Selasa, 20 April 2010

PARFUM MELEKAT PADA PAKAIAN /KAIN

parfum
Parfum berasal dari kata "parfum" berasal dari bahasa Latin per asap "melalui asap". Salah satu kegunaan parfum tertua untuk memberi aroma dupa dan bumbu aromatik yang digunakan dalam upacara keagamaan, kemenyan yang dikumpulkan dari pohon-pohon. Bangsa Mesir adalah yang pertama untuk memasukkan parfum ke dalam budaya mereka diikuti oleh orang Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Roma. Penggunaan awal dari botol parfum Mesir sekitar 1000 SM. Orang pertama yang menemukan dan parfum botol kaca adalah orang Mesir

Berdasarkan kadarnya /kandungan parfum/minyak wangi, dibedakan :

Eau Fraiche : kurang dari 3% fragrance oil
After shave : 1% hingga 3% fragrance oil
Eau de Cologne : 3% hingga 5% fragrance oil
Eau de Toilette : 5% hingga 15% fragrance oil
Eau de Parfum : 15% hingg 20% fragrance oil
Parfum : 20% hingga 30% fragrance oil

Parfum biasanya cukup dioleskan (tipped) di atas permukaan kulit. Tingkat daya tahan wawangian tergantung dari cuaca dan jenis kulit. Semakin rendah tingkat kandungan minyak wangi dan semakin tinggi jumlah alkohol pelarut, maka daya tahan semakin menurun. Pelarut alcohol dapat pula diganti dengan pelarut tentulah tergantung kualitas yang diinginkan, misalnya untuk parfum pakaian menggunakan alcohol, tidak bolehkah menggunakan pelarut yang lain seperti air? Tidakkah anda suka bila parfum yang kita pakai tidak cepat menghilang?

Untuk pemakaian di atas permukaan kain / baju, sebaiknya untuk wewangian dengan kadar fragrance oil maksimal 10%. Jadi maksimal EDT bisa dipakai di pakaian, selebihnya cukup di kulit. Jika kadar minyak terlalu tinggi, dikuwatirkan akan menimbulkan noda di pakaian.
Anda mau membuat dengan formula sendiri contact sugianto.gik256.gik@gmail .com atau Hp 081313430785

Tidak ada komentar: