Kamis, 10 Agustus 2017

Tolak "Full Day School", NU Siapkan Aksi Lebih Besar dari Aksi 212

Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol
Kompas.com - 09/08/2017, 20:21 WIB
Ketua PWNU Jatim, Hasan Mutawakkil Alallah (putih)
Ketua PWNU Jatim, Hasan Mutawakkil Alallah (putih)(Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)
PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah menolak kebijakan pemerintah program sekolah lima hari atau full day schools. Salah satu kiai kharismatik Jatim menyatakan, pihaknya siap melakukan aksi penolakan di jakarta bila aspirasinya tidak didengarkan.
“Ulama NU siap turun ke jalan di Jakarta. Insya Allah lebih besar dari aksi 212. Itu pun jika aspirasi ini tidak ada tindak lanjut,” kata saat meresmikan Kantor PCNU Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (9/8/2017).
Untuk itu, dia meminta Presiden Joko Widodo untuk meninjau ulang kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Kiai Mutawakkil yang juga Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong menyebutkan, dirinya sudah mengintruksikan kepada pengurus di ponpesnya memasang spanduk dan baliho menolak kebijakan tersebut.
"Seluruh pengasuh ponpes, pengelola madrah dan warga NU supaya ikut menolak kebijakan tersebut. Ini akan mematikan madrasah diniyah. Tolong ketentraman yang sudah kondusif jangan diganggu dengan kebijakan menteri yang memicu polemik," katanya.
Baca juga: Bupati Kukar: "Full Day School" Tak Masalah Asal Menyenangkan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membantah tengah mendorong program yang belakangan marak disebut sebagai "Full Day School".(Kompas TV)
PenulisKontributor Probolinggo, Ahmad Faisol
EditorErlangga Djumena

Tidak ada komentar: