10 Fakta Pesawat Pembom Siluman B-2 Spirit AS
Northrop Grumman B-2 Spirit, lebih dikenal sebagai pesawat pembom siluman, adalah pesawat pembom lincah dan berteknologi canggih. B-2 Spirit merupakan salah satu pesawat pembom Amerika Serikat yang berdesain unik layaknya pesawat alien dan mudah dikenali, namun sulit dideteksi radar saat menjalankan misinya. Berikut 10 fakta pesawat pembom siluman B-2 Spirit.
1. B-2 Sprit yang diproduksi oleh Northrop Grumman ini merupakan pesawat termahal di dunia. Harga per unitnya sekitar US$ 737 juta pada tahun 1997 atau saat ini sekitar US$ 1,01 miliar. Harga untuk pengadaan lengkap per unit mencapai US$ 929 juta atau saat ini sekitar US$ 1,27 miliar, yang meliputi pesawat, suku cadang, peralatan, retrofitting dan perangkat lunak.
2. Pesawat ini tidak terdeteksi dan terlacak oleh radar konvensional, sehingga kemungkinan besar misi-misinya akan sukses. Fitur silumannya adalah kombinasi dari fitur low observable (LO) pasif dan emitter aktif seperti Low Probability of Intercept Radars, radio dan laser designator. Biasanya ini dikombinasikan dengan sistem pertahanan aktif seperti chaff, flare dan electronic countermeasure (ECM). Filosofi ini juga memperhitungkan tingkat panas, suara, dan emisi yang biasanya juga digunakan musuh untuk melacak/menemukan pesawat.
3. Dua puluh B-2 saat ini dioperasikan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF). Pesawat ini dirancang pada tahun 1980 dan awalnya direncanakan untuk digunakan dalam skenario operasi Perang Dingin, namun B-2 baru digunakan pertama kali untuk menjatuhkan bom dalam pertempuran di Serbia saat Perang Kosovo pada tahun 1999. Kemudian B-2 digunakan kembali di Perang Irak dan Afghanistan dan selanjutnya di Perang Libya pada tahun 2011.
4. B-2 memiliki panjang 21 m, lebar sayap 52,4 m, tinggi 5,18 m, luas sayap 478m²,
berat kosong 71.700 kg, berat penuh 152.200 kg,
maksimal berat lepas landas 170.600 kg. B-2 didukung oleh 4 mesin General
Electric F118-GE-100 turbofan non-afterburning yang masing-masing
menghasilkan daya dorong 77kN. Kapasitas bahan bakarnya 75.750 kg.
5. Dari laporan USAF, diketahui jangkauan B-2 adalah 11.000 km. Memiliki
kecepatan maksimum 1.010 km/jam (Mach 0,95) di ketinggian 40.000 kaki,
sementara kecepatan jelajahnya 900 km/jam (Mach 0,85) di ketinggian 40.000
kaki.
6. Pembom ini diawaki oleh dua kru dan mampu menjatuhkan 80 bom JDAM pandu GPS 230 kg atau 16 bom nuklir B83 1.100 kg dalam sekali serang yang melewati sistem pertahanan udara anti-pesawat yang ketat. B-2 adalah satu-satunya pesawat siluman yang mampu membawa senjata terbanyak.
7.
Setiap B-2 yang diparkir akan membutuhkan hanggar yang besar untuk
menampung lebar
sayapnya yang 52 meter. Sayapnya yang besar terdiri dari material yang
dibutuhkan untuk menyerap radar guna terus menjaga integritas
operasional. Mesinnya terletak di dalam sayap yang dimaksudkan untuk
menyembunyikan induction fans dan knalpot.
8.
Saat B-2 dikembangkan, sekitar 13.000 orang diperkerjakan di sebuah
pabrik khusus di Pico Rivera, California untuk rekayasa dan
manufakturnya. B-2 pertama kali diperkenalkan di depan umum pada tanggal
22 November 1988 di Air Force Plant 42, Palmdale, California, dimana
disanalah tempat ia dirakit. Penerbangan publik pertamanya pada 17 Juli
1989 di Palmdale.
9. Pada tanggal 23 Februari 2008, B-2 Spirit jatuh di landasan pacu setelah lepas landas dari Pangkalan udara Andersen di Guam. Sebelumnya B-2 telah melalui 5176 jam terbang, dan itu merupakan kecelakaan pertama yang dialami B-2. Dua orang awak selamat dari kecelakaan itu. Pesawat hancur, kerugian dinilai sekitar US$ 1,4 miliar. Penyebab kecelakan kemudian diketahui penyebabnya adalah kelembaban di Port Transducer Units saat kalibrasi data udara. Kelembaban mendistorsi informasi yang dikirim ke sistem data udara B-2. Akibatnya, komputer B-2 tidak akurat menghitung airspeed, dan sudut negatif serangan, menyebabkan pesawat jatuh saat lepas landas.
10. Pada tahun 1984, seorang insinyur Northrop, Thomas Patrick Cavanaugh, ditangkap oleh FBI yang menyamar sebagai agen Rusia di sebuah hotel di Commerce, California karena berusaha menjual informasi rahasia B-2 ke Uni Soviet. Cavanaugh terlilit utang, mengalami perceraian dan bersedia menerima US$ 25 ribu untuk menjual teknologi B-2 yang dikembangkan AS miliaran dolar. Cavanaugh akhirnya divonis dengan hukuman penjara seumur hidup, namun pada tahun 2001 ia diberi pembebasan bersyarat.
Mengenal Cara Kerja Teknologi Canggih Pesawat Siluman
Kemajuan zaman membuat teknologi
dirgantara semakin pesat perkembangannya, pada saat ini ada tiga kubu
kuat di dunia dengan teknologi pesawatnya yang sangat maju.
Yang pertama tentunya Amerika serikat,
kedua adalah Eropa dan yang terakhir adalah Russia. Ketiganya berlomba
membuat pesawat tempur dengan teknologi yang lebih maju dari yang
lainnya.
Untuk urusan stealth yang memimpin tetap
Amerika serikat, sedangkan Russia tak bisa diangap enteng dengan
kelebihan-kelebihan manuvernya.
Meskipun Amerika juga telah
mengembangkan teknologi manuver yang tak kalah gesitnya dengan Russia
seperti penerapan Thrust Vectoring, yang mana “knalpot” pesawat bisa
berbelok-belok ke segala arah.tapi diantara semua teknologi tersebut
yang akan dibahas disini adalah mengenai bagaimana pesawat mendapat
julukan Stealth (indonesia: Siluman, bisa menghilang).
Pesawat Siluman Buatan Rusia
Ada beberapa pesawat mutakhir milik Amerika yang masuk kategori ini, yaitu pesawat F-117, F-22, JSF F-35, dan B-2.
Untuk urusan Stealth sendiri bisa di
akali pihak pabrikan dengan membuat design pesawat yang minus lekukan
yang fungsinya adalah memperkecil sudut-sudut tajam yang bisa ditangkap
oleh radar dan muncul pada RCS (radar cross section).
Selain itu ada pula pesawat-pesawat yang
sudah agak uzur seperti F/A-18 Hornet (walaupun tidak benar-benar uzur
karena telah mengalami upgrade lebih dari 30 persen) yang melapisi
beberapa bagian pada pesawat nya dengan lapisan anti radar seperti pada
ujung-ujung sayap utama dan bagian ruder nya.
Cara Kerja Pesawat yang Menggunakan Sistem Stealth (siluman)
Pada gambar diatas Sebuah pesawat F-117
dapat menghindari radar karena pada desain pesawat tersebut memiliki
minus lekukan sehingga radar yang datang dari musuh akan di pantulkan
sehingga yang muncul pada monitor RCS musuh hanyalah dot-dot
(titik-titik) yang sangat kecil yang bisa dianggap sebagai gerombolan
burung dan bukanlah pesawat yang sedang menyelinap.
Mirip cara kerja Burung Walet
Pesawat tanpa sistem stealth (siluman)
Gambar kedua ini adalah sebuah F-15
Eagle yang dalam desainnya banyak memiliki lekukan-lekukan tajam pada
body nya sehingga dapat di tangkap oleh radar dengan baik dan muncul
dalam monitor RCS sebagai dot-dot pesawat tempur yang menyusup.
Mungkin seperti itulah gambaran mudahnya
mengapa sebuah pesawat bisa lolos dari monitor pengawas musuh, namun
begitu, pesawat F-117 ternyata memiliki kelemahan juga, pada saat
konflik Yugoslavia, pesawat ini tertangkap radar dan tertembak jatuh
oleh misil SA-3 SAM buatan Russia.
Ternyata jatuhnya pesawat itu pada saat
bom bay nya (pintu bom) dalam keadaan terbuka sehingga mungkin
sudut-sudut tajam itulah yang tertangkap oleh radar kemudian di
seranglah dengan misil darat ke udara tersebut (surface to air missile).
Kesimpulannya, akan perlu penyempurnaan
pada setiap generasi pesawat tempur, dengan penyempurnaan tersebutlah
pihak suatu negara memperkecil jumlah korban jiwa yang berjatuhan.
Pesawat Siluman Buatan Amerika
Untuk mencapai ‘stealth’ ada 3 metode yang saat ini dikenal :
- Rekayasa bentuk (shape) seperti bentuk pada F117.
- Rekayasa material (Radar Absorbant Material) seperti pada U2 (generasi awal).
- Rekayasa teknologi lainnya : plasma stealth, efek pertama kali muncul di satelit sputnik Rusia, namun untuk pesawat sepertinya masih dirahasiakan.
Namun, ultimate goal nya stealth yang
ingin dicapai selain tak tampak di radar, juga kasat mata (seperti
bunglon) dan saat ini juga sedang dalam penelitian.
Kalau tidak salah pernah muncul di acara
TV National Geographic tentang hal ini, menggunakan teknologi laser dan
rekayasa material untuk membelokkan cahaya yang seharusnya dipantulkan
sehingga objek dibelakang benda menjadi tidak tampak (benda jadi
transparan).
Seiring dengan waktu, teknologi radar
pun berkembang untuk dapat mendeteksi pesawat stealth, antara lain radar
‘radio’, akustik, radar infra merah, radar thermal (panas), radar cuaca
(setidaknya bisa mendeteksi tubulensi udara ketika pesawat melintas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar