Usai Pertemuan Empat Mata, Jokowi-JK Putuskan "Reshuffle" 6 Menteri
Rabu, 12 Agustus 2015 | 06:16 WIB
Kompas.com/SABRINA ASRIL
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membahas
sistem transportasi massal di kantor presiden, Rabu (25/2/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (11/8/2015) petang
hingga malam, melakukan pertemuan empat mata di Istana Merdeka, Jakarta.
Selain membahas soal kesiapan pidato kenegaraan pada 14 Agustus
mendatang, pertemuan itu juga membahas soal penundaan pemilihan kepala
daerah secara serentak di empat kabupaten kota dan kelangkaan daging
sapi. Keduanya juga membahas khusus soal pergantian menteri di Kabinet
Kerja.
Dari informasi yang ditelusuri Kompas di Istana,
Selasa malam, pergantian enam menteri akan dilakukan pada Rabu
(12/8/2015) siang sekitar pukul 14.00 WIB di Istana Negara. Disebutkan,
cara Presiden Jokowi mengganti kabinetnya akan berbeda dengan pergantian
kabinet yang dilakukan para presiden sebelumnya.
"Presiden akan
langsung mengganti dan melantik menteri barunya di Istana Negara,
Jakarta, Selasa siang sekitar pukul 14.00 WIB," tutur seorang pejabat
tinggi negara, yang menjelaskan kepada Kompas, Selasa malam. (Baca: Inikah Nama Enam Menteri yang Akan Diganti?)
Saat ditanya Kompas, Wapres Kalla membenarkan adanya reshuffle kabinet.
"Reshuffle kabinet? Ha-ha-ha... tunggulah besok (Rabu, 12 Agustus 2015)," kata Kalla setelah bertemu dengan Presiden Jokowi. (Baca: Inilah Enam Menteri Baru yang Akan Dilantik Presiden)
Ketika disinggung enam calon menteri yang akan diganti dan dilantik langsung oleh Presiden, dia menjawab diplomatis.
"Di
antaranya, ada menteri koordinator, menteri, dan pejabat setingkat
menteri. Kalau nama-nama, tunggu sajalah besok dari Presiden," kata
Kalla.
| Penulis | : Suhartono |
|
Editor
|
: Inggried Dwi Wedhaswary | | | | |
Begini Cerita Otak-atik Reshuffle Kabinet Jokowi
Rabu 12 Aug 2015, 12:08 WIB

Foto: Laily/Setpres
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengganti
susunan kabinetnya. Pengumuman reshuffle akan dilakukan siang ini di
Istana Negara, Jakarta.
Ada sejumlah menteri yang digeser posisinya, ada pula yang diganti. Seperti apa ceritanya?
Kepastian
tentang reshuffle baru terjadi Selasa kemarin setelah Presiden Jokowi
melakukan pertemuan khusus dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka
sepakat sejumlah menteri untuk diganti, antara lain Menteri Koordinator
Maritim, Menko Ekuin, Menteri Perdagangan, Menko Polhukam, Kepala Staf
Kepresidenan dan Sekretaris Kabinet.
Sebagian dari menteri itu
hanya direposisi. Misalnya Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar
Pandjaitan yang digeser menjadi Menteri bidang Politik Hukum dan
Keamanan (Polhukam) menggantikan Tedjo Edhi Purdijatno.
Ada juga
Menko Perekonomian Sofyan Djalil yang digeser menjadi Menteri Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggantikan Andrinof
Chaniago.
Selain reposisi, ada juga wajah baru yang akan mengisi
kabinet Jokowi. Mereka akan menempati Menteri Perdagangan, Kepala Staf
Kepresidenan, dan Sekretaris Kabinet.
Seorang sumber detikcom
mengatakan untuk posisi Kepala Staf Kepresidenan dan Sekretaris Kabinet,
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusulkan nama Pramono
Anung dan Ahmad Basarah. Namun Presiden Jokowi dipastikan hanya akan
mengambil satu politisi PDIP masuk 'Istana': Pramono atau Basarah.
"Reshuffle akan banyak diisi profesional," kata sumber detikcom, Rabu (12/8/2015).
Selanjutnya
Kepala Staf Kepresidenan hingga siang ini masih ada dua opsi yakni
dirangkap oleh Luhut atau diisi oleh Andi Widjajanto.
Kepala
Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara terkait
reshuffle kabinet siang ini. Menurut dia Presiden punya pertimbangan
khusus mengocok ulang kabinet di tengah sulitnya ekonomi global.
"Kalau
itu sih, mengenai reshuffle itu kan sudah lama diwacanakan publik.
Kalau beliau (Presiden) kan belum pernah mewacanakan. Ya sekarang
mungkin beliau merasa sudah lihat ekonomi global begini mungkin perlu
memperkuat teamworknya dia. Mungkin saya nggak tahu juga. Tentu ada
pertimbangan," kata Luhut di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Rabu
(12/8/2015).
(erd/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar