Kamis, 01 November 2012

Jokowi Sang Gubernur

Isi Kesepakatan Jokowi & Komnas HAM Soal Waduk Pluit
Sabtu, 18 Mei 2013 06:32 wib
Angkasa Yudhistira - Okezone
Joko Widodo  
Joko Widodo
JAKARTA- Pertemuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo terkait permasalahan relokasi warga Waduk Pluit, Jakarta Utara, mengahasilkan beberapa poin kesepakatan.

Jokowi berjanji tidak akan melakukan penggusuran secara paksa dan akan menyiapkan pemukiman bagi warga yang terkena relokasi.

Jokowi juga menyepakati adanya pemetaan ulang yang dilakukan antara Pemprov DKI dan Komnas HAM dengan melibatkan warga, khususnya terkait lokasi tempat tinggal saat ini.

"Pemetaan akan dilakukan berdasarkan klasifikasi lokasi yang saat ini ditempati warga yang berada di atas air, di bantaran serta yang di luar bantaran, berdasarkan status kependudukan serta berdasarkan bukti-bukti hak dan penguasaan tanah yang dimiliki. Pemetaan ini akan menjadi dasar dalam penentuan prioritas penanganan," kata Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila, Jumat (17/5/2013) malam.

Selain itu, Jokowi juga sepakat untuk menggunakan data-data yang ada pada Komnas HAM sebagai dasar untuk melakukan penanganan terkait proses relokasi selanjutnya, jika memang terjadi pemindahan warga.
Kata Siti, pemerintah mengakui adanya kelemahan dalam hal pendataan.

"Kami juga sepakat bahwa dalam menangani kasus penataan Muara Baru Waduk Pluit ini dilakukan dengan perspektif peningkatan kesejahteraan serta keadilan, dengan memberikan kepastian pada warga yang berhak memperoleh keadilan termasuk transparansi mengenai ganti rugi, akses untuk memperoleh perumahan yang telah dan akan disiapkan Pemprov," terangnya.

Jokowi dan Komnas HAM, sambungnya, bersepakat tidak mentolerir kepentingan calo, mafia tanah dan pengusaha dalam proses pengembangan kawasan Waduk Pluit dan hanya memfokuskan kepada kepentingan warga.

"Pemprov DKI tidak akan menyerahkan  pengelolaan lahan Waduk Pluit pasca relokasi kepada pihak swasta/investor. Untuk itu, Pemprov bersedia dikontrol oleh publik melalui Komnas HAM," ujar Siti. (trk)

METROPOLITAN

Sekalipun Didukung Rakyat, Jokowi Ogah Ikut Pilpres 2014


METROPOLITAN
Kamis, 11 April 2013 | 15:02 WIB
 
Metrotvnews.com, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan dirinya tidak tertarik maju dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Mantan Wali Kota Solo itu ingin fokus membenahi masalah Jakarta.

Ia mengatakan itu saat menjawab pertanyaan salah satu mahasiswa Dedi di Tangerang, Banten, Kamis (11/4). Ada dua pertanyaan yang diajukannya yakni perbedaan antara Solo dan Jakarta serta bagaimana jika masyarakat mendukung Jokowi untuk maju pada Pilpres 2014.

Jokowi menyatakan permasalahan Solo dan Jakarta sama hanya berbeda luas wilayahnya dan jumlah penduduk. Solo hanya berpenduduk 530 ribu jiwa. Sedangkan Jakarta 9,5 juta jiwa sehingga perlu sistem dan manajemen yang berbeda.

Mengenai Pilpres 2014, Jokowi mengaku tidak tertarik. “Saya mau fokus mengurus banjir, macet, permukiman kumuh. Saya tidak terpengaruh atau memusingkan hasil survei,” tukasnya. (SM)

Editor: Irvan sihombing06 Maret 2013 | 12:56:26

Giant Sea Wall, Jurus Foke yang Dipakai Jokowi Hadang Banjir

oleh Silvanus Alvin
Posted: 23/01/2013 11:25
Giant Sea Wall, Jurus Foke yang Dipakai Jokowi Hadang Banjir
Ilustrasi
Liputan6.com, Jakarta : Sejumlah strategi disiapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mencegah banjir besar kembali merendam Ibukota. Giant sea wall atau dinding laut raksasa pun akan menjadi salah satu jurus teranyar lelaki yang akrab disapa Jokowi ini.

"Itu (giant sea wall) perlu sekali untuk menghadang rob yang besar, tapi juga gampang membuang yang dari dalam ke luar," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Rabu (23/1/2013).

Meski membutuhkan dana yang besar, ratusan triliun banyaknya, dan perlu waktu 10 tahun untuk merampungkannya, Jokowi tak patah arang menyegerakan pembangunan Giant Sea Wall tersebut.

"Itu (giant sea wall) akan kami percepat. Saya sudah minta Bappenas, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) menghitung kalkulasinya seperti apa," ujar Jokowi.

Pada awalnya, giant sea wall ini digagas Gubernur DKI sebelumnya Fauzi Bowo alias Foke yang kemudian dilanjutkan Jokowi. Dinding raksasa ini tidak hanya berfungsi untuk menghadang air pasang laut masuk ke daratan, tapi juga memudahkan pembuangan air dari daratan ke laut dan sebagai tempat penyimpanan air bersih.(Ndy)

Jokowi: Saya Mau Ngurus Banjir Bukan Jadi Capres

INILAH.COM, Jakarta - Meski namanya muncul dalam beberapa survei dan dipercaya bisa menjadi salah seorang calon presiden di 2014, Joko Widodo enggan memikirkan hal tersebut. Ia mengatakan saat ini lebih memilih mengurus banjir ketimbang menjadi Capres.
"Ah, saya mau ngurus banjir, saya mau ngurus macet, saya mau ngurus kampung kumuh." ujar pria yang akrab disapa Jokowi, di Jakarta, Kamis (13/12/2012). more

Stadion yang akan dibangun di Jakarta akan berbentuk sorban dan dikelilingi hutan kota. 
 - Jakarta akan memiliki stadion bertaraf internasional dengan kapasitas 50 ribu penonton yang ddilengkapi dengan fasilitas seperti jalur jogging, jalur sepeda, taman rekreasi air dan gedung pameran. Pembangunan stadion sepak bola di Taman BMW hanya akan memakan 30 persen dari total lahan seluas 66,6 hektar. Sisanya 70 persen lahan akan diperuntukkan untuk membangun ruang terbuka hijau (RTH). Taman BMW terletak di Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), mengatakan dalam lahan seluas 66,6 hektar, tidak saja akan dibangun tiga gedung dengan fungsi berbeda, tetapi juga danau dan tempat rekreasi keluarga.
"Pokoknya 70 persen dari total luas lahan taman tersebut akan dibuat untuk RTH. Di kanan kirinya akan penuh pepohonan. Nanti bangunan ketiganya yang ada danaunya. Pokoknya stadionnya akan sedikit wah,” kata Jokowi, di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (3/12).TRIBUNNEWS/HERUDIN

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (dua kanan) melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi (kanan), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (dua kiri), dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, di kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Trasmigrasi, Jakarta Selatan, Selasa (30/10/2012). Pertemuan ini membahas harmonisasi besaran upah minimum tahun 2013.

Tuntutan buruh Rp 2,8 juta ya tidak apa-apa. Namanya juga tuntutan ya berarti ada keinginan. Namun, ini kan ada dua belah pihak, jadi harus dicarikan solusinya, win-win solution
-- Joko Widodo

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meninjau Gedung Pompa Air Cideng, di Jl Siantar, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (30/10/2012). "Ini kan mau musim hujan, kita perlu cek satu per satu, apakah kita sudah siap, jangan sampai waktu air naik, mesin gak ada oli," jelas Jokowi.KOMPAS Images/KOMPAS/WISNU WIDIANTORO,, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memerhatikan bantaran Ciliwung di Kawasan Bukit duri, Jakarta Selatan, Selasa (16/10/2012). Sehari setelah dilantik, gubernur baru Jakarta tersebut langsung mengunjungi kawasan p`dat penduduk dan bantaran Ciliwung.

Jokowi Tak Peduli Ancaman Denda Proyek MRT
Penulis : Kurnia Sari Aziza | Selasa, 30 Oktober 2012 | 19:32 WIB


KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZESGubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum memastikan nasib keberlanjutan megaproyek berbasis rel, Mass Rapid Transit (MRT). Padahal, apabila kerjasama proyek MRT bersama Japan International Coorporation Agency (JICA) ini molor atau terhenti, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan menanggung denda yang dibayarkan ke JICA sebesar Rp 800 juta per hari.

"Dipinalti, ya enggak apa-apa. Dulu yang buat perjanjian gimana? Saya ini spartan, mau siang malam terus enggak berhenti-berhenti," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Selasa (30/10/2012).

Ia mengatakan masih belum dapat memberikan keputusan perihal keberlanjutan proyek MRT dikarenakan belum mendapatkan presentasi dan pemaparan lebih jelas dari pihak PT MRT Jakarta.

"Ya, tergantung yang menjelaskan. Kalau mereka bisa menjelaskan harga per kilometer, letter of investment, dan jumlah penumpangnya yang ada pada jalur tersebut. Dan ini MRT kan BUMD, banyak yang belum dijawab secara clear," katanya.

Jokowi mengatakan sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan MRT tersebut. Dia tidak mau proyek yang menelan biaya lebih dari Rp 15,5 triliun ini berhenti di tengah jalan. Keberadaan MRT di empat kota yang disebutkan Jokowi mengalami kebangkrutan, sehingga harus diambil alih oleh negara.

"Kan kita tahu ada empat yang kolaps. Kalau nanti MRT Jakarta kolaps, akan diambil alih oleh Pemda, itu kita harus hati-hati. Kan kemaren sudah dijelaskan, tapi saya enggak nangkep. Sekarang saya sudah agak nangkep. Ini bukan evaluasi, saya hanya tanya terkait dengan perjanjian," ujarnya.

Selain itu, tutur Jokowi, ia adalah seorang yang berasal dari dunia bisnis. Oleh karena itu, ia akan terus mengkaji proyek MRT ini.

"Kan pinjaman itu dari Jepang barangnya dari Jepang. Sejauh ini masih mahal, saya ini orang bisnis enggak usah yang ruwet-ruwet, kotanya seperti apa, penduduknya berapa, penumpangnya berapa. Ini sudah masuk di ranah bisnis," katanya
.

Jokowi: Banjir Berkurang Jika Kali Pesanggrahan Dibenahi

Jokowi: Banjir Berkurang Jika Kali Pesanggrahan Dibenahi

"Kalau Kali Pesanggrahan cepat dibenahi, banjir di Jakarta akan berkurang. Ini termasuk langkah antisipasi banjir di Ibu Kota memasuki musim hujan," kata Jokowi usai melakukan pertemuan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa. 
Menurut Jokowi, pembenahan Kali Pesanggrahan sudah memasuki proses perencanaan dan akan segera digarap mulai 2013 mendatang. 
"Kami sudah menyusun rencana untuk membereskan Kali Pesanggrahan. Tahun depan, rencana ini akan direalisasikan. Prosesnya akan dimulai dari pengerukan," ujar Jokowi. 
Jokowi mengungkapkan akan membicarakan rencana tersebut lebih lanjut dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sekaligus mengajak kerja sama dalam proses pengerjaannya, sehingga cepat selesai. 
"Rencananya, kami akan bertemu dengan Menteri PU Djoko Kirmanto untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah banjir di Jakarta. Kita akan bagi-bagi tugas dalam pengerjaannya," ungkap Jokowi. 
Jokowi menuturkan pembagian tugas yang dimaksud itu adalah pekerjaan teknis, seperti pengerukan kali, akan diserahkan kepada Kementerian PU. 
"Sementara bagian penataan wilayah sekitar, seperti pembenahan kampung-kampung warga, akan menjadi tugas bagi Dinas PU Provinsi DKI," tutur Jokowi. 
Hari ini, Jokowi mengadakan pertemuan dengan BPBD untuk membahas persiapan, terutama logistik dan teknis, memasuki musim hujan dan antisipasi banjir. (ar)

Jokowi Ingin Ajak Kementerian PU Atasi Banjir

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi menyatakan ingin mengajak Kementerian Pekerjaan Umum mengatasi banjir di ibu kota. 
"Kami ingin bertemu Menteri PU Djoko Kirmanto untuk bekerja sama dalam mengantisipasi banjir di Jakarta, salah satunya, yaitu membenahi Kali Pesanggrahan. Kami akan bagi-bagi tugas dalam pengerjaannxa," kata Jokowi usai melakukan pertemuan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa. 
Jokowi mengungkapkan pembagian tugas yang dimaksud itu adalah pekerjaan teknis, seperti pengerukan kali, akan diserahkan kepada Kementerian PU. 
"Sementara bagian penataan wilayah sekitar Kali Pesanggrahan, seperti pembenahan kampung-kampung warga, akan menjadi tugas bagi Dinas PU Provinsi DKI," ungkap Jokowi. 
Menurut Jokowi, pembenahan Kali Pesanggrahan merupakan langkah antisipasi banjir di Jakarta. Jika dilakukan, maka permasalahan banjir akan berkurang. 
"Kalau Kali Pesanggrahan cepat dibenahi, maka banjir di Jakarta akan berkurang. Ini termasuk langkah antisipasi banjir di ibukota memasuki musim hujan," ujar Jokowi. 
Jokowi menuturkan pembenahan Kali Pesanggrahan saat ini telah memasuki proses perencanaan dan akan segera digarap mulai 2013 mendatang. 
"Kita sudah menyusun rencana untuk membereskan Kali Pesanggrahan. Tahun depan, rencana ini akan direalisasikan. Prosesnya akan dimulai dari pengerukan," tutur Jokowi. 
Hari ini, Jokowi mengadakan pertemuan dengan BPBD untuk membahas persiapan-persiapan, terutama logistik dan teknis, memasuki musim hujan dan antisipasi banjir.(ar)


Joko Widodo
Nama Lengkap : Joko Widodo
Alias : Jokowi
Kategori : POLITIKUS
Agama : Islam
Tempat Lahir : Surakarta, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Jumat, 21 Juli 1961
Zodiac : Gemini
Hobby : Membaca | Traveling
Warga Negara : Indonesia
BIOGRAFI
Nama Joko Widodo mulai menjadi sorotan ketika terpilih menjadi Walikota Surakarta. Awalnya publik menyangsikan kemampuan pengusaha mebel ini untuk memimpin dan mengembangkan kota Surakarta, namun beberapa perubahan penting yang dibuat untuk membangun Surakarta di tahun pertama kepemimpinannya menepis keraguan ini.
Diawali dengan branding, di bawah kepemimpinan Jokowi kota Surakarta atau yang sering disebut dengan Solo punya slogan 'Solo: The Spirit of Java' yang mendasari semangat warga Solo untuk mengembangkan kotanya. Ini bukan sekedar branding, sejak tahun 2006 lalu kota Surakarta telah menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia. Dengan keanggotaan tersebut, di tahun berikutnya (2007) Solo menjadi tempat Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di Benteng Vastenburg. Penyelenggaraan event ini membawa misi penyelamatan situs bersejarah karena benteng tersebut terancam akan digusur untuk kepentingan bisnis. Bahkan tahun 2008, Solo menjadi tuan rumah penyelenggara konferensi Organisasi Kota-kota Warisan Dunia ini. 
Proses relokasi pedagang barang bekas yang biasanya selalu diwarnai dengan penolakan dan protes bisa dilakukan Jokowi dengan baik karena komunikasi yang langsung dan jelas dijalin dengan masyarakat. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah melalui saluran televisi lokal di mana masyarakat bisa langsung berinteraksi dengan walikotanya. Masalah lahan hijau juga menjadi perhatian Jokowi, relokasi pedagang barang bekas tersebut juga dilakukan dalam rangka revitalisasi lahan hijau di kota Solo. 
Langkah besar lain yang diambil oleh Jokowi adalah menetapkan persxaratan bagi para investor untuk memperhatikan kepentingan publik dan tidak segan untuk menolak mereka jika tidak bisa mengikuti peraturan yang ada dalam kepemimpinan Jokowi. Nama Surakarta kembali menjadi perbincangan ketika para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo ini berhasil merakit mobil yang diberi nama Esemka. Jokowi sangat mendukung hasil yang membanggakan ini dengan ikut mengendarai mobil Esemka tersebut.
Untuk prestasinya ini Jokowi kemudian mencalonkan diri di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakilnya. Mereka berdua menjadi pasangan calon gubernur yang paling kuat berdasarkan perhitungan cepat yang dilakukan di hari pemilihan (Rabu, 11 Juli 2012), dan menjadi cagub yang paling banyak disoroti dalam Pilgub DKI 2012 ini. Namun demikian pencalonan Jokowi diwarnai dengan isu SARA yang dikeluarkan oleh Rhoma Irama dalam ceramahnya di Masjid Al'Isra Tanjung Duren Jakarta Barat. Dalam kesempatan itu, Rhoma Irama mengimbau warga agar memilih pemimpin yang seiman, dan beliau menyebutkan bahwa ibu Jokowi adalah seorang non-muslim. Pernyataan ini menuai protes keras dari publik hingga Panwaslu DKI melakukan pemeriksaan atas Rhoma Irama atas dugaan menyebarkan isu SARA.  Saat ini Jokowi menjadi nominasi World Mayor 2012 yang sedang dalam tahap voting. Hasil akhir akan diumumkan pada bulan Oktober mendatang.

Riset dan analisa oleh Somya Samita
PENDIDIKAN
SMP Negeri 1 Surakarta
SMA Negeri 6 Surakarta
Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada
KARIR
Walikota Surakarta
Pengusaha mebel dan pertamanan
Gubernur Jakarta 2012
PENGHARGAAN
nominasi World Mayor 2012
10 Tokoh 2008 versi majalah Tempo
SOCIAL MEDIA
http://twitter.com/jokowi_do2
http://www.facebook.com/jokowi

Tidak ada komentar: