Senin, 05 Mei 2014

SBY Nilai Koalisi Sudah Kuat Tanpa Demokrat

Senin, 5 Mei 2014 | 12:38 WIB
Kompas.com/SABRINA ASRIL Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berbincang dengan wartawan soal koalisi di Istana Negara, Senin (5/5/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum menyambut Putra Mahkota Brunei Darussalam di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/5/2014), sempat menyinggung soal peta koalisi untuk menghadapi pemilu presiden mendatang. Presiden SBY sempat berbincang ringan dengan wartawan soal perkembangan koalisi saat ini. Awalnya, Presiden tengah berbincang dengan sejumlah menteri, seperti Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Tiba-tiba saja Presiden kemudian berbalik badan ke arah wartawan dan bertanya soal koalisi.
"Tolong kasih tahu saya bagaimana dinamikanya," tanya SBY kepada wartawan.
Sudi menambahkan, seharusnya wartawan lebih tahu lantaran selalu berada di lapangan. "Tolong kasih bocoran dong," imbuh Sudi.
"Makin seru, ya. Bagus. Seru tapi tertib kan pasti. Hangat tapi aman," kata SBY.
Lantaran tak mendapat jawaban dari wartawan, kemudian SBY melanjutkan perbincangan dengan staf khusus kepresidenan bidang luar negeri, Teuku Faizasyah. Namun, tak lama berselang, rupanya Presiden masih penasaran dengan dinamika koalisi yang ada.
"Tadi saya belum bisa mengorek informasi dari wartawan soal pasangan capres-cawapres dan koalisi tadi. Belum bisa. Ada yang bisa menyampaikan bagaimana?" tanya SBY kembali.
"Menunggu gerak Demokrat, Pak," celetuk wartawan.
Ketua Umum Partai Demokrat itu pun tersenyum. Ia menyebut bahwa tanpa Partai Demokrat, peta koalisi sudah jelas. "Tanpa Partai Demokrat sudah kuat. Katanya menunggu Demokrat, tapi tanpa Demokrat mereka (parpol lain) sudah kuat," ucap Presiden.
Wartawan pun kembali bertanya soal hasil Konvensi Capres Partai Demokrat. Presiden menjelaskan bahwa saat ini tahapan survei sedang dilakukan hingga 11 Mei mendatang dan melibatkan tiga lembaga survei.
Berdasarkan hasil hitung cepat Kompas, Partai Demokrat berada di peringkat keempat dengan perolehan suara 9,43 persen. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat posisi teratas dengan 19,24 persen, Partai Golkar 15,01 persen, dan Partai Gerindra 11,77 persen.
Pada saat partai-partai lain tengah sibuk membentuk koalisi, Partai Demokrat terlihat lebih pasif. Belum diketahui pasti arah koalisi partai pemenang Pemilu 2009 itu. Demokrat disebut akan membentuk poros baru untuk menghadapi pilpres mendatang.

Tidak ada komentar: