFA baru terjadi proses penangkapan dan belum ekstradisi sehingga harus "tunggu dulu prosesnya."

Sementara itu, soal pernyataan Menpora bahwa "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" terkait isu FIFA dan PSSI, Aristo berpendapat bahwa segala pernyataan Imam bukanlah pernyataan yang bijaksana. "Ini kan kepentingan organisasi, bukan individu," katanya.

Sebelumnya, otoritas Swiss melakukan penangkapan terhadap pejabat-pejabat tinggi FIFA karena tuduhan korupsi dan kemudian akan mengekstradisi mereka ke Amerika Serikat. Tuduhan juga termasuk pencucian uang, penipuan, dan juga kejahatan terorganisir dengan kasus yang terentang hingga 20 tahun terakhir di tubuh FIFA.

Ketua Umum PSSI, La Nyalla Matalitti, dan Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan, kini sedang berada di Swiss untuk menghadiri Kongres FIFA yang akan digelar besok (29/5) waktu setempat. Terkait tenggat waktu yang diberikan FIFA kepada PSSI untuk segera menyelesaikan konflik dengan Menpora, Aristo mengatakan telah berkomunikasi dengan keduanya.

"Tadi kita BBM (Blackberry Messenger)-an, intinya kondisi kita sendiri masih agak gaduh dan banyak tekanan. Di sana lagi hangat soal itu (korupsi FIFA).

"Sekarang kondisi di sini bolanya ada di Pak Menteri. Kalau kami agendanya sudah banyak tapi kan tidak dapat berjalan.

"Salah satu agenda besok adalah status PSSI, tapi kami masih menunggu. Belum ada keputusan untuk menunda kongres FIFA yang harusnya digelar tanggal 29 Mei, jadi tunggu lah nanti tanggal 30 (WIB)," kata Aristo.

Tidak ada komentar: