Senin, 21 April 2014

CAPRES-CAWAPRES JOKOWI-JK

Bagi-bagi Stiker Jokowi-JK di Taman Suropati

Minggu, 20 April 2014 | 11:28 WIB
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Stiker yang bergambar bakal calon presiden Joko Widodo dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla beredar di Taman Suropati, Minggu (20/4/2014) pagi. Warga terkejut dengan persebaran stiker tersebut.

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian warga yang sedang melakukan aktivitas di Taman Suropati, pada Minggu (20/4/2014) pagi terkejut ketika seseorang membagikan stiker bergambar Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Stiker berukuran 5x5 centimeter itu memuat foto Jokowi dan JK sedang bersanding mengenakan jas dan peci hitam.

Ada dua variasi dalam stiker yang dibagikan tersebut. Pertama, "Jokowi-JK Fans Club siap mengusung Jokowi-Jusuf Kalla 2014 Serasi - Sederhana Cerdas Integritas. Indonesia Hebat Indonesia Baru Capres dan Cawapres Republik Indonesia 2014-2019". Stiker kedua bertuliskan "Jokowi-JK Fans Club Siap Mengusung Jokowi-Jusuf Kalla. Gabungan Nusantara 2014-2019 Sederhana, Cerdas, Integritas".

Stiker itu dibagikan dengan jarak tak kurang 10 meter dari kediaman dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Beberapa warga mengaku mendapat stiker itu dari seorang lelaki berbadan gelap dengan mengenakan jaket kulit.

"Tadi, saya dikasih sama cowok, enggak tahu darimana, saya terima saja," kata Anton (28).

Warga Gondangdia itu mengatakan, stiker itu wajar dibagi-bagikan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Apalagi, lanjut dia, pasangan calon Jokowi-JK telah terdengar ke publik.

Meski mendapat stiker itu, Anton mengaku belum akan memilih pasangan itu kelak di Pilpres 2014. Sebab, hingga kini, menurut dia, belum ada bakal calon presiden yang "sreg" dengan keinginannya.

"Saya inginnya presiden yang tidak bermodal janji saja. Susah cari tokoh seperti itu sekarang. Pak Jokowi saja mau pergi dari Jakarta, janjinya yang dulu pas Pilkada ke mana dong? He-he-he," kata Anton.

Warga lainnya, Purnamasari (34), yang sedang jogging bersama suami dan kedua anaknya juga mendapat stiker tersebut. Karyawan sebuah perusahaan swasta ini mengaku terkejut dengan kemungkinan pasangan Jokowi-JK sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden RI. Meski mendapat stiker itu, Purnamasari mengatakan tak akan mempengaruhi pilihannya di Pilpres 2014.

"Kaget aja dapat stiker ini. Enggak apa-apa, asal jangan bagi-bagi duit saja," kata Purnamasari.

Ini Pendapat Jokowi tentang Sosok Jusuf Kalla

Minggu, 20 April 2014 | 16:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat peresmian food court di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2014).

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo memiliki penilaian sendiri terhadap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Sekadar informasi, JK merupakan tokoh yang kerap disebut-sebut sebagai salah satu bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2014.

"Beliau (JK) sangat baik. Bisa menguasai sosial dan ekonomi," kata Jokowi, di Taman Suropati 7, Jakarta, Minggu (20/4/2014).

Jokowi pun tak menampik, semasa JK menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tak sedikit kebijakan populis yang telah diputuskan. Misalnya, kebijakan pengadaan tabung gas elpiji 3 kilogram serta memfasilitasi pertemuan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia.

Melihat kontribusi JK itu, Jokowi tidak khawatir --apabila nantinya ia dipasangkan dengan JK-- tugasnya akan menjadi tumpang tindih. Menurut dia, apabila memimpin sebuah pemerintahan, harus ada kerja sama dan komunikasi yang baik antar pemimpin dan wakilnya.

"Bumi itu mataharinya satu. Yang penting pembagian tugasnya jelas dan tidak punya kepentingan. Jadi, semuanya gampang dan tidak ada masalah," kata Jokowi.

Meski demikian, Jokowi belum mau terbuka atas siapa tokoh yang berpotensial menjadi bakal cawapresnya. Pria asal Surakarta itu menyatakan akan menyebutkan nama-nama cawapres nanti secara bertahap, mulai dari lima calon, tiga calon, hingga keputusan final bakal cawapres yang akan mendampinginya.

Dalam memutuskan nama bakal calon wakil presiden, Jokowi tidak bekerja sendiri. Selain bersama tim dan kader PDI-P, dalam mengomunikasikan bakal cawapres, pihaknya juga berkoordinasi dengan Partai Nasdem.

Diketahui, Partai Nasdem adalah partai yang sudah lebih dahulu merapat ke PDI-P dan mendukung pencapresan Jokowi. "Kita terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun. Tapi, yang pasti belum (diputuskan) cawapresnya," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan ia tidak memilih-milih latar belakang bakal cawapresnya. Dia siap menerima siapapun bakal cawapresnya, baik dari kalangan ekonom, militer, profesional, dan lainnya.

Selain JK, nama-nama figur lain yang mengemuka saat ini adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Ketua KPK Abraham Samad, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, mantan KSAD TNI Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, serta Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Tidak ada komentar: