Selasa, 10 Oktober 2017

EKSKLUSIF: Awal Mula Egy Maulana Mengenal Dunia Sepakbola hingga Bertemu Indra Sjafri

Ramdani Bur, Jurnalis · Selasa 26 September 2017, 10:20 WIB

https: img-z.okeinfo.net content 2017 09 26 51 1783062 eksklusif-awal-mula-egy-maulana-mengenal-dunia-sepakbola-hingga-bertemu-indra-sjafri-ijZyPYBr3R.jpg 
NAMA Egy Maulana Vikri sedang hangat diperbincangkan pencinta sepakbola dunia, bahkan Asia. Hal itu berkat performa apik pesepakbola 17 tahun saat tampil di Piala AFF U-18 2017 bareng Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 yang bergulir di Myanmar pada 4 -17 September.
Permainan apik Garuda Nusantara –julukan Timnas Indonesia U-19– hingga finis di posisi tiga tak lepas dari kinerja pesepakbola asal Medan itu. Di akhir turnamen, Egy “Messi” bahkan keluar sebagai top skor dengan koleksi delapan gol.

Namun, sebelum menginjak level seperti saat ini, Egy membutuhkan usaha keras. Ia memulai karier sepakbolanya di Medan dan tampil di banyak turnamen kelompok umur. Kualitas olah bolanya pun terkenal seantero Medan.

(Foto: Heru Haryono/Okezone)
Selain sang ayah yakni Syaripudin, Subagja Suhian bisa dibilang salah satu sosok yang menemukan bakat Egy kecil. Subagja yang akhirnya merekomendasikan Egy ke pelatih Timnas Indonesia U-19 saat ini, Indra Sjafri, untuk melihat skill olah bola sang anak didik pada 2012.
Tidak sampai di situ, Subagja juga yang meyakinkan kedua orangtua Egy untuk melepas sang anak ke Jakarta. Pada kelas 2 sekolah menengah pertama (SMP), Egy pun dibawa Subagja dari Medan ke Jakarta untuk menjalani seleksi di Pusat Pembinaan dan Latihan olahraga Pelajar (PPLP) Ragunan, hingga akhirnya lolos dan kini membela Timnas Indonesia U-19.
1. Coba Ceritakan Awal Mula Egy Bermain Sepakbola?
Memang dari kecil sudah main bola. Dari baru bisa jalan, sudah diajarin ayah nendang-nendang bola. Setelah agak besar, saya tidak ikut Sekolah Sepakbola (SSB). Saya ikut tim yang dihuni ayah namanya Asam Kumbang. Mulai kelas 1 sekolah dasar, saya baru masuk SSB Taman Setiabudi Indah (Tasbih). Mulai dari itu saya ikut pertandingan.

Jadi saya ikut dua tim saat itu. Setiap Selasa, Kamis dan Minggu latihan di SSB Tasbih. Kemudian Senin, Rabu dan Sabtu latihan di Asam Kumbang. Setiap hari saya latihan. Jadi setelah pulang sekolah, kemudian mengaji sampai jam 3 sore dan selanjutnya saya latihan sepakbola.

(Foto: Heru Haryono/Okezone)
2. Selain orangtua, siapa yang paling berperan dalam karier sepakbola Egy?
Pak Subagja. Ia yang mempertemukan saya dengan coach Indra Sjafri. Coach Indra memang sudah mendengar nama saya, namun tidak tahu tepatnya saya berada di mana. Selain itu, pak Bagja juga yang membawa saya ke Jakarta hingga akhirnya masuk ke Diklat Ragunan dan seleksi Tim Nasional Indonesia.
Pak Bagja juga berhasil meyakinkan kedua orangtua saya. Sebelumnya, ayah saya banyak ditipu soal orang yang ingin mengorbitkan saya. Namun, Pak Bagja benar-benar berhasil meyakinkan kedua orangtua saya untuk melepas saya dari Medan ke Jakarta.
3. Bisa Diceritakan awal mula Egy bertemu coach Indra Sjafri pada 2012?
Saya pertama kali bertemu di grassroots (turnamen SSB lokal). Kemudian Pak Bagja merekomendasikan saya ke coach Indra. Saat itu coach Indra melihat saya bermain di salah satu turnamen yang agak jauh dari Medan. Saat itu ia datang bersama coach Nur dan Djarot. Namun, saya hanya foto bersama coach Indra.

(Foto: Heru Haryono/Okezone)
4. Sosok Indra Sjafri buat Egy seperti apa?
Di dalam lapangan, coach Indra orang yang sangat tegas, penyemangat bagi pemain-pemain semua. Ia merupakan pelatih yang sangat taktikal dan sangat paham dengan permainan tim lawan. Di luar lapangan ia juga sangat dekat dengan pemain. Bisa dibilang ia merupakan ayah bagi para pemain.
(mrh)

Tidak ada komentar: