Kamis, 16 Maret 2017

Misteri hubungan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto

Nostalgia Prabowo dan Titiek Soeharto di Tengah Pilgub DKI

Niken Purnamasari - detikNews
Nostalgia Prabowo dan Titiek Soeharto di Tengah Pilgub DKI Foto: Screenshot Instagram @sandiuno
Jakarta - Pertemuan Anies-Sandiaga dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Rabu (22/2) malam menarik perhatian. Yakni kehadiran Titiek Soeharto dan anaknya, Didit Hediprasetyo, dalam pertemuan yang bernuansa kekeluargaan itu.

Potret kebersamaan Prabowo-Titiek memunculkan kembali nostalgia dan romansa keduanya. Diketahui pasangan suami-istri tersebut telah berpisah cukup lama.

Dikisahkan dalam buku biografi 'Jejak Perlawanan Begawan Pejuang-Sumitro Djojohadikusumo' yang terbit pada tahun 2000, Prabowo menikahi putri Presiden Soeharto itu pada Mei 1983.

Perjalanan cinta keduanya harus menjumpai rintangan kala berstatus sebagai suami-istri. Perbedaan budaya dan kultur dalam keluarga Sumitro dan Soeharto menjadi benih-benih awal mula kerenggangan.

Puncaknya adalah ketika Soeharto lengser pada 21 Mei 1998 dan Prabowo resmi dicopot dari Pangkostrad. Karier militer Prabowo diakhiri oleh Wiranto setelah pemeriksaan Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Setelah dua kejadian itu, kisah cinta Prabowo-Titiek pun bagai uap, yang menghilang begitu saja. Selang 16 tahun berlalu, romansa keduanya kembali muncul ke publik saat Prabowo maju sebagai calon presiden pada 2014.

Titiek, yang merupakan politikus Partai Golkar, menyebut keputusan partainya mendukung Prabowo dalam bursa pencapresan sudah tepat. Titiek menilai Prabowo adalah capres yang terbaik.

"Saya rasa itu yang terbaik, ya. Sudah dijelaskan oleh Pak ARB (Ketum Golkar Aburizal Bakrie), itu terbaik bagi bangsa dan negara," ujar Titiek menjelang rapat tertutup di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Dalam kesempatan itu, Titiek sekaligus mengungkapkan bahwa hubungan dirinya dengan Prabowo baik-baik saja.

"Saya juga punya anak. Kita selalu berhubungan baik, kok," ucap Titiek.

Kini potret keharmonisan Prabowo dengan Titiek kembali tergambar dalam momentum Pilgub DKI Jakarta. Titiek tampak begitu akrab saat menghadiri pertemuan dengan Anies-Sandiaga. Momen itu dapat dilihat dari foto yang diunggah oleh Sandiaga Uno melalui Instagram.

Putri kedua Soeharto itu, meski tidak secara eksplisit menyatakan dukungan kepada Anies-Sandi, telah memberikan kode dukungan. Salah satunya saat berfoto dengan Anies-Sandi dan berpose 3 jari.
Titiek Soeharto berfoto bersama Anies-Sandiaga dengan pose 3 jari. Titiek Soeharto berfoto bersama Anies-Sandiaga dengan pose 3 jari. (Foto: Screenshot Instagram @sandiuno)
"Silaturahmi saja. Saya kenal baik dua-duanya. Kebetulan anak saya timsesnya, bapaknya juga timsesnya, diundang makan," ucap Titiek di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/2).Padahal Partai Golkar dalam Pilgub DKI 2017 mendukung pasangan Ahok-Djarot. Titiek pun tidak terlalu ambil pusing akan hal itu. Ia mengatakan hanya takut kepada Tuhan. "Kalau menurut partai kan ya mendukung, ya sudah tahu ya. Kalau saya ya, apa ya, saya lebih takut sama Tuhan daripada sama partai. Jadi kamu tulis saja itu," ucap Titiek sambil tersenyum, Kamis (23/2).
(nkn/van)

Dampingi Prabowo, Wajah Titiek Memerah  

Dampingi Prabowo, Wajah Titiek Memerah  
Siti Hedijati alias Titiek Soeharto. TEMPO/ Tommy Satria
TEMPO.CO, Jakarta - Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto berdiri di atas panggung bersama Prabowo Subianto di Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin, 14 Juli 2014. Wajah Titiek memerah lantaran diminta mendampingi Prabowo Subianto, mantan suaminya yang kini menjadi calon presiden.
Kejadian ini bermula ketika Prabowo selesai memberikan pidato seusai penekenan piagam deklarasi koalisi permanen partai pendukung Prabowo-Hatta Rajasa, calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1.
Sejumlah tokoh diminta naik ke atas panggung untuk berfoto bersama Prabowo dan pimpinan partai koalisi. Mereka yang diminta naik antara lain ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud Md., anggota dewan penasihat, Amien Rais dan Akbar Tandjung; serta anggota dewan pakar, Hary Tanoesoedibjo.Hasil gambar untuk titiek prabowo

Tokoh-tokoh tersebut naik ke atas panggung. Namun keriuhan justru memuncak saat hadirin yang mengikuti acara ini meminta Titiek naik ke atas panggung untuk menemani Prabowo. "Mbak Titiek naik!" teriak sejumlah pendukung Prabowo-Hatta. (Baca: Mahfud: 56 Persen Prabowo-Titiek Rujuk)Gambar terkaitGambar terkaitGambar terkait

Tak lama berselang, Titiek menaik ke panggung utama. Titiek--yang mengenakan kemeja putih lengkap tanda garuda merah di dada kanan--didampingi Okeu Rajasa, istri Hatta Rajasa. Tangan Titiek melambai ke arah hadirin, wajahnya pun memerah. Dia kemudian berdiri persis di sebelah kanan Prabowo. (Baca: Prabowo: Cinta Itu Melibatkan Dua Pihak)
Prabowo justru menunjukkan gestur berbeda. Eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini tak sedikit pun memandang Titiek yang berdiri di sampingnya. Dia malah berulang kali melambaikan tangan ke arah pendukungnya. PRIHANDOKOGambar terkait

Menelisik soal kehidupan romansa tokoh Indonesia memang menarik. Apalagi kalau yang bersangkutan pernah jadi orang nomor satu di negeri ini. Lihat saja kisah cinta Habibie Ainun yang menjadi kisah klasik dan banyak diteladani masyarakat. Tak hanya kisah cinta mereka yang legendaris, kisah romantika tokoh yang satu ini juga nggak kalah menarik untuk disimak.
perjodohan-pak-harto-dan-ibu-tien
Soeharto dan Tien muda. Ganteng dan cantik ya via www.boombastis.com
Pak Harto dan Ibu Tien dipertemukan di Wonogiri ketika keduanya masih sekolah. Waktu itu Soeharto kecil adalah anak angkat Prawirowiharjo di Wuryantoro, Wonogiri. Sementara Ibu Tien adalah anak dari RM Soemoharjomo, seorang mantri gunung yang disiplin. Bertemu di kala remaja, tetapi belum ada bibit cinta keduanya. Tak menyangka, akhirnya berjodoh selamanya.
256670_620
jangan mudah menyerah via m.tempo.co
Dulu diceritakan bahwa Pak Harto merasa penat menjadi tentara dan ingin menjadi sopir taksi saja. Ibu Tien menyemangatinya dengan bilang “Saya menikah dengan tentara, bukan sopir taksi”. Dan jadilah Pak Harto tetap menjadi tentara dan akhirnya menjadi presiden. Coba kalau beliau keukeuh menjadi sopir taksi? Nggak bakalan jadi presiden dong beliau?
soeharto_tien_20160128_103046
saling percaya via www.tribunnews.com
Petuah Soeharto dalam membina hubungan dengan istrinya selalu dilandasi dengan rasa kasih, sayang, setia, pengertian dan hormat-menghormati antar pasangan. Bayangkan saja kalau sebuah hubungan tak dilandasi dengan cinta, kesetiaan dan hormat? Dijamin lambat laun akan kandas dengan sendirinya. Nggak mau seperti itu ‘kan? Untuk itulah, petuah ini layak ditiru, Guys.

Tidak ada komentar: