Minggu, 5 Februari 2017 | 16:54 WIB
Terkait
- Prabowo Ceritakan Proses Gerindra Usung Anies-Sandi Jadi Cagub-Cawagub
- Beda dengan Sandiaga, Prabowo Yakin Anies-Sandi Menang Satu Putaran
- Prabowo Sebut Ada Orang Licik Maju pada Pilkada DKI
- Prabowo Turun Gunung, Akankah Pengaruhi Elektabilitas Anies-Sandiaga?
- Dulu Bermusuhan, Kini Prabowo Dukung Eks Panglima GAM di Pilkada Aceh
- Prabowo, Anies dan Sandi Sambangi Kediaman Aburizal
- Prabowo: Menangkan Anies-Sandi, Rebut Jakarta, Selamatkan Indonesia
- Prabowo Hadiri Kampanye Akbar Anies-Sandiaga di Lapangan Banteng
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung Pemilihan Presiden 2019 saat kampanye akbar Anies-Sandi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/1/2017).
Prabowo mengisyaratkan pencalonannya pada 2019 nanti.
"Saudara-saudara, kalau kalian ingin saya jadi presiden 2019, Anies-Sandi gubernur DKI, betul? Di 2019, kalian harus kerja keras, kalian juga harus kerja keras di Februari 2017, jangan di sini teriak-teriak," kata Prabowo dalam sambutannya.
Nama Prabowo langsung dielu-elukan massa. Mereka berteriak meminta agar Prabowo menjadi presiden. Pembawa acara pun beberapa kali menyebut Prabiwo sebagai Presiden Gerindra.
Prabowo mengingatkan agar masyarakat memanfaatkan hak pilihnya. Sebab, jika tidak memilih atau salah pilih, lanjut dia, orang yang tidak baik akan berkuasa.
"Ingat politik ini adalah tugas kita. Kalau orang baik diam, yang berkuasa orang tidak baik. Kalau orang baik diam, yang berkuasa orang-orang berengsek," ujarnya.
Prabowo mengisyaratkan pencalonannya pada 2019 nanti.
"Saudara-saudara, kalau kalian ingin saya jadi presiden 2019, Anies-Sandi gubernur DKI, betul? Di 2019, kalian harus kerja keras, kalian juga harus kerja keras di Februari 2017, jangan di sini teriak-teriak," kata Prabowo dalam sambutannya.
Nama Prabowo langsung dielu-elukan massa. Mereka berteriak meminta agar Prabowo menjadi presiden. Pembawa acara pun beberapa kali menyebut Prabiwo sebagai Presiden Gerindra.
Prabowo mengingatkan agar masyarakat memanfaatkan hak pilihnya. Sebab, jika tidak memilih atau salah pilih, lanjut dia, orang yang tidak baik akan berkuasa.
"Ingat politik ini adalah tugas kita. Kalau orang baik diam, yang berkuasa orang tidak baik. Kalau orang baik diam, yang berkuasa orang-orang berengsek," ujarnya.
Penulis | : Nibras Nada Nailufar |
Editor | : Caroline Damanik |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar