Minggu, 08 Juni 2014

Prabowo Dinilai Ingin Manfaatkan Simbol Orde Baru

Di Makam Soeharto, Prabowo Ziarah bersama Mantan Istri dan Anaknya

Minggu, 8 Juni 2014 | 17:56 WIB
KOMPAS.com/M Wismabrata Putri mantan presiden Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau yang dikenal dengan Mbak Tutut (kiri) dan Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto (kanan) hadir dalam ziarah yang digelar oleh calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto di makam Soeharto di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (8/6/2014). Hadir pula putera Prabowo dan Titiek, Didit Hadiprasetyo.
KARANGANYAR, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, bertemu dengan mantan istrinya, Siti Hediati Haryadi atau yang dikenal dengan Titiek Soeharto, dan puternya, Didit Hadiprasetyo, saat berziarah di makam mantan Presiden Soeharto di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (8/6/2014).

Di makam mantan presiden RI tersebut, Titiek juga sedang berziarah bersama kakaknya, Siti Hardiyanti Rukmana atau yang dikenal dengan Mbak Tutut.

Bersama keluarga besar dan tamu undangan, Titiek dan Tutut datang terlebih dulu ke makam Soeharto. Saat tiba, mereka langsung masuk ke ruangan utama tempat Soeharto dan istrinya, Tien Suharto dimakamkan.

Tak lama kemudian, rombongan Prabowo tiba di kompleks makam. Prabowo tiba didampingi sejumlah tokoh partai politik yang mengusungnya, seperti Aburizal Bakrie dan Akbar Tandjung. Tampak pula beberapa tokoh semasa orde baru, seperti Hayono Suyono, Subiakto Cakrawerdaya, dan Probosutedjo.

Prabowo sempat bersalaman dengan beberapa tokoh di luar ruang utama sebelum masuk ke area makam. Di dalam ruangan itu, Prabowo bertemu dengan Titiek.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, pengawalan ketat dilakukan saat Prabowo masuk ke ruang utama untuk berziarah. Doa bersama tersebut berlangsung sekitar satu jam.

Para awak media dan warga yang menonton hanya menunggu di luar. Sejumlah warga bisa melihat suasana di dalam melalui celah di jendela kayu.

Setelah berdoa bersama, rombongan Prabowo terlebih dahulu keluar dan disusul keluarga Cendana. Tampak Titiek dan Tutut mengantar rombongan Prabowo ke luar.

Rombongan Prabowo meninggalkan Astana Giribangun menuju Solo sekitar pukul 12.30 untuk segera kembali ke Jakarta.
Minggu, 08 Juni 2014 | 10:48 WIB
Prabowo Dinilai Ingin Manfaatkan Simbol Orde Baru  
Presiden Soeharto diikuti Prabowo Subianto (tengah) pada upacara perkawinan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, 8 mei 1983. Dok. TEMPO/ Ilham Soenharjo
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menilai langkah calon presiden Prabowo Subianto berziarah ke makam Soeharto memiliki tujuan politis. Menurut dia, Prabowo ingin menunjukkan kedekatannya dengan tokoh utama Orde Baru tersebut.

"Prabowo seolah ingin menampilkan kesan bahwa dirinya bagian dari Orde Baru," kata Djayadi ketika dihubungi, Sabtu, 7 Juni 2014.

Menurut Djayadi, kunjungan Prabowo ke kompleks pemakaman ningrat tersebut bisa menarik perhatian para loyalis Soeharto. Dia mengatakan tambahan suara dari pendukung Soeharto sangat berarti bagi Prabowo untuk menghadapi pertarungan sengit dalam pemilihan presiden. Menurut dia, Prabowo mengincar tambahan suara dari masyarakat yang merindukan "zaman enak" Soeharto.

Prabowo Subianto hari ini direncanakan berziarah ke makam Soeharto di Astana Giribangun, Karanganyar. Menurut agenda yang diterima Tempo, Prabowo akan datang ke kompleks pemakaman yang terletak di atas sebuah bukit berketinggian 666 meter di atas permukaan laut itu pada pukul 10.45. Kunjungan ini bertepatan dengan hari lahir Soeharto.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya yang juga anggota Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta Rajasa menyebut ziarah tersebut tidak memiliki muatan agenda politik tertentu. Menurut dia, Prabowo mendatangi makam Soeharto dalam rangka menghormati mantan mertuanya itu. (Baca juga: Hadapi Debat, Prabowo Dibantu Tim Khusus)

"Hanya sebagai anak yang mengunjungi orang tuanya," kata Mahyudin saat dihubungi. "Sebagai anak berbakti, Prabowo ingin mendoakan Soeharto." (Baca juga:Bawaslu Sesalkan Tak Ada Zonasi Kampanye)

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Tidak ada komentar: