Jakarta
(Antara) - Sesepuh sekaligus pendiri Partai Golkar Mayor Jenderal TNI
Purnawirawan Suhardiman mengaku telah mencoba menghubungi Ketua Dewan
Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk membicarakan hal-hal
terkait pemilihan presiden dan wakil presiden.
"Saya sudah telepon Prabowo tapi tidak dilayani. Tolong layani telepon saya, saya ingin bicara urun rembuk (soal pilpres)," kata Suhardiman di kediamannya di Jalan Kramat Batu No.1, Jakarta Selatan, Jumat. Suhardiman mengatakan, dirinya ingin mendorong Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso untuk maju sebagai cawapres.
Dia tidak menyebut secara gamblang dengan siapa Priyo (Golkar) harus maju. Namun dia meminta Priyo segera menemui Prabowo Subianto. Terkait pencapresan Aburizal Bakrie (Ical) sendiri, Suhardiman meminta yang bersangkutan mundur dari pilpres karena Ical bukan berasal dari etnis Jawa. Menurut Suhardiman, sejarah membuktikan presiden Indonesia selalu berasal dari tanah Jawa. Selain itu mayoritas penduduk Indonesia pun etnis Jawa.
Sementara itu Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso yang hadir di rumah Suhardiman untuk bersilahturahim menilai keluarga besar Partai Golkar harus menghormati pandangan-pandangan yang diberikan oleh pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) selaku salah satu organisasi yang membidani terbentuknya Golkar.
"Keluarga besar Partai Golkar berkepentingan untuk memberikan penghormatan kepada tokoh-tokoh senior SOKSI," kata Priyo. Menurut Priyo, tanpa jasa tokoh SOKSI seperti Suhardiman Partai Golkar tidak akan terbentuk.(tp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar