Sabtu, 12 Maret 2016

PSSI dan PT Liga Perjuangkan Izin Pertandingan

Jumat, 11 Maret 2016 | 07:45
PSSI.

PSSI. (Antara/ Wahyu Putro)
Jakarta - PSSI bersama PT Liga Indonesia tengah mengupayakan keluarnya izin pertandingan yang selama ini menjadi akar masalah dari tidak adanya kompetisi sepakbola di Indonesia. Keduanya akan menjadikan Indonesia Super League (ISL) sebagai kompetisi resmi sementara itu Indonesian Soccer Championship (ISC) sebagai prakompetisi.
CEO PT Liga Indonesia sekaligus Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, tidak mempermasalahkan kompetisi mana yang digelar, baik itu ISL atau ISC. Joko berencana menggelar kompetisi ISC. Isu bergelarnya kembali ISL kemudian timbul menyusul keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi yang diajukan Kempora terkait pembekuan PSSI.
“Kami tidak mempermasalahkan antara ISC atau ISL yang akan digelar tapi pada perizinan pertandingan. Format kompetisinya ISC maupun ISL tidak berubah, rencana bisnisnya juga tidak berubah. Yang tidak dalam kewenangan kami yaitu perizinan. Oleh karenanya, konsolidasi tingkat tinggi di perizinan dalam waktu dekat ini menjadi fokus kami,” katanya di Jakarta, Kamis (10/3).
Diakui, bila perizinan suhd terlewati, nama ISC atau ISL diharapkan tetap memproteksi aspek bisnis tersebut. Konsolidasi dengan PSSI dan pemerintah kaitannya dengan perizinan ini menjadi perhatiannya.
Setelah putusan MA, Joko mengaku sudah berkomunikasi dengan PSSI. Ia mengatakan PSSI berkeinginan agar kompetisi ISL dan beberapa kompetisi lain bisa berjalan dengan normal. Ada dua poin yang menjadi perhatian Joko dan PSSI, salah satunya adalah aspek perencanaan bisnis.
"Harapan kami ada sinergi lanjutan yang memberikan kepastian untuk menindaklanjuti rencana-rencana yang kami buat. Jangan sampai ini sekedar berjalan, aspek formalnya terpenuhi tapi ada aspek binisnya atau perkembangan kondisi sepakbola menjadi tercecer. Konsolidasi dengan Mabes Polri tidak secara langsung, tapi secara informal menjadi lebih mudah koordinasinya. Oleh karenanya, kami ingin saat ada keputusan-keputusan penting, bila ada perubahan, kami ingin agar diikutsertakan juga," ungkapnya.
Kuasa hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, menjelaskan putusan MA tersebut telah membebaskan PSSI dari pembekuan Menpora, sehingga program-program mereka bisa dijalankan kembali termasuk soal kompetisi.
"Kami mengharapkan ada respons positif dari FIFA terkait dengan sanksi yang diberikan kepada sepakbola Indonesia. Karena beriringan dengan itu, kami juga akan menyelenggarakan ISL dan berkomunikasi dengan PT Liga Indonesia terkait hal ini," ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan arahan dari Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti yaitu segera menggelar ISL. Sementara untuk ISC bisa bergulir asalkan statusnya sebagai prakompetisi. ISC, yang dijadwalkan kick off pada 15 April, awalnya dibentuk oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS).
Suara Pembaruan
Hendro D Situmorang/YUD
Suara Pembaruan

Tidak ada komentar: