Rabu, 06 Mei 2015 | 17:57 WIB
Jokowi Ternyata Juga Dukung Pembekuan PSSI
Kisruh LSI, Imam Nahrawi: Pemerintah Benahi Bukan Intervensi
TEMPO.CO,
Jakarta -
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan Presiden Joko Widodo
mendukung pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Presiden minta pada saya untuk terus melakukan perubahan terkait tata
kelola soal sepak bola, dan tidak boleh berhenti," kata Imam di Istana
Negara, Rabu, 6 Mei 2015.
Imam membekukan PSSI karena
pengurusnya dinilai membuat beberapa pelanggaran. Pelanggaran ini
terutama pada pengabaian PSSI dan PT Liga Indonesia terhadap rekomendasi
dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tentang 2 dari 18 klub
Liga Super Indonesia yang dinilai tidak memenuhi syarat ikut kompetisi.
Menteri Imam mendukung langkah BOPI.
Imam bertemu Jokowi untuk
melaporkan semua langkah yang telah ditempuhnya setelah membekukan
PSSI, termasuk soal kompetisi. "Beliau
concern bahwa kompetisi tak boleh berhenti."
Ia juga melaporkan soal tim transisi kepada Jokowi. Menurut Imam,
Jokowi minta waktu beberapa hari untuk melihat figur-figur yang mengisi
tim tersebut. "Beliau tidak ingin terus bermasalah dan tidak punya
integritas. Harus memiliki kemauan dan kemampuan untuk melihat sepak
bola kita," ujarnya.
Setelah dibekukan, PSSI kemudian bereaksi dengan menghentikan kompetisi Liga Super Indonesia 2015 dengan alasan
force majeure atau
penyebab terhalangnya kegiatan yang tidak bisa dielakkan seperti
bencana alam dan perang. Adapun Menteri Imam meneruskan rencananya untuk
membentuk tim transisi yang mengambil alih kewenangan PSSI selama
dibekukan.
TIKA PRIMANDARI
Imam Nahrawi bersedia menjelaskan situasi yang terjadi saat ini.
Rabu, 6 Mei 2015 | 11:47 WIB,Oleh :
Marco Tampubolon, Nila Chrisna Yulika
VIVA.co.id - Menter Pemuda dan Olahraga
(Menpora), Imam Nahrawi, dipanggil Presiden Republik Indonesia (RI),
Joko Widodo ke Istana Negara, Rabu, 6 Mei 2015. Menurut Imam,
pemanggilan, kemungkinan terkait situasi PSSI saat ini.
"
Nggak
tahu dipanggil presiden. Mungkin saja (terkait PSSI) karena itu domain
kewenangan kemenpora untuk mendalami," kata Imam sebelum bertemu Jokowi.
Imam menambahkan, dirinya akan memberikan laporan mengenai
kondisi PSSI jika itu bila memang dibutuhkan oleh Jokowi. "Nanti saya
akan sampaikan semua ke beliau. Bagaimana nanti akan saya sampaikan,"
ujar politisi PKB tersebut.
Indonesia kini tengah berada di ambang sanksi pembekuan dari FIFA.
Lewat suratnya kepada PSSI, Federasi asosiasi sepakbola dunia itu, telah
meminta agar Menpora dan KONI tidak lagi mencampuri urusan PSSI. FIFA
juga memberikan tenggat waktu hingga 29 Mei sebelum menjatuhkan sanksi
kepada Indonesia.
Lihat beritanya pada
tautan ini.
Konflik yang melanda sepakbola Indonesia sebenarnya bermula dari
keputusan Badan Profesional Olahraga Indonesia (BOPI) yang tidak
merekomendasikan Area Cronus dan Persebaya Surabaya tampil di Liga Super
Indonesia (ISL) musim ini. Meski demikian, PT Liga Indonesia selaku
operator ISL tetap pada pendiriannya.
Kedua klub itu tetap bermain di awal musim. Berang, Menpora lalu
memberikan surat peringatan sampai tiga kali sebelum akhirnya membekukan
PSSI. Sikap ini tentu saja mendapat perlawanan dari pengurus PSSI yang
baru terpilih.
Suasana bertambah panas setelah Menpora juga mengirimkan surat yang
meminta pihak kepolisian tidak memberikan izin kepada laga-laga ISL.
PSSI meresponnya dengan menghentikan seluruh kompetisi musim ini.
Menurut Imam, apapun kondisi yang dihadapi PSSI, liga harus tetap
berjalan. Dia yakin, tidak ada satupun klub yang menolak bertanding.
"Liga harus jalan nggak boleh berhenti, kalau PSSI menghentikan itu
semua akan kecewa," katanya.
"Semua kan butuh kompetisi, tidak hanya klub tapi juga penonton, sponsor yang lebih butuh itu kan pemain," kata Imam. (adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar