Selasa, 07 November 2017

Penampakan Hotel Alexis, Desain Kamar, Surga Dunia hingga Para Pekerja dari Asing dari Uzbekistan

Penampakan Hotel Alexis, Desain Kamar, Surga Dunia hingga Para Pekerja dari Asing dari Uzbekistan
Tribun Video
Hotel Alexis 
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno membuat gebrakan diawal pemerintahannya.
Pasalnya, Anies-Sandi berani untuk mengambil keputusan menghentikan izin operasional hotel dan griya pijat Alexis.
Keputusan ini diambil karena hotel Alexis diduga menjadi sarang prostitusi.
Keputusan ini juga menjadi bukti dari janji kampanye Anies-Sandi yang dilontarkan saat debat Pilkada DKI putaran pertama, Januari silam.

Polemik mengenai hotel Alexis ini membuat Aiman Witjaksono dalam acara Aiman Kompas TV  mengunjungi hotel tersebut.
Dalam kunjungannya, Aiman disambut oleh juru bicara hotel Alexis, Lina Novita .
Lina Novita pula yang akan mengantar Aiman beserta Kompas TV untuk berkeliling ke hotel yang terindikasi menjalankan praktik prostitusi tersebut.
Kunjungan Aiman ini merupakan kali pertama kamera dapat masuk dan meliput apa yang ada di dalam hotel Alexis.

Dalam perbincangan awal sebelum berkeliling hotel, disinggung oleh Lina bahwa akan ada 150 karyawan yang akan diputus hubungan kerja (PHK) jika hotel dan griya pijat Alexis ditutup.
Lina juga mengungkapkan, Alexis memiliki sekitar 1000 karyawan yang bekerja di tiap unit yang ada di Alexis.
Para karyawan tersebut kini terpaksa tidak bisa berangkat bekerja karena izin hotel Alexis yang belum menemui titik temu.

Lantai 7
Dalam kunjungan tersebut, Aiman mengaku sangat penasaran dengan lantai 7 hotel Alexis.
Sebelumnya, Aiman juga sempat menyinggung ucapan yang pernah dilontarkan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahwa lantai 7 hotel Alexis adalah surga.
Aiman kemudian diantarkan ke tempat dimana para pelanggan Alexis menjajal spa dan relaksasi di lantai 7 hotel Alexis.
Tempat tersebut dibagi menjadi dua bagia, yakni bagian terbuka (outdoor) dan bagian tertutup (indoor).
Dalam ruangan terbuka, terlihat beberapa dipan kayu yang tertata rapi.

Di atasnya terdapat bantal berwarna putih yang juga tertata rapi.
Selain itu, terdapat juga tiga buah kolam renang yang berwarna biru, ungu, dan oranye.
Warna tersebut disesuaikan dengan suhu air. Biru untuk air dingin, ungu dan oranye untuk air hangat.
Dari penuturan Lina, air hangat dan air dingin tersebut merupakan bagian dari fasilitas perawatan.

Kamar hotel Alexis
Setelah selesai mengitari ruangan terbuka di spa dan relaksasi hotel, Aiman kemudian masuk ke ruangan indoor di hotel.
Setiba di ruangan hotel, kondisinya sangat gelap dan minim cahaya.
Ketika masuk ke ruangan tersebut, para tamu hotel juga tidak diperkenankan untuk memotret atau membawa kamera.
Bahkan setiap ponsel para tamu akan diberi stiker khusus di bagian lensa kameranya oleh petugas hotel.
Menurut Lina, hal itu disengaja dilakukan oleh pihak hotel untuk menjaga kenyamanan tamu yang datang.
Lina juga menjelaskan adanya pintu kamar yang diberi lubang kaca oleh pihak hotel supaya petugas bisa mengecek bahwa tidak ada perbuatan asusila yang dilakukan oleh tamu.
Aiman pun mulai menyusuri ruangan per ruangan yang ada.
Kamar hotel terlihat sebagaimana kamar semestinya.
Namun Aiman sempat heran melihat adanya cermin besar yang dipasang di atap kamar.
Dalam ruangan kamar, Aiman juga menemukan sebuah tulisan yang berisi larangan untuk berbuat asusila.
Hal itu kemudian ditanggapi oleh Lina dengan mengungkapkan bahwa pihak Alexis senantiasa melakukan berbagai upaya untuk memperingatkan para tamunya supaya tidak melakukan tindakan asusila. Aiman (Kompas TV)


Warga negara asing sebagai pekerja Alexis
Setelah selesai berkeliling, Aiman kemudian bercakap-cakap singkat dengan Lina terkait pekerja asing di Alexis.
Menurut Lina, para pekerja asing tersebut hanya bekerja sebagai pemandu lagu di karaoke Alexis.
Ia menambahkan, warga negara asing (WNA) tersebut dipekerjakan untuk mempermudah komunikasi para tamu luar negeri yang berkunjung.
Aiman kemudian membeberkan sebuah data bahwa para pekerja asing di Alexis berasal dari negara yang notabene tidak menguasai bahasa Inggris.
Dari data yang dimiliki Aiman, ada 36 pekerja asing dari China (RRC), 57 dari Thailand, 5 dari Uzbekistan dan 2 dari Kazakstan.

Tidak ada komentar: