Kamis, 08 Mei 2014

Tanggapan Jokowi soal Pernyataan SBY mengenai "Janji Capres yang Berbahaya"

Rabu, 7 Mei 2014 | 20:16 WIB
KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Joko Widodo
JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P Joko Widodo merespons pernyataan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikan melalui Youtube, Rabu (7/5/2014). Dalam pernyataannya, SBY mengatakan, ada capres yang menebar janji kampanye membahayakan negara. Janji berbahaya yang dimaksudnya terkait dengan nasionalisasi aset asing. "Saya kira negara kita ini terbuka terhadap investasi," ujar Jokowi, di Kantor Kompas Gramedia, Jakarta Barat, Rabu sore.

Menurut dia, yang terpenting apakah investasi asing tersebut memberikan keuntungan kepada rakyat atau tidak. Jokowi mengatakan, investasi yang menguntungkan rakyat Indonesia seharusnya tak menjadi persoalan. Oleh karena itu, Jokowi mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia harus mempersiapkan semua aspek, baik sumber daya manusia maupun regulasi untuk menghadapi investasi asing yang mengancam rakyat Indonesia.

"Memang harus siap dari semua sisi, kita harus menyiapkan diri," lanjut Jokowi.

Sebelumnya, Presiden RI yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, ada capres yang menebar janji kampanye membahayakan negara. Janji berbahaya yang dimaksudnya terkait dengan nasionalisasi aset asing.

Menurut Susilo Bambang Yudhoyono, kampanye semacam itu memang mencitrakan sang capres sebagai pemimpin berani dan tegas. Namun, jika dilaksanakan, maka Indonesia akan dituntut pengadilan internasional dan akhirnya berdampak besar bagi iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi.

"Saya tidak akan mendukung capres yang janji kampanyenya membahayakan negara," ujar SBY.
Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Tidak ada komentar: