Kamis, 07 Mei 2015

PSSI masuk Freezer Pemerintahan Jokowi,

Jokowi Ternyata Juga Dukung Pembekuan PSSI

Jokowi Ternyata Juga Dukung Pembekuan PSSI
Kisruh LSI, Imam Nahrawi: Pemerintah Benahi Bukan Intervensi
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan Presiden Joko Widodo mendukung pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). "Presiden minta pada saya untuk terus melakukan perubahan terkait tata kelola soal sepak bola, dan tidak boleh berhenti," kata Imam di Istana Negara, Rabu, 6 Mei 2015.

Imam membekukan PSSI karena pengurusnya dinilai membuat beberapa pelanggaran. Pelanggaran ini terutama pada pengabaian PSSI dan PT Liga Indonesia terhadap rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tentang 2 dari 18 klub Liga Super Indonesia yang dinilai tidak memenuhi syarat ikut kompetisi. Menteri Imam mendukung langkah BOPI.

Imam bertemu Jokowi untuk melaporkan semua langkah yang telah ditempuhnya setelah membekukan PSSI, termasuk soal kompetisi. "Beliau concern bahwa kompetisi tak boleh berhenti."

Ia juga melaporkan soal tim transisi kepada Jokowi. Menurut Imam, Jokowi minta waktu beberapa hari untuk melihat figur-figur yang mengisi tim tersebut. "Beliau tidak ingin terus bermasalah dan tidak punya integritas. Harus memiliki kemauan dan kemampuan untuk melihat sepak bola kita," ujarnya.

Setelah dibekukan, PSSI kemudian bereaksi dengan menghentikan kompetisi Liga Super Indonesia 2015 dengan alasan force majeure atau penyebab terhalangnya kegiatan yang tidak bisa dielakkan seperti bencana alam dan perang. Adapun Menteri Imam meneruskan rencananya untuk membentuk tim transisi yang mengambil alih kewenangan PSSI selama dibekukan. TIKA PRIMANDARI
Imam Nahrawi bersedia menjelaskan situasi yang terjadi saat ini.
Jokowi Panggil Menpora, Terkait PSSI? Rabu, 6 Mei 2015 | 11:47 WIB,Oleh : Marco Tampubolon, Nila Chrisna Yulika
VIVA.co.id - Menter Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, dipanggil Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo ke Istana Negara, Rabu, 6 Mei 2015. Menurut Imam, pemanggilan, kemungkinan terkait situasi PSSI saat ini.

"
Nggak tahu dipanggil presiden. Mungkin saja (terkait PSSI) karena itu domain kewenangan kemenpora untuk mendalami," kata Imam sebelum bertemu Jokowi.

Imam menambahkan, dirinya akan memberikan laporan mengenai kondisi PSSI jika itu bila memang dibutuhkan oleh Jokowi. "Nanti saya akan sampaikan semua ke beliau. Bagaimana nanti akan saya sampaikan," ujar politisi PKB tersebut.
Indonesia kini tengah berada di ambang sanksi pembekuan dari FIFA. Lewat suratnya kepada PSSI, Federasi asosiasi sepakbola dunia itu, telah meminta agar Menpora dan KONI tidak lagi mencampuri urusan PSSI. FIFA juga memberikan tenggat waktu hingga 29 Mei sebelum menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
Lihat beritanya pada tautan ini.
Konflik yang melanda sepakbola Indonesia sebenarnya bermula dari keputusan Badan Profesional Olahraga Indonesia (BOPI) yang tidak merekomendasikan Area Cronus dan Persebaya Surabaya tampil di Liga Super Indonesia (ISL) musim ini. Meski demikian, PT Liga Indonesia selaku operator ISL tetap pada pendiriannya.
Kedua klub itu tetap bermain di awal musim. Berang, Menpora lalu memberikan surat peringatan sampai tiga kali sebelum akhirnya membekukan PSSI. Sikap ini tentu saja mendapat perlawanan dari pengurus PSSI yang baru terpilih.
Suasana bertambah panas setelah Menpora juga mengirimkan surat yang meminta pihak kepolisian tidak memberikan izin kepada laga-laga ISL. PSSI meresponnya dengan menghentikan seluruh kompetisi musim ini.
Menurut Imam, apapun kondisi yang dihadapi PSSI, liga harus tetap berjalan. Dia yakin, tidak ada satupun klub yang menolak bertanding. "Liga harus jalan nggak boleh berhenti, kalau PSSI menghentikan itu semua akan kecewa," katanya.

"Semua kan butuh kompetisi, tidak hanya klub tapi juga penonton, sponsor yang lebih butuh itu kan pemain," kata Imam.  (adi)

Tidak ada komentar: